Ketika Anda mengalami gejala adanya gangguan pendengaran, sebaiknya segera lakukan tes pendengaran. Ada beberapa jenis evaluasi pendengaran modern yang dapat digunakan untuk memeriksa kualitas pendengaran.
Tes pendengaran merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Bahkan, Anda dianjurkan untuk rutin memeriksakan pendengaran. Hal tersebut bertujuan untuk memantau kondisi pendengaran Anda seiring bertambahnya usia.
Dengan adanya riwayat audiogram, Anda dapat mengawasi perkembangan gangguan pendengaran dan mendeteksi apabila terjadi penurunan fungsi pendengaran. Hal tersebut tentu akan membantu untuk mendeteksi lebih dini adanya masalah pada pendengaran sehingga masalah pendengaran bisa segera ditangani.
Jenis Evaluasi Pendengaran Modern
Ada beberapa jenis evaluasi pendengaran modern yang bisa digunakan untuk memeriksa kualitas pendengaran pada orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi. Apa saja jenis tes pendengaran itu? Berikut adalah penjelasannya.
Baca Juga : Mengobati Tinnitus Dengan Pendekatan Yang Tepat: Tips Yang Berguna
1. Auditory Brainstem Response (ABR)
Jenis evaluasi pendengaran modern yang pertama yaitu ABR. ABR ini bertujuan untuk memeriksa koneksi antara telinga bagian dalam dan otak. Biasanya, dokter akan menggunakan jenis pemeriksaan ini pada anak-anak dan orang-orang yang tidak dapat melakukan audiometri nada murni.
Selain itu, ABR juga bisa digunakan untuk memeriksa pendengaran seseorang yang mengalami cedera otak yang memengaruhi pendengarannya. Contohnya adanya penyumbatan di sepanjang jalur antara telinga bagian dalam dan otak.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
2. Audiometri Nada Murni
Audiometri nada murni merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan volume paling tenang yang dapat Anda dengar di setiap nada. Dalam melakukan pemeriksaan ini, dokter akan memberikan rangsangan melalui udara dan tulang mastoid yang berada di belakang telinga.
Jalur antara pendengaran luar dan telinga bagian dalam akan diukur ketika rangsangan diberikan melalui udara. Sedangkan pendengaran pada telinga bagian dalam akan diukur melalui rangsangan pada tulang.
Biasanya, pasien akan mendengar nada dengan frekuensi yang berbeda-beda. Ketika menjalani pemeriksaan, pasien akan diminta untuk menggunakan earphone.
Anda mungkin akan diminta untuk mengangkat tangan kanan atau kiri masing-masing ketika mendengar suara bising. Suara-suara tersebut biasanya akan dimainkan pada volume yang berbeda-beda.
Oleh karena itulah, Anda harus berkonsentrasi agar dapat mendengar dengan baik. Hasil pemeriksaan ini akan menunjukkan frekuensi yang dapat Anda dengar dan berapa volumenya.
3. Timpanometri
Jenis pemeriksaan timpanometri bertujuan untuk mengetahui seberapa baik gendang telinga bergerak. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan refleks akustik Anda.
Ketika melakukan pemeriksaan ini, Anda tidak akan menggunakan headphone, tetapi menggunakan penyumbat telinga lembut. Hal tersebut akan menghasilkan perubahan pada tekanan dan suara.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik gendang telinga bergerak dan seberapa baik otot-otot telinga bagian tengah bekerja untuk menanggapi rangsangan refleksif. Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah gendang telinga robek, apakah ada cairan di telinga bagian tengah, atau apakah ada kotoran di saluran telinga.
4. Tes Garpu Tala
Jenis evaluasi pendengaran modern selanjutnya yaitu tes garpu tala. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural unilateral pada salah satu telinga. Dengan melakukan pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi lokasi gangguan pendengaran terjadi dan sifat gangguan pendengaran.
