Neuroma Akustik, yang juga sering disebut sebagai schwannoma vestibular, adalah suatu kondisi medis yang mungkin belum begitu familiar di telinga banyak orang.
Namun, dampaknya terhadap kualitas hidup seseorang, terutama terkait dengan pendengaran dan keseimbangan, tidak boleh diabaikan.
Pada artikel berikut ini, Brilliant Hearing akan membahas lebih jauh mengenai Neuroma Akustik. Simak terus artikelnya!
Mengenal Neuroma Akustik
Neuroma akustik adalah suatu jenis tumor yang tumbuh di dalam saluran pendengaran dan biasanya terletak pada saraf vestibular, yang menghubungkan telinga dalam dengan otak.
Terkait dengan penyebabnya, neuroma akustik terbentuk dari sel-sel Schwann yang tumbuh secara abnormal dan membentuk tumor non-kanker.
Meskipun tumor ini bersifat jinak, ukurannya yang bertambah besar dapat menekan saraf-saraf di sekitarnya, termasuk saraf pendengaran dan saraf yang terlibat dalam keseimbangan.
Dampak dari tekanan ini dapat menyebabkan gejala seperti gangguan pendengaran, pusing, rasa tidak seimbang, dan kadang-kadang bahkan nyeri atau rasa terjepit di daerah telinga.
1. Neuroma Akustik Unilateral
Neuroma akustik jenis bilateral menyerang kedua sisi telinga dan hanya terjadi pada orang yang memiliki kelainan genetik yang diwariskan. Pasien dengan jenis neuroma akustik ini sering kali memiliki tumor di bagian tubuh lain yang mirip schwannoma.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
2. Neuroma Akustik Bilateral
Neuroma akustik tipe bilateral mempengaruhi kedua sisi telinga dan hanya muncul pada individu yang membawa kelainan genetik yang dapat diwariskan. Pasien yang mengalami jenis neuroma akustik ini sering kali memiliki tumor serupa schwannoma di bagian tubuh lain.
Penyebab Neuroma Akustik
Neuroma akustik merupakan hasil dari gangguan pada level genetik yang mengarah pada disfungsi gen pada kromosom 22.
Gen ini memiliki peran penting dalam mengontrol pertumbuhan sel Schwann, yang merupakan sel yang melapisi saraf di seluruh tubuh, termasuk saraf-sarf yang bertugas mengatur keseimbangan.
Ketidaknormalan pada gen ini menyebabkan sel Schwann tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali.
Meskipun demikian, masih belum sepenuhnya dipahami mengapa terjadi gangguan dalam fungsi gen tersebut. Faktor-faktor yang memicu perubahan ini masih merupakan area penelitian aktif.
Sebagai informasi tambahan, neuroma akustik sering kali dikaitkan dengan kondisi medis lain yang dikenal sebagai neurofibromatosis tipe 2. Neurofibromatosis tipe 2 adalah suatu gangguan genetik yang ditandai oleh pertumbuhan tumor pada berbagai jaringan saraf.
Meskipun ada keterkaitan ini, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan dan mekanisme pasti di balik hal ini.
Baca juga: Komplikasi Kernikterus – Gejala, Penyebab Dan Mengobati
Berikut faktor-faktor penyebab Neuroma Akustik
1. Berada dalam Rentang Usia 30–60 Tahun
Individu yang berusia antara 30 hingga 60 tahun memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami neuroma akustik dibandingkan dengan mereka yang berusia di bawah 30 tahun atau di atas 60 tahun.
2. Riwayat Keluarga
Data menunjukkan bahwa sekitar 5 persen dari individu yang didiagnosis dengan neuroma akustik memiliki anggota keluarga yang juga mengalami neurofibromatosis tipe-2, sebuah kondisi yang ditandai oleh pertumbuhan tumor di kulit dan jaringan ikat, yang disebabkan oleh faktor genetik.
3. Paparan Radiasi Sinar-X
Seseorang yang pernah menjalani prosedur radiasi di daerah kepala dan/atau leher saat masih anak-anak memiliki potensi risiko lebih tinggi terhadap perkembangan penyakit neuroma akustik.
Beberapa penelitian juga mengindikasikan bahwa penggunaan ponsel seluler dalam jangka panjang mungkin memiliki kaitan dengan peningkatan risiko neuroma akustik, meskipun perlu diselidiki lebih lanjut untuk memahami hubungan ini secara mendalam.
Baca juga: Otitis Eksterna – Gejala, Penyebab, Dan Pengobatan
Faktor Risiko Neuroma Akustik
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita neuroma akustik, yaitu:
- Memiliki orang tua yang menderita neurofibromatosis 2
- Menderita paratiroid neuroma, yaitu tumor jinak di kelenjar tiroid
- Memiliki riwayat pengobatan dengan radioterapi sebelumnya
- Mengalami paparan suara bising yang terus menerus
Neuroma akustik juga lebih sering ditemukan dan terdiagnosis pada usia 30–60 tahun.
Gejala Neuroma Akustik
Gejala yang terkait dengan neuroma akustik dapat sangat bervariasi tergantung pada ukuran tumor yang terbentuk. Pada kasus tumor yang kecil, penderita seringkali tidak mengalami gejala apa pun.
Namun, gejala akan mulai muncul ketika ukuran tumor mencapai tingkat yang cukup besar dan menimbulkan tekanan pada saraf-saraf yang mengatur fungsi pendengaran dan keseimbangan.
Tidak hanya mengenai dampak pada fungsi pendengaran dan keseimbangan, pertumbuhan tumor neuroma akustik juga dapat menyebabkan tekanan pada saraf-saraf, pembuluh darah, atau struktur lain di daerah wajah atau otak.
