Search
Close this search box.

Tinnitus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pengobatan Tinnitus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pengobatan Tinnitus: Menemukan Solusi untuk Gangguan Pendengaran yang Mengganggu. Tinnitus, atau yang lebih dikenal sebagai dengungan atau berdengung di telinga, adalah kondisi medis yang sering kali membuat individu merasa terganggu oleh suara yang tidak berasal dari lingkungan sekitar.

Meskipun tinnitus bukanlah penyakit yang mengancam jiwa, dampaknya terhadap kualitas hidup dapat signifikan. Dari gangguan tidur hingga kesulitan berkonsentrasi, tinnitus dapat memberikan tantangan yang nyata.

Dalam artikel ini, Brilliant Hearing akan menjelaskan tentang gejala, penyebab, dan tentu saja, berbagai opsi pengobatan yang dapat membantu mengatasi tinnitus dan memulihkan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Penyebab Tinnitus

Disarankan untuk tetap waspada ketika mengalami sensasi telinga berdenging. Ini mungkin mengindikasikan adanya Tinnitus.

Tinnitus adalah gangguan pendengaran yang ditandai oleh bunyi berdenging di telinga, sering kali dipicu oleh faktor seperti penuaan atau cedera. Kondisi Tinnitus dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu tinnitus objektif dan subjektif:

1. Tinnitus Subjektif

Dalam jenis tinnitus ini, individu yang mengalami gangguan pendengaran merasakan bunyi berdenging atau berdesing di telinganya, namun bunyi ini tidak dapat didengar oleh orang lain di sekitarnya. Fenomena ini menciptakan pengalaman pribadi yang unik.

Tinnitus subjektif dapat memiliki dampak psikologis, seperti rasa frustrasi, cemas, dan depresi akibat gangguan yang terus-menerus.

Selain itu, kualitas tidur juga dapat terpengaruh karena sulit untuk merasa tenang di tengah bunyi tinnitus yang mengganggu.

promo coba alat bantu dengar gratis
Pendengaran anda bermasalah namun masih ragu mau pakai alat bantu dengar?
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!

 2. Tinnitus Objektif

Tinnitus objektif, bentuk lain dari gangguan pendengaran ini, menghadirkan fenomena unik di mana bunyi berdenging atau berdesing di telinga dapat didengar tidak hanya oleh individu yang mengalaminya, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya.

Tinnitus ini berhubungan dengan adanya sumber suara yang berasal dari organ dalam telinga, seperti kelainan vaskular atau disfungsi otot. Dengan kata lain, suara tersebut memiliki asal yang dapat diidentifikasi.

  • Mendengarkan Musik Terlalu Keras

Menikmati musik adalah salah satu cara yang populer untuk meredakan kelelahan dan stres. Namun, perlu diingat bahwa terlalu sering dan keras mendengarkan musik dalam durasi yang panjang dapat meningkatkan risiko terkena tinnitus.

Mendengarkan musik dengan volume yang melebihi batas aman, terutama di atas 90 desibel, dapat menyebabkan gangguan pada gendang telinga.

Bahkan, penggunaan earphone atau headset dalam jangka waktu yang cukup lama dapat memperburuk potensi risiko ini. Mungkin terdengar tidak berbahaya pada awalnya, namun dampaknya bisa signifikan.

  • Jarang Memeriksakan Kondisi Telinga

Tidak hanya perawatan kesehatan gigi yang mengandung pentingnya. Nyatanya, menjenguk dokter THT untuk memantau kesehatan telinga juga memiliki peran vital. Infeksi pada saluran telinga dan penumpukan kotoran di telinga dapat meningkatkan kemungkinan terkena tinnitus.

  • Stress

Disarankan untuk menghindari paparan stres yang berlebihan. Faktanya, stres dapat menjadi salah satu faktor pemicu timbulnya tinnitus.

Jika tidak diatasi dengan cepat, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan telinga yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, disarankan untuk mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan yang baik dan rutin berolahraga, guna mengurangi risiko terjadinya stres yang dapat mempengaruhi kesehatan telinga.

  • Merokok

Individu yang merokok memiliki potensi risiko yang lebih besar untuk mengalami gangguan pada pendengaran seperti tinnitus dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

  • Usia

Usia juga menjadi salah satu faktor pemicu timbulnya tinnitus. Umumnya, tinnitus yang disebabkan oleh penuaan kadang-kadang diikuti oleh sensasi pusing yang signifikan atau vertigo pada penderitanya.

Baca juga: Otitis Eksterna – Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan

Gejala Tinnitus

Umumnya, individu yang mengalami tinnitus akan merasakan gejala berupa sensasi terus-menerus mendengarkan suara tertentu.

Bunyi yang terus ada ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan memicu timbulnya perasaan depresi pada mereka yang mengalami tinnitus.

Tidak hanya itu, seringkali kondisi ini juga ditemani oleh sensasi pusing dan masalah pendengaran. Penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti di atas, agar dapat menerima penanganan yang sesuai dan tepat waktu.

1. Sensasi Bunyi

Individu yang mengalami tinnitus merasakan adanya bunyi yang tidak berasal dari lingkungan sekitar mereka. Bunyi ini bisa berupa berdenging, berdesing, berdentum, atau berdesir.

2. Gangguan Aktivitas

Bunyi yang terus-menerus mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti tidur, bekerja, atau berkomunikasi dengan orang lain.

3. Depresi dan Kecemasan

Kondisi tinnitus yang berkepanjangan dapat menyebabkan perasaan depresi, kecemasan, atau stres berat karena gangguan yang terus-menerus.

4. Gangguan Pendengaran

Tinnitus seringkali disertai dengan penurunan pendengaran, terutama pada frekuensi tertentu.

Baca juga: Bahaya Polusi Suara Pada Gangguan Pendengaran Dan Mental

5. Sensasi Pusing

Beberapa orang dengan tinnitus mengalami sensasi pusing atau vertigo, terutama ketika tinnitus disebabkan oleh masalah di dalam telinga tengah.

6. Ketidaknyamanan Emosional

Gangguan ini dapat menyebabkan perasaan frustrasi, marah, atau bahkan isolasi sosial karena sulitnya mengatasi bunyi yang mengganggu.

7. Gangguan Tidur

Tinnitus dapat mengganggu tidur karena sulit untuk merilekskan pikiran dan tidur dengan nyaman dengan adanya bunyi yang terus-menerus.

8. Sensasi Tekanan

Beberapa individu mungkin merasa sensasi tekanan atau penuh di telinga mereka, terkait dengan tinnitus.

9. Reaksi terhadap Lingkungan Bising

Tinnitus dapat membuat individu lebih sensitif terhadap suara bising, dan bisa membuat suara bising terasa lebih mengganggu.

10. Peningkatan Fokus pada Bunyi

Orang dengan tinnitus seringkali cenderung lebih fokus pada bunyi yang dirasakan, bahkan mengalihkan perhatian dari aktivitas lain.

Pengobatan Tinnitus

Cara-cara untuk mengatasi masalah telinga berdenging bervariasi tergantung pada faktor penyebab yang mendasarinya. Ini bisa melibatkan tindakan seperti membersihkan penumpukan kotoran telinga, melakukan operasi untuk memperbaiki masalah pembuluh darah, atau mengubah jenis obat yang dikonsumsi.

Jika tinnitus tidak hilang dan sangat mengganggu, pasien mungkin akan mendapatkan terapi khusus atau pelatihan untuk mengatasi dampak bunyi tinnitus. Pendekatan ini melibatkan:

1. Terapi Suara

Terapi suara adalah salah satu pendekatan yang telah terbukti efektif dalam mengatasi gejala tinnitus yang mengganggu.

Pendekatan ini melibatkan penggunaan berbagai jenis bunyi yang bertujuan untuk meredam atau menyamarkan bunyi tinnitus yang dirasakan oleh individu.

Prinsip di balik terapi suara adalah mengalihkan perhatian pasien dari bunyi tinnitus yang mengganggu, sehingga mengurangi tingkat stres dan ketidaknyamanan yang mereka alami.

Berbagai jenis suara bisa digunakan dalam terapi suara, dan pemilihan suara ini dapat disesuaikan dengan preferensi pasien.

