Tes Audiometri juga bisa dilakukan untuk anak-anak. Biasanya anak-anak akan mulai belajar bahasa sejak lahir, karena mereka sudah bisa mulai mendengarkan.
Kalau anak Anda tidak bisa mendengarkan dengan baik, pasti akan terlihat tanda-tandanya. Mereka mungkin akan mengalami kesulitan berbicara, membaca, atau tidak menghiraukan saat dipanggil namanya.
Proses mendengarkan ini juga penting sekali dalam masa perkembangannya yang diisi dengan bermain, bersosialisasi, dan pengembangan emosional.
Sebagai orang tua, penting sekali untuk mengetahui tanda-tanda jika anak mengalami gangguan pendengaran.
Jika Anda ingin melakukan konsultasi untuk mencari tahu permasalahan gangguan pendengaran Anda , bisa percayakan pada tenaga profesional dari Brilliant Hearing ! Bisa home visit juga!
Screening Awal Tes Audiometri Anak
Melakukan tes pendengaran bahkan sejak bayi baru lahir sebenarnya bisa menjadi sangat penting, karena kita tidak pernah tahu gangguan kesehatan apa yang dialami oleh si kecil.
Terutama pada organ pendengaran. Sebelum memutuskan untuk melakukan tes pendengaran untuk si kecil, biasanya dokter akan mengadakan tes screening terlebih dahulu.
Biasanya dari pihak rumah sakit pun sudah melakukan screening ini, tetapi jika rumah sakit tidak melakukannya Anda bisa coba menghubungi unik kesehatan masyarakat lokal.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Tes screening sangat aman dan tidak akan menyakiti bayi Anda. Suara-suara lembut dimainkan ke telinga bayi Anda, sementara komputer mengukur respons dari telinga.
Screening sebaiknya dilakukan setidaknya 12 jam setelah kelahiran dan dengan bayi Anda istirahat dengan tenang atau tertidur.
Baca juga: Audiometri Di Institusi Pendidikan: Menjaga Kemampuan Belajar Siswa
Mendeteksi Gangguan Pendengaran Anak
Gangguan pendengaran pada bayi sulit untuk dideteksi. Gangguan pendengaran ringan kadang disalahartikan sebagai kekhawatiran lain, jadi kita sendiri sebagai orang tua terkadang tidak menyadarinya.
Gangguan pendengaran juga bisa terjadi pada masa kanak-kanak, dan pada fase ini mungkin masih lebih mudah dideteksi.
Berikut tanda-tanda yang dapat Anda lihat jika anak Anda mengalami gangguan pendengaran:
- Cairan keluar dari telinga
- Sakit telinga
- Bau tidak sedap dari telinga
- Kulit merah di sekitar telinga
- Benda asing di telinga
- Cedera pada telinga
Tes Audiometri Anak untuk Periksa Pendengaran
Setiap tahun, sekitar 100 bayi telah lahir dengan kondisi mereka telah kehilangan pendengarannya secara permanen. Perbandingannya antara satu dari 400 kelahiran.
Awalnya mungkin tidak ada tanda khusus bahwa bayi mengalami gangguan pendengaran, tapi tanda-tandanya sangat akurat dengan melihat response mereka terhadap sumber-sumber suara, seperti televisi, radio, dan sebagainya.
Itulah sebabnya, bahkan bayi dan anak-anak pun memerlukan tes pendengaran untuk mengecek kondisi telinga mereka.
Berikut beberapa teknik tes Audiometri anak.
Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Melalui Audiometri
1. Tes Audiometri Anak Berdasar Observasi Behavior
Tes audiometri ini dilakukan berdasar pengamatan pada perilaku anak-anak saat menerima rangsangan suara.
Dari observai tersebut, kita dapat memperoleh gambaran perkiraan level pendengaran anak-anak. Tentu untuk melakukannya, dokter memerlukan alat-alat yang dikalibrasi.
Tes ini dilakukan untuk bayi berusia 0 hingga 6 bulan.
2. Tes Audiometri Anak Visual
Saat melakukan tes ini anak-anak akan merasakan seperti sedang melakukan sebuah permainan, sehingga partisipasi anak akan sangat dibutuhkan.
Caranya dengan mengirim rangsangan suara yang ditransmisikan dengan rangsangan visual seperti misalnya boneka yang bergerak dan cahaya.
Ketika anak merasakan suara, arahkan pandangan anak-anak ke arah visual tersebut. Jika masih tidak ada respons dari anak, maka bisa dipastikan anak tidak merasakan frekuensi atau volume dari visual tersebut.
Tes ini biasanya dilakukan untuk anak berusia 6 bulan – 3 tahun.
3. Tes Audiometri Anak Peep-Show
Tes audiometri ini akan mendorong anak untuk menerima respons sukarela terhadap suara yang ditransmisikan terhadap headphone atau vibrator.
