Pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran dibandingkan wanita. Berikut penjelasannya temukan alasan mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi kesehatan pendengaran. Simak penjelasannya dari pusat alat bantu dengar Brilliant Hearing di bawah ini!
Gangguan pendengaran adalah masalah kesehatan yang dapat memengaruhi siapa saja. Kemungkinan mengalami gangguan pendengaran ini dapat dialami oleh siapa saja tidak terbatas pada usia dan dapat disebabkan oleh penyakit tertentu. Mengalami gangguan pendengaran juga disebabkan oleh paparan suara keras. Bahkan gangguan pendengaran disebabkan oleh jenis kelamin tertentu.
Gangguan pendengaran ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu gangguan pendengaran konduktif, gangguan pendengaran sensorineural, dan gangguan pendengaran campuran.
Ketika mengalami gangguan pendengaran konduktif, maka seseorang tersebut mengalami masalah mekanis di telinga luar atau tengah. Biasanya gangguan pendengaran konduktif disebabkan oleh berbagai faktor seperti penumpukan kotoran telinga, kerusakan pada tulang – tulang kecil di dalam telinga, atau kerusakan pada gendang telinga.
Selain itu ada gangguan pendengaran sensorineural terjadi akibat sel – sel rambut kecil yang tidak dapat diganti di telinga bagian dalam. Sel – sel rambut kecil ini merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk mendeteksi suara mengalami kerusakan atau mati. Jenis gangguan pendengaran sensorineural sering kali disebabkan oleh infeksi telinga pada masa kanak – kanak, usia lanjut, penggunaan obat tertentu, dan paparan kebisingan.
Selanjutnya ada jenis gangguan pendengaran campuran yang terjadi akibat gangguan pendengaran konduktif bersamaan dengan gangguan pendengaran sensorineural.
Gejala Gangguan Pendengaran
Ketika mengalami gangguan pendengaran dapat ditandai ragam gejalanya. Beberapa gejala gangguan pendengaran yang dapat dikenali seperti sering meminta orang untuk mengulangi percakapan, kesulitan mendengar dalam kelompok, gagal mendengar seseorang berbicara dari belakang, sering menaikkan volume televisi atau radio melebihi volume normal, kesulitan mendengar melalui telepon, kesulitan mendengar saat menonton film, masalah mendengar ketika mengikuti percakapan dalam situasi dengan kebisingan latar belakang atau kebisingan yang berlebihan, dan yang paling fatal adalah menghindari pertemuan atau interaksi sosial.
Alasan Pria Lebih Beresiko Mengalami Gangguan Pendengaran

Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Menurut penelitian National Health Interview Survey pada tahun 2019 menunjukkan bahwa mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita. Pria dua kali lebih mengalami gangguan pendengaran daripada wanita di usia orang dewasa yaitu 20 hingga 69 tahun. Pria lebih mungkin mengalami kesulitan pendengaran dibandingkan wanita pada usia yang sama. Hal ini menimbulkan pertanyaan “mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita?” Berikut penjelasannya.
Pira lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita. Pria memiliki tingkat gangguan pendengaran yang lebih tinggi daripada wanita di usia yang sama. Kondisi ini yaitu alasan mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita sebenarnya lebih berkaitan dengan faktor gaya hidup daripada alasan biologis.
Alasan yang mendukung pria beresiko mengalami gangguan pendengaran ialah karena pria yang bekerja di bidang tertentu atau sedang menekuni hobi tertentu yang sering terpapar suara bising sehingga pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita.
Suara bising dapat memicu terjadinya gangguan pendengaran. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami paparan suara keras dapat waktu yang lama sehingga menyebabkan kerusakan sementara atau permanen pada telinga bagian dalam.
Seseorang yang bekerja pada lingkungan bising seperti konstruksi, manufaktur, dan militer. Pekerjaan ini sering kali melibatkan penggunaan alat berat, mesin, dan bahkan senjata api, yang semuanya dapat menyebabkan kerusakan pendengaran jika tidak menggunakan pelindung telinga yang tepat.
Selain itu, hobi atau aktivitas hiburan tertentu seperti mengendarai sepeda motor, berburu, menghadiri konser volume tinggi juga menjadi faktor risiko terjadinya gangguan pendengaran.
Tidak hanya paparan kebisingan, penggunaan obat-obatan tertentu juga berperan menjadi pemicu terjadinya gangguan pendengaran. Studi menunjukkan bahwa penggunaan rutin obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin dan acetaminophen lebih umum pada pria dan dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.
Penggunaan obat ototoksik secara kronis juga menunjukkan adanya kaitan dengan gangguan pendengaran pada pria. Obat – obatan tertebtu yang bersifat ototoksik dapat bebahaya bagi pendengaran. Obat ini juga menyebabkan mual, pusing, gangguan pendengaran dan tinnitus. Contoh dari obat ototoksik seperti obat antiradang asetaminofen dan aspirin.
Sebuah penelitian di Massachusetts oleh Universitas Harvard menemukan bahwa pria yang secara teratur mengonsumsi obat penghilang rasa sakit memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran dibandingkan mereka yang jarang atau tidak menggunakannya sama sekali.
