Perkembangan teknologi alat bantu dengar berkembang seiring dengan ditemukannya teknologi baru yang membuat alat bantu dengar lebih efisien seperti sekarang. Sejarah alat bantu dengar ini sangat panjang sejak jaman Yunani Klasik. Alat bantu dengar erat kaitannya dengan gangguan pendengaran sejak dulu kala.
Sebelum melanjutkan tulisan ini, kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin memberikan penawaran istimewa bagi Anda yang mengalami masalah pendengaran. Sebagai penyedia alat bantu dengar, kami menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website kami di https://brillianthearing.id/.
Alat Bantu Dengar Masa Kuno
Alat Bantu Dengar di Abad ke-14-15
Catatan selanjutnya tentang alat bantu dengar ditemukan dalam buku Recreations Mathematiques yang ditulis oleh Jean Leurechon (1591-1670) pada tahun 1624. Leurechon adalah seorang ilmuwan Belgia.
Dalam catatannya diketahui bahwa bentuk alat bantu dengar berbentuk seperti terompet telinga berukuran besar seperti yang digunakan oleh Bangsa Yunani Kuno. Terompet ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan terbuat dari berbagai bahan mulai dari lembaran logam hingga tanduk binatang.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Hingga abad ke-16, diketahui bahwa penyandang tuna rungu atau tuli juga menderita beberapa disabilitas lainnya. Hal ini mengakibatkan mereka didiskriminasi. Fakta ini tidak terbukti sampai seorang biarawan Spanyol bernama Pedro Ponce mengajari putra seorang bangsawan tuna rungu cara membaca, menulis, berbicara, dan berhitung.
Baca juga: Simak Kisah Inspiratif dari Beberapa Tokoh Terkenal yang Mengidap Tunarungu
Abad ke-19
Desain alat bantu dengar pertama kali dikaitkan dengan penemuan telepon Alexander Graham Bell pada tahun 1876, yang mencakup teknologi yang dapat mengontrol kenyaringan, frekuensi, dan distorsi suara. Alat bantu dengar elektrik pertama kali ditemukan oleh Miller Reese Hutchison pada tahun 1898. Desain ini menggunakan arus untuk memperkuat sinyal lemah.
Baru pada akhir abad ke-18, dengan penemuan tanduk telinga yang dapat dilipat, perkembangan selanjutnya muncul.
Frederick C. Rein ditugaskan untuk merancang kursi akustik khusus untuk Raja John VI dari Portugal yang sedang sakit pada tahun 1819. Singgasana tersebut dirancang dengan lengan berukir indah yang tampak seperti mulut singa yang terbuka. Lubang-lubang ini berfungsi sebagai area penerima suara, yang disalurkan ke bagian belakang singgasana melalui tabung bicara, dan ke telinga raja.
Menjelang akhir abad ke-19, alat bantu dengar tersembunyi menjadi semakin populer. Rein memelopori banyak desain terkenal, termasuk ‘ikat kepala akustik’-nya, di mana alat bantu dengar disembunyikan di dalam rambut atau tutup kepala.
Alat bantu dengar juga disembunyikan di sofa, pakaian, dan aksesori. Dorongan untuk semakin tidak terlihat ini sering kali lebih ditujukan untuk menyembunyikan disabilitas seseorang dari masyarakat daripada membantu seseorang mengatasi masalahnya. Akhirnya, Frederick C. Rein dengan perusahaannya memimpin produksi komersial speaker ini pada tahun 1800.
Baca juga: Teknologi Pengenalan Suara: Perkembangan dan Penerapannya
Alat Bantu Dengar Modern
Pada tahun 1913, alat bantu dengar yang diproduksi secara komersial digunakan untuk pertama kalinya di dunia. Perangkat ini rumit dan tidak terlalu portabel. Pada 1920-an, alat bantu dengar tabung vakum keluar. Tabung tersebut dapat mengubah ucapan menjadi sinyal listrik, dan kemudian sinyal itu sendiri diperkuat.
