Telinga adalah bagian dari tubuh yang sangat penting untuk mendengar dan menjaga keseimbangan. Namun, terkadang telinga mengeluarkan cairan yang tidak biasa.
Cairan ini bisa berwarna, berbau, atau bahkan terasa sakit. Keadaan ini dikenal sebagai otorrhea, dan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan di telinga.
Otorrhea bisa terjadi pada siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi telinga hingga cedera kepala.
Pada artikel ini, Brilliant Hearing akan membahas lebih lanjut tentang otorrhea, termasuk penyebab, gejala, dan cara pengobatannya.
Penyebab Telinga Berair
Otorrhea atau telinga berair merupakan kondisi ketika terdapat cairan yang keluar dari telinga. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Telinga berair akut, yaitu gejala yang berlangsung dalam waktu kurang dari enam minggu.
- Telinga berair kronis, yaitu gejala yang berlangsung selama lebih dari enam minggu.
Kondisi ini umumnya terjadi karena pengeluaran kotoran telinga atau terdapat campuran air yang mengalir setelah mandi. Apabila hal ini terjadi, maka sifatnya sangat normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada kemungkinan hal ini disebabkan oleh berbagai gangguan telinga lainnya, seperti:
1. Otorrhea
Otorrhea, atau keluarnya cairan dari telinga, bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, kemasukan air saat mandi atau berenang seringkali menjadi penyebab utama kondisi ini.
Ketika air masuk ke dalam liang telinga, ia dapat mengisi ruang kosong yang seharusnya terisi udara di bagian tengah telinga.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Walaupun otorrhea bukanlah kondisi yang serius, namun Anda perlu tetap berhati-hati. Penting untuk mengeringkan telinga dengan baik setelah mandi atau berenang.
Mengapa? Sebab air yang terperangkap terlalu lama dalam telinga dapat menyebabkan kelembapan yang memudahkan bakteri dan jamur penyebab infeksi berkembang biak. Hal ini dapat memicu masalah kesehatan yang lebih serius di masa depan.
2. Swimmer’s Ear
Infeksi telinga luar, juga dikenal sebagai swimmer’s ear, adalah kondisi yang sering terjadi pada perenang atau orang yang sering berenang. Meskipun terlihat sepele, namun infeksi telinga luar harus diwaspadai dan diobati dengan tepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
Infeksi telinga luar terjadi karena masuknya air ke dalam telinga yang menyebabkan kondisi lembap yang ideal untuk perkembangan bakteri dan jamur.
Gejalanya termasuk bengkak, kemerahan, rasa panas, nyeri, dan ketidaknyamanan pada bagian luar telinga. Selain itu, terasa gatal pada lubang telinga dan terkadang dapat mengeluarkan cairan atau nanah, membuat telinga terus berair.
Penting untuk mengeringkan telinga setelah berenang atau mandi untuk mencegah air terperangkap dan memicu infeksi telinga luar.
Jika Anda mengalami gejala infeksi telinga luar, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
3. Otitis Media
Infeksi telinga tengah atau yang juga dikenal sebagai otitis media merupakan salah satu penyebab telinga berair akut yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke dalam telinga tengah, pada area gendang telinga. Infeksi tersebut menyebabkan penumpukan cairan di belakang gendang telinga.
Jika terlalu banyak cairan menumpuk akibat infeksi, kemungkinan perforasi atau pecahnya gendang telinga meningkat. Hal ini disebabkan oleh dorongan kuat dari tumpukan cairan, sehingga menyebabkan cairan mengalir keluar dari telinga.
Gejala otitis media sering disertai dengan demam, rasa sakit, hidung tersumbat, sakit kepala, gangguan pendengaran, dan keluarnya cairan berwarna kuning, bening, atau bahkan darah dari telinga.
Jenis Cairan yang Keluar dari Telinga
Menurut Children’s Hospital Colorado, terdapat beberapa jenis cairan telinga yang dapat keluar dari telinga anak, yaitu:
1. Cairan tabung telinga
Cairan tabung telinga terjadi saat cairan menumpuk di telinga tengah dan bisa mengakibatkan infeksi telinga pada anak. Prosedur tabung ventilasi mungkin diperlukan untuk membantu mengalirkan jenis cairan telinga ini dan mencegah telinga bagian dalam kering.
2. Kotoran telinga (earwax)
Kotoran telinga bisa berwarna coklat tua, coklat muda, atau bahkan coklat oranye dan keluar bersama dengan cairan telinga. Jenis cairan telinga ini cukup kental.
3. Nanah berbentuk cairan keruh
Cairan telinga berbentuk nanah dapat terjadi akibat infeksi telinga yang mengakibatkan robeknya gendang telinga.
4. Darah
Cairan telinga berbentuk darah biasanya disebabkan oleh cedera pada telinga, meskipun cedera tersebut hanya goresan kecil pada lapisan saluran telinga.
5. Masuknya benda asing ke telinga
Anak-anak kecil, terutama bayi, mungkin memasukkan benda-benda asing ke dalam telinganya tanpa disadari orang tua. Jenis cairan telinga ini bisa keluar bersama dengan cairan atau nanah.
6. Air Jenis cairan telinga ini sangat umum terjadi, terutama setelah anak berenang
Jika terlalu banyak air yang masuk ke telinga, air tersebut bisa terperangkap di dalam telinga dan keluar dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
7. Swimmer’s Ear
Ini adalah gangguan telinga yang biasanya terjadi pada anak yang berenang pada musim panas. Gejalanya berupa saluran telinga yang gatal dan kemudian keluar cairan encer berwarna keputihan.
Cara Mengatasi
Ada beberapa cara yang dapat Ibu lakukan jika menemukan keadaan keluarnya cairan dari telinga, yaitu:
- Jangan membersihkan telinga dengan kapas, cotton bud dan sejenisnya;
- Jangan memasukkan kain kasa atau apapun untuk menghentikan keluarnya cairan;
- Dilarang membersihkan telinga dengan menahan napas, menutup hidung hingga meniupnya;
- Dilarang meniup hidung terlalu keras agar tekanan di dalam telinga tidak berubah jauh;
- Membersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan benda berbahan lembut seperti handuk; dan
- Jangan menggunakan obat tetes telinga selain yang diresepkan oleh dokter.