Faktor lain yang menjadi alasan mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita adalah kecenderungan pria untuk mengabaikan gejala awal gangguan pendengaran. Pria sering kali enggan mencari bantuan medis dan mungkin tidak menyadari atau mengakui penurunan kemampuan pendengaran mereka. Sebuah survei kesehatan menunjukkan bahwa pria cenderung kurang peduli untuk mencari pengobatan untuk gangguan pendengaran dibandingkan wanita. Hal ini dapat menyebabkan kondisi pendengaran yang semakin memburuk seiring waktu.
Gangguan Pendengaran Pada Wanita
TIdak hanya pada pria, banyak pula ditemukan wanita mengalami gangguan pendengaran. Wanita mengalami gangguan pendengaran biasanya disertai dengan faktor resiko dari penyakit seperti penyakit jantung.
Bagi wanita yang mempunyai riwayat penyakit jantung harus melakukan tes pendengaran secara teratur setiap dua tahun setelah usia 50 tahun. Menurut penelitian, bahwa pola audiogram berkorelasi erat dengan penyakit serebrovaskular dan arteri perifer. Oleh sebab itu, mengubah pola makan dan gaya hidup untuk kesehatan kardiovaskular sangat penting karena hal ini menjadi penunjang kesehatan pendengaran.
Pemicu terjadinya gangguan pendengaran juga disertai oleh efek samping dari perawatan kanker payudara. Banyak obat onkologis yang bersifat ototoksik yang memicu terjadinya gangguan pendengaran.
Seseroang yang menjalani kemoterapi kanker seringkali harus menjalani tes pendengaran dasar sebelum perawatan. Pada kebanyakan kasus, gangguan pendengaran akibat kemoterapi ini bersifat sementara namun gangguan pendengaran tersebut dapat bersifat permanen karena radiasi dan obat ototoksis yang dikonsumsi secara bersamaan. Selain itu, tinnitus juga merupakan efek samping dari penggunaan perawatan kemoterapi.
Penyakit tulang atau osteoporosis juga seringkali dikaitkan dengan gangguan pendengaran. Pada wanita seiring bertambahnya usia akan mengalami kehilangan kepadatan tulang karena berkurangnya estrogen yang melindungi tulang.
Hubungan antara osteoporosis dan kehilangan pendengaran secara bertahap karena demineralisasi tulang pada telinga tengah. Bagi pasien yang didiagnosa menderita osteopororis harus menjalami tes pendengaran dasar untuk mengamati dan mengelola kerusakan pendengaran.
Perbedaan Tingkat Gangguan Pendengaran Bagi Pria dan Wanita
Mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita , tentunya kondisi ini juga berbeda pada tingkatannya. Pada orang dewasa dengan usia 45 tahun ke atas pria lebih besar kemungkinan mengalami kesulitan mendengar sebagian atau seluruh bahkan tidak dapat mendengar sama sekali dibanding wanita.
Orang dewasa berusia 45 tahun ke atas juga menggunakan alat bantu dengar dan penggunaan tersebut lebih tinggi di kalangan pria daripada wanita di semua kelompok umur. Kondisi tersebut juga mengalami peningkatan pada setiap tahunnya yaitu gender pria lebih banyak mengalami kesulitan mendengar.
Mencegah Gangguan Pendengaran
Setelah mengetahui alasan mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita, Anda tentunya harus mengetahui langkah awal pencegahan gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran seringkali terjadi akibat paparan suara keras yaitu lebih dari 85 desibel. Untuk mengurangi risiko gangguan pendengaran, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Langkah awal dapat dengan cara menggunakan pelindung telinga saat terpapar suara keras, membatasi penggunaan obat penghilang rasa sakit yang tidak perlu, dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala gangguan pendengaran.
Paparan suara keras beresiko merusak sel – sel rambut halus dalam koklea telinga. Rambut telinga yang bergetar dan mengirimkan sinyal saraf ke otak untuk menginterpretasi suara dapat mengalami kerusakan akibat paparan suara kerDengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko gangguan pendengaran dapat diminimalkan.
Brilliant Hearing
Mengapa pria lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran ketimbang wanita? Tentunya hal ini disebabkan oleh beberapa faktor resiko penunjang terjadinya gangguan pendengaran salah satunya paparan suara keras. Selain itu, para pria ini juga diketahui lebih banyak menggunakan alat bantu dengar karena mengalami gangguan pendengaran.
Membutuhkan alat bantu dengar tentunya perlu untuk tes pendengaran untuk mendiagnosa dan menentukan jenis alat bantu dengar. Rekomendasi tempat membeli alat bantu dengar ialah pusat alat bantu dengar Brilliant hearing hadir sebagai solusi bagi Anda yang membutuhkan alat bantu dengar.
Selain alat bantu dengar, Brilliant hearing juga menyediakan berbagai layanan seperti tes pendengaran, servis alat bantu dengar, dan konsultasi pendengaran Anda dengan hadir melalui layanan home visit yang lebih memudahkan untuk Anda.
Brilliant hearing hadir sebagai pusat alat bantu dengar berkualitas, bergaransi, serta dengan harga terjangkau. Dapatkan alat bantu dengar terbaik Anda di Brilliant hearing!