Biasanya Audiologist akan menggunakan layar atau panggung teater yang diaktifkan dengan tuas atau tombol.
Nada akan mulai bermain. Jika anak mendengarnya maka mereka akan diminta untuk menekan kembali tombol atau tuas tersebut.
Tes ini digunakan untuk anak usia 2 sampai 4 tahun.
4. Tes Audiometri Anak Rekreasional
Tes ini dilakukan melalui permainan sederhana seperti melempar bola ke dalam ember atau melewati bola pada sebuah alat hitung.
Anak harus mengidentifikasi rangsangan suara dan kemudian harus melakukan tindakan yang diharapkan sesuai dengan aturan yang ditetapkan permainan, seperti mengembalikan bola kembali ke tempatnya.
Tes ini dilakukan untuk anak-anak usia 2 hingga 5 tahun.
Mulai dari usia 5 tahun, anak-anak umumnya sudah memiliki kemampuan untuk melakukan audiometri konvensional.
Baca juga; Terapi Untuk Gangguan Pendengaran: Pilihan Saat Ini Dan Prospek Masa Depan
Prosedur Tes Audiometri Anak
Tes audiometri diawali dengan screening untuk anak-anak. Tes ini memeriksa suara atau kata-kata dengan suara pelan (word recognition) yang bisa didengar anak Anda.
Pertama-tama, audiologist akan memasangkan headphone ke telinga anak Anda. Selanjutnya sebuah suara akan diputar melalui speaker headphone.
Terdapat dua jenis tes audiometri:
- Tes Nada Murni
Setiap kali anak Anda mendengar nada, mereka akan diminta untuk mengangkat tangan, menekan tombol, atau mengatakan bahwa mereka mendengar suara.
- Tes Diskriminasi Ucapan
Anak akan mendengar kata-kata sederhana pada berbagai tingkat kebisingan suara (word recognition). Beberapa kata tersebut disebutkan dalam kebisingan.
Lalu, anak akan diminta untuk mengulangi kata apa yang mereka dengar.
Mengapa Anak Bisa Mengalami Gangguan Pendengaran?
Tes pendengaran pada umumnya berfungsi untuk mengukur seberap abaik bayi atau anak Anda kemampuan mendengarnya.
Beberapa bayi lahir dengan masalah pendengaran, tetapi kasus ini jarang sekali.
Gangguan pendengaran tersebut, rentan sekali untuk menganggu perkembangan bayi sampai kanak-kanak.
Anak akan mengalami telat berbicara, sulit memahami bahasa lisan, dan sulit mengembangkan keterampilan sosial. Jika gangguan pendengaran dapat dideteksi sejak dini, maka dapat segera diobati atau melakukan terapi secepatnya.
Gangguan pendengaran dapat terjadi jika:
- Gelombang suara memasuki telinga luar dan bergerak ke gendang telinga di telinga tengah.
- Gelombang suara meresonansi gendang telinga, lalu mengirimkan getarannya ke tulang kecil yang membuat getaran lebih kuat.
- Tulang-tulang yang bergetar membuat gelombang-gelombang kecil dalam cairan yang ada di dalam koklea. Koklea adalah struktur berbentuk siput di telinga bagian dalam. Koklea dilapisi oleh sel-sel sensorik yang memiliki struktur berbentuk rambut. Saat sel rambut bergerak dengan gelombang cairan, mereka dapat menciptakan sinyak listrik. Saraf akan membawa sinyal listrik dari telinga dalam ke otak, lalu mengubahnya menjadi suara yang bisa Anda dengar dan kenali.
Mengapa Anak Perlu Melakukan Tes Pendengaran?
Tes pendengaran perlu secara rutin dilakukan untuk bayi dan anak Anda, dengan alasan sebagai berikut:
- Bayi yang baru lahir seharusnya menjalani tes screening untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada usia 1 bulan. Jika Anda melahirkan di rumah sakit, tes screening biasanya dilakukan sebelum bayi Anda pulang.
- Jika Anda melahirkan di rumah, pastikan untuk melakukan tes pada bayi Anda selama bulan pertama setelah kelahiran.
- Anak-anak seharusnya memeriksa pendengaran mereka sebelum masuk sekolah. Anak-anak sekolah dapat menjalani tes screening pendengaran sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin mereka. Tes tersebut sering dilakukan di sekolah juga.
Baca juga: Memahami Toksoplasmosis, Salah Satu Penyebab Bayi Lahir Dengan Gangguan Pendengaran
Penutup
- Alat Bantu Dengar
Audio Service Volta HP T & Audio Service Volta P T: Rp2,650,000
Audio Service Mood 3 G4, Audio Service HP3 G4, dan Audio Service P3G4 : Rp4,980,000
Audio Service Mood 6 G4 & Audio Service P6 G4: Rp6,894,000
Cek juga layanan kami