Ide miniaturisasi disertai dengan kemajuan teknologi lainnya yang didorong oleh Perang Dunia Kedua dan fase ini merupakan fase penting dalam pengembangan alat bantu dengar.
Pengembangan transistor pada tahun 1948 oleh Bell Laboratories menghasilkan perkembangan pesat pada alat bantu dengar. Transistor ditemukan oleh John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Transistor diciptakan untuk menggantikan tabung vakum; ukurannya kecil, memerlukan daya baterai lebih sedikit, serta memiliki distorsi dan panas lebih sedikit daripada tabung vakum yang panas dan rapuh, sehingga transistor merupakan pengganti yang ideal.
Baca juga: Penggunaan Teknologi Suara dalam Industri Kesehatan Mental
Dimulai pada awal tahun 1960-an, Bell Telephone Laboratories menciptakan pemrosesan digital untuk menciptakan sinyal ucapan dan audio pada komputer mainframe besar. Pada tahun 1970-an, mikroprosesor diciptakan. Mikroprosesor ini membantu membuka pintu menuju miniaturisasi alat bantu dengar digital.
Pada tahun 1970-an juga dimungkinkan terciptanya alat bantu dengar hibrida yang menggabungkan komponen analog dari alat bantu dengar konvensional yang terdiri dari amplifier, filter, dan pembatas sinyal dengan komponen digital yang dapat diprogram terpisah ke dalam wadah alat bantu dengar konvensional. Pemrosesan audio tetap analog tetapi dapat dikontrol oleh komponen digital yang dapat diprogram. Komponen digital dapat diprogram dengan menghubungkan perangkat ke komputer eksternal di laboratorium lalu melepaskannya agar perangkat hibrida dapat berfungsi sebagai alat bantu dengar konvensional yang dapat dikenakan.
Pada tahun 2010-an, perangkat alat bantu dengar dengan teknologi bluetooth juga semakin populer. Alat bantu dengar digital saat ini dapat diprogram, yang memungkinkan alat bantu dengar digital mengatur suara sendiri, tanpa menggunakan kontrol terpisah. Alat bantu dengar digital lengkap sekarang dapat menyesuaikan dirinya sendiri tergantung pada lingkungan tempat alat tersebut berada dan seringkali bahkan tidak memerlukan tombol kontrol volume fisik.
Kesimpulan
Itulah sejarah lengkap alat bantu pendengaran telinga yang ditemukan sejak abad ke 17 hingga abad ke-21 ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.
Jika Anda mengalami masalah pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar siap memberikan solusi terbaik untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menyediakan berbagai alat bantu dengar berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Kunjungi situs web kami untuk memulai langkah pertama dalam merawat kesehatan pendengaran Anda dengan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami tawarkan.
Baca juga:
- Alat Bantu Pendengaran dan Keselamatan Pengemudi: 11 Tips Berkendara Aman untuk Pengguna Alat Bantu Dengar
- 7 Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Publik Untuk Pengguna Alat Bantu Dengar
- Cara Mengintegrasikan Alat Bantu Pendengaran dalam Perawatan Kesehatan Mental
- Alat Bantu Dengar dan Romantisme: Tantangan Romantisme yang Dihadapi Oleh Penderita Tunarungu
- Ini Cara Membantu Membangkitkan Kepercayaan Diri Pada Anak Penderita Tuna Rungu
- Gangguan Pendengaran pada Penderita Down Syndrome: Fakta dan Penanganan
- Malformasi Telinga pada Bayi: Diagnosis dan Tindakan yang Diperlukan
- Gangguan Pendengaran pada Penderita Anemia: Fakta dan Penanganan
- 4 Cara Mengatasi Rasa Malu Akibat Gangguan Pendengaran: Menumbuhkan Percaya Diri
- Pendengaran Hilang pada Penderita Fibromyalgia: Tanda-tanda dan Pengobatan