Suara yang sering digunakan termasuk suara alam seperti rintik hujan, ombak laut, gemericik sungai, atau kicauan burung.

Suara-suara ini memiliki karakteristik yang menenangkan dan membantu menciptakan lingkungan akustik yang lebih positif. Pemilihan suara yang tepat dapat membantu mengalihkan perhatian pasien dari bunyi tinnitus yang mengganggu.

2. Tinnitus Retraining Therapy (TRT)

Tinnitus retraining therapy (TRT) adalah pendekatan terapeutik yang dirancang khusus untuk membantu individu yang mengalami tinnitus.

Tujuannya adalah untuk melatih pasien agar tidak hanya dapat mengelola gejala tinnitus secara lebih baik, tetapi juga mengubah cara mereka merespons dan menginterpretasi bunyi tersebut.

Metode TRT didasarkan pada prinsip neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk beradaptasi dan mengubah jalur saraf dalam merespons rangsangan.

Dalam kasus tinnitus, otak cenderung “mengamplifikasi” bunyi tinnitus, yang pada gilirannya dapat menyebabkan persepsi bunyi yang lebih kuat dan lebih mengganggu. TRT bertujuan untuk mengubah respons otak terhadap bunyi tinnitus ini.

Tinnitus dengan Obat-obatan

Telinga berdenging tidak bisa diatasi dengan obat-obatan. Meskipun demikian, ada sejumlah obat yang dapat digunakan untuk mengurangi keparahan gejala akibat tinnitus, yaitu:

  • Antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline
  • Obat golongan benzodiazepine, seperti alprazolam

Pencegahan Tinnitus

Pentingnya menjaga kesehatan telinga dan mencegah tinnitus dapat ditempuh melalui sejumlah langkah preventif yang dapat diadopsi dalam rutinitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mencegah risiko tinnitus:

1. Pengaturan Volume Musik yang Bijak

Bagi pecinta musik dan pengguna headphone, penting untuk memperhatikan tingkat volume saat mendengarkan musik.

Mendengarkan musik dengan volume terlalu keras, terutama melalui headphone, dapat meningkatkan risiko kerusakan pada pendengaran dan menginduksi tinnitus. Usahakan untuk selalu mengatur volume musik pada tingkat yang nyaman dan aman.

2. Pelindung Telinga dalam Lingkungan Bising

Jika Anda bekerja atau sering berada di lingkungan yang bising, seperti pabrik, konstruksi, atau di sekitar alat musik yang keras, pertimbangkan untuk menggunakan pelindung telinga.

Pelindung telinga membantu meredam dampak suara bising yang dapat merusak pendengaran dan meningkatkan risiko tinnitus. Ini terutama penting bagi mereka yang memiliki pekerjaan atau hobi yang melibatkan paparan suara keras secara rutin.

3. Pentingnya Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan telinga. Konsep ini terkait dengan sirkulasi darah yang baik ke seluruh tubuh, termasuk ke telinga.

Dengan menjaga pola makan sehat dan rutin berolahraga, Anda dapat membantu mempertahankan sirkulasi darah yang optimal, yang pada gilirannya mendukung kesehatan telinga Anda.

Temukan Produk Alat Bantu Dengar Terbaik

Brilliant Hearing hadir untuk menyediakan alat bantu dengar bagi individu dari segala usia dan menghubungkan generasi melalui komunikasi yang lebih baik.

Kami memahami bahwa gangguan pendengaran dapat mengisolasi dan mencegah individu untuk berpartisipasi penuh dalam percakapan dan aktivitas, terutama dengan orang yang dicintai dari generasi yang berbeda.

Itulah mengapa kami berkomitmen untuk menyediakan solusi pendengaran yang dapat dipersonalisasi dan membantu menjembatani kesenjangan komunikasi.

Cek produk kami:

Audio Service Mood 4 G6 Li-Ion

Audio Service P4 G6 Li-Ion

Audio Service HP4 G6 Li-Ion

Audio Service Ilea 4 G5 Custom ITC

Bagikan :

Produk Kami

Artikel Lainnya

Brillianthearing.id
Share to Friend/Family:
©️ Brilliant Hearing 2024
Kami Siap Membantu!