Baca Juga : Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Tes Pendengaran? 4 Tanda Anda Harus Tahu
5. Brainstem Evoke Response Evaluation (BERA)
Evaluasi respon pada batang otak atau BERA dilakukan untuk mengukur saraf listrik yang membawa suara dari telinga bagian dalam ke otak. Dengan melakukan tes ini, dokter dapat mengetahui apakah terdapat hambatan pada saraf.
6. Sentence in Noise (SIN)
Ada juga pemeriksaan pendengaran SIN yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami percakapan di lingkungan yang bising. Hasil dari pemeriksaan ini akan dibandingkan dengan kemampuan seseorang ketika memahami percakapan dalam lingkungan yang lebih tenang.
7. Threshold Equalizing Noise (TEN)
Evaluasi pendengaran TEN bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat bagian telinga yang tidak bisa merespon rangsangan suara. Apabila ada, maka bagian telinga tersebut merupakan “dead zone” dan dokter akan menggunakan hasil pemeriksaan untuk menentukan alat bantu yang tepat.
8. Otoacoustic Emissions (OAE)
Ada juga tes OAE yang berguna untuk mengevaluasi sistem pendengaran. Jenis pemeriksaan pendengaran ini juga bisa mendeteksi masalah pada orang yang tidak dapat menjalani tes pendengaran konvensional.
Pemeriksaan OAE bertujuan untuk memeriksa gangguan pada telinga bagian dalam, khususnya di bagian koklea. Umumnya, pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa pendengaran bayi yang baru lahir untuk mengetahui dugaan tuli.
9. Speech Perception Test
Jenis evaluasi pendengaran modern yang terakhir yaitu speech perception test. Pemeriksaan pendengaran ini bertujuan untuk memeriksa kemampuan Anda dalam mendengar ucapan. Biasanya, dokter akan meminta Anda untuk mendengarkan lalu mengulang kata-kata tertentu. Dengan begitu, dokter akan mengetahui kemampuan Anda untuk mendengar dan memahami ucapan dengan jelas.
Baca Juga : Kenali 4 Tanda Tinnitus Dan Cara Mengelolanya
Hasil Pemeriksaan
Hasil pemeriksaan pendengaran akan berbentuk audiogram. Audiogram ini merupakan grafik yang menampilkan suara yang dapat Anda dengar pada volume paling lembut di semua frekuensi.
Dalam audiogram ini terdapat dua sumbu. Sumbu vertikal menunjukkan volume suara yang didengar, sedangkan sumbu horizontal menunjukkan frekuensi. Pendengaran Anda akan dinilai berdasarkan desibel suara yang dapat didengar.
Audiogram ini sangat berguna di masa depan. Grafik ini dapat digunakan untuk memantau penurunan kemampuan pendengaran Anda.
Selain itu, audiogram ini juga bisa memberikan indikasi mengenai rentang waktu untuk menyelesaikan gangguan pendengaran. Audiogram juga dapat menentukan jenis gangguan pendengaran yang dialami serta membantu audiolog untuk menentukan alat bantu dengar yang cocok untuk Anda.
Pemeriksaan pendengaran ini memiliki banyak manfaat. Bahkan, pemeriksaan pendengaran ini juga dapat memberi tahu Anda apabila gangguan pendengaran disebabkan oleh kondisi mendasar, seperti diabetes, dan ketika penyakit tersebut telah diobati, pendengaran Anda pun mungkin akan kembali normal.
Penutup
Itu dia beberapa jenis evaluasi pendengaran modern. Ada begitu banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan melakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin. Oleh karena itu, segera periksakan pendengaran Anda, terutama apabila Anda telah mengalami gejala gangguan pendengaran.
Bagi Anda yang sedang mencari alat bantu dengar berkualitas dengan garansi dan harga terjangkau, Anda bisa mengunjungi pusat jual alat bantu dengar Brilliant Hearing. Ada beragam alat bantu dengar yang dapat menyesuaikan gaya hidup dan preferensi Anda.