Ketika tumor sudah menekan struktur-struktur tersebut, berbagai gejala klinis dapat muncul sebagai tanda peringatan, termasuk:
- Hilang pendengaran secara perlahan, umumnya pada salah satu telinga
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Gangguan keseimbangan
- Vertigo
Jika ukuran tumor neuroma akustik makin membesar, akan muncul beberapa gejala lain, di antaranya:
- Sakit kepala secara terus-menerus
- Suara serak atau sulit menelan
- Gangguan koordinasi gerak anggota badan (ataksia)
- Penglihatan ganda atau kabur
- Nyeri atau mati rasa pada salah satu sisi wajah
- Wajah terkulai
Pengobatan Neuroma Akustik
Penanganan neuroma akustik didasarkan pada ukuran tumor, kecepatan pertumbuhannya, serta kondisi kesehatan pasien. Berbagai metode pengobatan yang dapat dipertimbangkan oleh para profesional medis meliputi:
1. Obervasi
Ketika menghadapi tumor neuroma akustik berukuran kecil dengan pertumbuhan yang lambat serta tidak menunjukkan gejala, pendekatan yang umumnya diambil oleh dokter adalah melakukan observasi dan tes pendengaran secara berkala.
Pemeriksaan ini biasanya dijadwalkan setiap 6 bulan hingga 1 tahun, dengan tujuan memantau kemajuan pertumbuhan tumor.
Namun, dalam kasus ketika tumor mengalami perbesaran atau mulai menunjukkan gejala yang semakin memburuk, langkah-langkah medis lebih lanjut akan diambil oleh dokter untuk menangani kondisi tersebut.
2. Stereotactic radiosurgery
Stereotactic radiosurgery memiliki tujuan untuk menghentikan pertumbuhan tumor neuroma akustik. Metode ini umumnya diterapkan pada tumor dengan ukuran kecil, atau yang memiliki diameter kurang dari 3 cm.
Terapi stereotactic radiosurgery juga dapat menjadi opsi yang relevan untuk pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani operasi karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk menerima bius total.
3. Operasi
Apabila tumor mengalami pertumbuhan yang semakin besar, langkah yang biasanya diambil oleh ahli bedah adalah melakukan operasi pengangkatan tumor untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih lanjut.
Namun, dalam beberapa situasi, operasi tidak selalu bisa menghilangkan seluruh tumor dengan sempurna. Terdapat situasi dimana lokasi tumor terlalu dekat dengan area vital dalam otak atau saraf wajah, sehingga risiko kerusakan pada saraf di sekitarnya menjadi tinggi jika tumor diangkat secara penuh.
Pada kondisi semacam ini, langkah yang diambil oleh dokter adalah melakukan radioterapi setelah tindakan operasi. Radioterapi bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa jaringan tumor yang mungkin tersisa setelah operasi sebelumnya.
Selain dari pendekatan-pendekatan di atas, tim medis akan menyediakan terapi pendukung yang bertujuan untuk mengatasi gejala yang dialami oleh pasien. Terapi pendukung ini termasuk dalam beberapa jenis pendekatan berikut:
Komplikasi Neuroma Akustik
Neuroma akustik berisiko menyebabkan berbagai komplikasi yang dapat bersifat permanen, seperti:
- Telinga berdenging
- Mati rasa dan kelumpuhan pada otot wajah
- Gangguan keseimbangan
- Tuli
- Hidrosefalus bila ukuran tumor cukup besar hingga menekan batang otak
Pencegahan Neuroma Akustik
Tidak semua kasus neuroma akustik dapat dicegah, terutama jika dikaitkan dengan kelainan genetik.
Meskipun demikian, risiko terjadinya neuroma akustik dapat dikelola dengan tindakan preventif seperti menghindari paparan suara bising. Selain itu, penting untuk menjalani konsultasi medis sebelum dan setelah menjalani radioterapi guna mengurangi risiko potensial.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pengobatan yang diberikan untuk neuroma akustik akan lebih efektif bila kondisinya didiagnosis pada tahap awal.
Deteksi dini tidak hanya membantu dalam pengobatan yang tepat, tetapi juga mampu mencegah kemungkinan komplikasi yang dapat muncul.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, neuroma akustik adalah suatu kondisi yang memengaruhi pendengaran dan keseimbangan seseorang akibat pertumbuhan tumor yang muncul di daerah telinga.
Meskipun tidak semua kasus dapat dihindari, langkah-langkah pencegahan seperti mengurangi paparan suara bising dan menjalani konsultasi medis sebelum serta sesudah radioterapi dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.
Pengobatan yang efektif memerlukan diagnosis dini, yang dapat menghindari komplikasi yang mungkin timbul akibat pertumbuhan tumor yang tidak terkontrol.
Berbagai pilihan pengobatan, mulai dari metode observasi hingga intervensi bedah dan radioterapi, dapat disesuaikan dengan ukuran dan perkembangan tumor serta kondisi kesehatan pasien.
Dalam menghadapi neuroma akustik, pengetahuan dan kesadaran akan gejala serta pilihan pengobatan yang tersedia sangatlah penting untuk mencapai hasil yang optimal.
Temukan Produk Alat Bantu Dengar Terbaik!
Brilliant Hearing hadir untuk menyediakan alat bantu dengar bagi individu dari segala usia dan menghubungkan generasi melalui komunikasi yang lebih baik.
Kami memahami bahwa gangguan pendengaran dapat mengisolasi dan mencegah individu untuk berpartisipasi penuh dalam percakapan dan aktivitas, terutama dengan orang yang dicintai dari generasi yang berbeda.
Itulah mengapa kami berkomitmen untuk menyediakan solusi pendengaran yang dapat dipersonalisasi dan membantu menjembatani kesenjangan komunikasi.
Cek produk kami: