Ketahui 9 Gejala Gangguan Pendengaran

Ketahui 9 Gejala Gangguan Pendengaran

Gejala gangguan pendengaran bisa muncul secara perlahan dan terkadang sulit diidentifikasi pada awalnya. Namun, memahami tanda-tanda awal yang mengindikasikan adanya masalah pendengaran sangatlah penting.

Dalam artikel ini, Brilliant Hearing akan menjelajahi 9 gejala gangguan pendengaran yang perlu kamu kenali untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan pendengaranmu.

Gangguan Pendengaran

Faktor usia dan paparan suara yang keras dapat meningkatkan potensi seseorang mengalami gangguan pendengaran. Tidak mengherankan bahwa banyak individu menghadapi masalah kesehatan ini.

Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tahun 2012 menyaksikan sekitar 360 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan pendengaran.

Kawasan Asia Tenggara juga dikenal memiliki angka gangguan pendengaran dan ketulian yang tinggi. Inilah sebabnya mengapa WHO meluncurkan program Sound Hearing 2030, dengan tujuan untuk memastikan setiap individu mencapai kesehatan optimal dalam hal pendengaran dan telinga pada tahun 2030.

Gangguan pendengaran merujuk pada kondisi ketika seseorang tidak dapat memproses suara dengan efektif ke otaknya, mengakibatkan gangguan pendengaran.

Meskipun gangguan ini umumnya berkembang perlahan, namun kadang-kadang kehilangan pendengaran bisa terjadi secara mendadak.

Gejala Gangguan Pendengaran

Gejala gangguan pendengaran seringkali tidak disadari pada awalnya, karena masalah kesehatan ini berkembang secara bertahap. Berikut beberapa tanda atau gejala awal gangguan pendengaran yang perlu kamu ketahui:

promo coba alat bantu dengar gratis
Pendengaran anda bermasalah namun masih ragu mau pakai alat bantu dengar?
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
  1. Meminta orang lain untuk mengulang perkataannya.
  2. Cenderung menarik diri dari pembicaraan.
  3. Kesulitan mendengar dering telepon atau bel pintu.
  4. Selalu kelelahan atau stres, karena harus berkonsentrasi saat mendengarkan.
  5. Kesulitan mendengar perkataan orang lain dengan jelas, khususnya ketika berdiskusi dengan banyak orang atau dalam keramaian.
  6. Cenderung menghindari beberapa situasi sosial.
  7. Kesulitan mendengarkan huruf-huruf konsonan tertentu, misalnya “S”, “F”, dan “T”.
  8. Bingung menentukan arah sumber suara.
  9. Cenderung mendengarkan musik atau menonton televisi dengan volume suara lebih keras dari orang lain.

Gejala Gangguan Pendengaran pada Bayi dan Anak-anak

Meskipun gejala gangguan pendengaran sering dialami oleh orang dewasa, namun gejala yang terjadi pada bayi dan anak-anak mungkin memiliki perbedaan. Berikut adalah beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak yang perlu diwaspadai oleh para orangtua:

  1. Tidak menunjukkan keterkejutan saat mendengar suara keras.
  2. Pada bayi di bawah usia 4 bulan, tidak merespons dengan menoleh ke arah sumber suara.
  3. Sadar akan kehadiran orang di sekitarnya ketika dilihat, tetapi tidak merespons saat dipanggil dengan namanya.
  4. Tidak mampu mengucapkan setidaknya satu kata ketika mencapai usia satu tahun.
  5. Lambat dalam belajar berbicara atau memiliki kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas.
  6. Sering memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
  7. Cenderung berbicara keras atau mengatur volume TV dengan suara yang tinggi.
  8. Bergantung pada penglihatan orang lain untuk menirukan atau melakukan instruksi, karena kesulitan mendengar perintah verbal.

Penyebab Gangguan Pendengaran

Terbagi berdasarkan lokasinya, terdapat dua tipe gangguan pendengaran, yakni gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Gangguan pendengaran sensorineural muncul ketika ada gangguan pada sel-sel rambut dan saraf pendengaran di dalam telinga.

Faktor-faktor yang memicu jenis gangguan ini meliputi usia, faktor keturunan, paparan lingkungan bising, riwayat cedera kepala, dampak stroke, serta efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu.

Di sisi lain, gangguan pendengaran konduktif terjadi saat bagian dalam telinga gagal menangkap gelombang suara dengan baik. Penyebabnya dapat berupa gendang telinga yang rusak, pembengkakan saluran Eustachius, sumbatan akibat kotoran atau benda asing, serta keberadaan tumor di dalam telinga bagian dalam.

1. Sensorineural

Gangguan pertama yang harus diperhatikan adalah gangguan pendengaran sensorineural. Dinamai demikian karena terjadi pada bagian dalam telinga yang memiliki hubungan dengan otak. Gangguan ini berasal dari masalah pada rambut kecil di dalam telinga, yang disebut silia, serta saraf koklea.

Gangguan pendengaran sensorineural merupakan jenis yang paling serius karena dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen.

Jika seseorang mengalami tuli permanen, penyembuhan melalui obat, pembedahan, atau pemeriksaan fisik menjadi sulit. Namun, meskipun penyembuhan sulit, mereka yang mengalami hilangnya pendengaran dapat dibantu dengan berbagai alat bantu, seperti implan koklea.

Menurut National Institute on Aging, gangguan pendengaran sensorineural paling umum disebabkan oleh penuaan, dan pengobatan fokus pada meningkatkan fungsi pendengaran pasien.

2. Konduktif

Konduktif, terjadi akibat adanya hambatan yang mengganggu penghantaran suara melalui telinga dari bagian luar melalui telinga tengah hingga mencapai telinga dalam.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, kerusakan pada gendang telinga, keberadaan benda asing dalam telinga, kelainan bentuk telinga, trauma pada telinga, dan penyebab lainnya.

Baca juga: Perbedaan Antara Gangguan Pendengaran Sensorineural Dan Konduktif

3. Campuran

Menurut American Speech-Language-Hearing Association, kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif juga bisa berujung pada gangguan pendengaran kombinasi.

Misalnya, Anda mungkin memiliki kondisi cairan di telinga tengah, dan pada saat yang sama, terpapar suara keras selama bekerja. Kedua masalah ini terjadi bersamaan dan berkontribusi terhadap penurunan pendengaran yang lebih parah.

4. Gangguan Pendengaran Simetris dan Asimetris

Gangguan pendengaran asimetris terjadi ketika kemampuan pendengaran antara kedua telinga mengalami perbedaan derajat. Kondisi ini dapat lebih terjadi jika pengidap pernah mengalami benturan keras pada salah satu telinga.

5. Gangguan Pendengaran Progresif dan Mendadak

Seseorang dapat mengalami gangguan pendengaran dalam berbagai tingkat keparahan, dari ringan hingga semakin memburuk.

Gangguan pendengaran bisa bersifat progresif, memburuk secara bertahap dari tingkat ringan ke akut. Namun, ada juga kemungkinan mengalami gangguan pendengaran mendadak, di mana pendengaran tiba-tiba menurun secara drastis. Jika Anda mengalami penurunan mendadak dalam kemampuan mendengar, segera mencari penanganan medis.

Pencegahan

Terdapat beberapa jenis gangguan pendengaran yang tidak dapat dihindari, seperti perubahan atau kerusakan struktur telinga akibat faktor usia.

Pada kondisi ini, struktur dalam telinga kehilangan elastisitas dan rambut-rambut halus mengalami kerusakan, serta tidak mampu merespons gelombang suara dengan baik.

Hal yang serupa terjadi pada kasus cacat bawaan pada telinga. Beberapa orang lahir dengan struktur telinga yang tidak normal, mengakibatkan mereka mengalami hambatan dalam mendengar dengan optimal.

1. Hindari Terus-menerus Terpapar Suara Keras

Paparan suara berkekuatan tinggi, seperti yang berasal dari perangkat listrik, pesawat terbang, senjata api, atau mendengarkan musik keras melalui earphone, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel rambut di koklea. Tingkat kerusakan bervariasi sesuai dengan intensitas suara dan durasi waktu paparannya.

2. Jaga Kebersihan Telinga agar Terhindar dari Infeksi Telinga

Ketika infeksi telinga terjadi, cairan dapat mengumpul di bagian telinga tengah. Demikian juga, kotoran telinga – zat lengket yang umumnya melindungi telinga dari bakteri dan benda asing – kadang-kadang dapat menumpuk dan mengeras di dalam telinga, mengganggu kemampuan pendengaran.

3. Hindari Aktivitas Berbahaya

Cedera dan trauma bisa menyebabkan terjadinya lubang pada gendang telinga.

4. Cidera Kepala

Cedera kepala atau tekanan yang kuat pada telinga saat melakukan penerbangan atau penyelaman, serta patah tulang tengkorak atau tusukan pada gendang telinga, dapat menyebabkan terbentuknya lubang.

Lubang pada gendang telinga atau membran yang memisahkan saluran telinga dan telinga bagian tengah dapat mengakibatkan kehilangan pendengaran.

Baca juga: Teknologi Inovatif Dalam Mengatasi Kondisi Telinga Yang Kronis

Cara Penanganan Penyakit Gangguan Pendengaran

Berikut adalah tindakan yang mungkin diambil oleh dokter untuk mengatasi gangguan pendengaran:

  1. Pada kasus gangguan pendengaran ringan, dokter mungkin akan membersihkan telinga dari kotoran yang menghalangi saluran pendengaran.
  2. Jika gangguan pendengaran tidak disebabkan oleh kotoran, dokter dapat mempertimbangkan langkah pembedahan. Ini terutama relevan jika terdapat infeksi atau cedera pada telinga bagian dalam.
  3. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan implan koklea atau alat bantu dengar lainnya untuk memperkuat gelombang suara yang diterima oleh telinga penderita.
  4. Pada gangguan pendengaran berat, dokter bisa mengajukan saran agar penderita belajar menggunakan gerakan bibir atau bahasa isyarat. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi yang lancar dengan orang lain.

Kesimpulan

Dalam menjaga kesehatan pendengaran, pemahaman tentang gejala-gejala gangguan pendengaran memiliki peranan penting. Mengenali tanda-tanda awal seperti kesulitan mendengar suara lembut, kesulitan mengikuti percakapan, atau mungkin bahkan mendengar suara berdengung, dapat membantu kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.

Gejala gangguan pendengaran bisa terjadi pada berbagai tingkat keparahan dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang.

Oleh karena itu, tidak boleh diabaikan begitu saja. Dalam menghadapi gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis atau audiologis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Dengan menjaga kesehatan pendengaran kita, kita dapat terus menikmati interaksi sosial, aktivitas sehari-hari, dan keindahan dunia suara dengan optimal.

Temukan Produk Terbaik Alat Bantu Pendengaran

Brilliant Hearing hadir untuk menyediakan alat bantu dengar bagi individu dari segala usia dan menghubungkan generasi melalui komunikasi yang lebih baik.

Kami memahami bahwa gangguan pendengaran dapat mengisolasi dan mencegah individu untuk berpartisipasi penuh dalam percakapan dan aktivitas, terutama dengan orang yang dicintai dari generasi yang berbeda.

Itulah mengapa kami berkomitmen untuk menyediakan solusi pendengaran yang dapat dipersonalisasi dan membantu menjembatani kesenjangan komunikasi.

Bagikan :

Produk Kami

alat bantu dengar basic

Basic

Mulai dari 1 Jutaan

Improve

Mulai dari 4 Jutaan

Active

Mulai dari 5 Jutaan

alat bantu dengar advance

Advance

Mulai dari 15 Jutaan

Signature

Mulai dari 22 Jutaan

Aksesoris

Lengkap Tersedia Disini

Artikel Lainnya

Kami Siap Membantu!