Memberikan stimulasi berkelanjutan merupakan metode efektif untuk meningkatkan kemampuan bicara anak dengan cepat.
Sebagai orang tua, tidak perlu khawatir jika anak mengalami keterlambatan bicara dibandingkan dengan teman-temannya. Penting untuk melatih anak secara rutin agar dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik.
Simak artikel dari Brilliant Hearing ini untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang strategi meningkatkan kemampuan bicara anak secara efisien.
Tahapan Perkembangan Bicara Anak
Sebelum membahas strategi meningkatkan kemampuan bicara anak dengan cepat, penting bagi orang tua untuk memiliki pemahaman mengenai tahapan perkembangan bicara anak. S
ecara umum, proses pembelajaran bicara pada anak dimulai sekitar usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Baca juga: Usher Syndrome: Penyebab Kehilangan Pendengaran Pada Anak
1. Usia 0-6 bulan
Apakah Ibu mengetahui bahwa anak yang berusia di bawah 6 bulan sebenarnya sudah mampu memahami apa yang Anda katakan padanya?
Jadi, ketika Anda berbicara atau menghasilkan suara di dekat si Kecil, anak akan menoleh ke arah suara atau sumber bunyi tersebut.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Ketika si Kecil mencapai usia sekitar 6 bulan, mungkin Anda akan sering mendengarnya mengucapkan suara seperti “ma-ma-ma-ma,” “ba-ba-ba-ba,” atau “mi-mi-mi.” Namun, perlu diingat bahwa ini bukan tanda bahwa bayi sudah bisa berbicara.
Pada tahap ini, kata-kata yang diucapkan oleh anak belum memiliki makna, dan ia belum memahami apa yang sebenarnya diucapkannya.
2. Usia 7-12 bulan
Pada rentang usia 7-12 bulan, bayi mulai mengekspresikan diri dengan lebih aktif melalui percakapan. Si Kecil sudah dapat memahami kata-kata sederhana, seperti “tidak.”
Anak juga mulai memahami dan menanggapi perintah sederhana, seperti “Ayo, high five!” atau “Kiss bye mana kiss bye?”. Ketika melihat Ayah atau Ibunya, mungkin si Kecil akan mengucapkan “Papa” atau “Ma-ma, ma-ma” untuk Anda.
Si Kecil juga mampu menggunakan gerakan tubuhnya sebagai bentuk komunikasi, bahkan jika masih sulit untuk mengucapkannya dengan benar. Sebagai contoh, si Kecil mungkin menyebut “Cing” untuk “kucing,” “Cak” untuk cicak, dan “Guk” untuk “anjing” (guguk).
3. Usia 13-18 bulan
Ketika si Kecil mencapai usia 1 tahun, penting bagi Anda, Ayah, dan orang-orang di sekitarnya untuk berbicara dengan penuh kehati-hatian. Mengapa?
Karena pada tahap ini, si Kecil telah mampu mengulang kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekelilingnya. Oleh karena itu, jangan terkejut, Anda, jika buah hati mulai meniru atau mengikuti apa yang Anda dan Ayah katakan.
Pada periode ini, si Kecil juga sudah dapat memahami kalimat perintah dengan baik, contohnya “Ambil sepatu kakak,” dan mampu mengungkapkan permintaan atau keinginannya melalui kata-kata.
Baca juga: Mengenal Tes BERA, Tes Deteksi Gangguan Pendengaran
4. Usia 19-36 bulan
Pada rentang usia 1,5 tahun hingga 2 tahun, kosa kata si Kecil mengalami peningkatan yang signifikan.
Ia sudah mampu berbicara dengan jelas, meskipun baru mampu mengucapkan frasa atau kalimat pendek. Selain itu, si Kecil juga dapat menyebut bagian-bagian tubuh dan orang-orang yang dikenal atau sering ditemuinya sehari-hari.
Ketika mencapai usia 3 tahun (36 bulan), seharusnya si Kecil sudah dapat diajak berkomunikasi. Terkadang, ia akan menjadi cerewet dan banyak bertanya kepada orang tua, bahkan meminta sesuatu.
