Tes Audiometri adalah tes pendengaran yang tujuannya untuk memeriksa fungsi pendengaran seseorang dengan gangguan pendengaran.
Tes ini akan mengetes pasien dengan meminta mereka untuk mendengarkan suara, nada, atau frekuensi tertentu. Selanjutnya prosedur operasi akan dilakukan.
Tes Audiometri juga bisa menentukan jika seseorang membutuhkan alat bantu dengar yang seperti apa, karena berbeda gangguan pendengaran bisa berbeda jenis alat bantu dengar yang digunakan.
Jika Anda ingin melakukan konsultasi untuk mencari tahu permasalahan gangguan pendengaran Anda , bisa percayakan pada tenaga profesional dari Brilliant Hearing ! Bisa home visit juga!
Efek Samping Tes Audiometri
Tes pendengaran seperti Tes Audiometri juga tidak luput dari efek samping yang bisa dialami oleh pasien. Efek samping ini bisa meliputi rasa tidak nyaman dan iritasi pada area dalam telinga.
Biasanya disebabkan oleh earphone atau earplug yang dipasang terlalu dalam ke telinga. Beberapa orang bahkan bisa merasakan pusing atau vertigo selama melakukan tes pendengaran. Tetapi, biasanya efek samping ringan ini akan hilang dengan cepat setelah test selesai dilakukan.
Beberapa orang juga bisa merasakan perbedaan dalam mendengar, bisa dibilang sesnsitivitas mereka terhadap suara bisa berubah. Efek samping ini biasanya akan hilang dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari.
Banyak hal yang dapat memengaruhi hasil tes pendengaran, seperti faktor-faktor lingkungan, kebisingan, gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia, dan kondisi kesehatan seperti infeksi telinga dan alergi.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Selain itu, beberapa obat-obatan dan kebiasaan gaya hidup, seperti merokok, dapat memengaruhi sensitivitas seseorang terhadap mendengar suara.
Apapun yang terjadi, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter atau ahli Audiologist Anda jika keadaan telinga Anda semakin memburuk paska test pendengaran.
Berikut beberapa efek samping yang dapat dialami pasien setelah melakukan tes Audiometri
Baca juga: Sebelum Tes Audiometri: Persiapan Yang Perlu Diketahui
1. Infeksi Telinga
Infeksi telinga sebenarnya adalah rasa sakit yang umum terjadi, tapi jika sudah parah, kerusakannya memang bisa menjadi jangka panjang.
Bagaimanapun, bukan berarti hanya karena Anda mengalami infeksi telinga setelah melakukan tes pendengaran, artinya tes pendengaran itu buruk.
Pada beberapa kasus pasien yang telah mengalami infeksi telinga paska melakukan tes pendengaran, sifatnya bisa hanya sementara, lalu menghasilkan hasil tes yang akurat.
Biasanya infeksi telinga ini ditandai dengan adanya penumpukan lilin atau cairan yang ada di dalam saluran telinga. Masalah ini bisa ditangani dengan membersihkan telinga untuk mengeluarkan cairan atau lilin tersebut.
2. Alergi
Beberapa orang juga bisa mengalami elergi parah setelah menjalani tes Audiometri. Biasanya ditandai dengan terblokirnya suara yang hendak masuk ke telinga.
Tanda lainnya, yaitu telinga akan terasa kering sekali.
3. Efek Samping dari Obat-obatan
Obat yang dikonsumsi oleh pasien juga dapat mempengaruhi hasil tes Audiometri.
Beberap obat bisa mempengaruhi sistem pendengaran dan telinga tengah, sehingga dapat mengubah hasil test. Beberap contohnya, seperti obat untuk tekanan darah yang menyebabkan retraksi otot stapes di telinga dalam.
Retraksi otot ini dapat menyebabkan kerusakan pendengaran yang mengurangi sesnitivitas pendengaran telinga.
Dampak buruk ini dapat berhenti jika seseorang tersebut juga berhenti mengkonsumsi obat-obatan tersebut, lalu kembali ke pendengaran normal.
4. Telinga Berdenging (Tinnitus)
Setelah melakukan tes Audiometri, tidak menutup kemungkinkan juga pasiennya akan mengalami kondisi dimana telinga akan terasa berdenging, kondisi ini disebut dengan Tinnitus,
Jangan khawatir, kondisi telinga berdenging bukan merupakan penyakit, melainkan hanya gejala untuk masalah kesehatan tertentu.
Ini bisa menjadi gejala akibat cedera telinga, masalah pada sistem sirkulasi tubuh, atau kehilangan kemampuan mendengar seiring bertambahnya usia.
Gangguan pendengaran ini adalah kondisi yang bisa dialami semua orang dari segala usia, tapi umumnya dialami oleh lansia berusia di atas 65 tahun.
Bagi banyak orang, kondisi ini bisa membaik dengan melakukan pengobatan pada penyebab yang mendasari atau dengan perawatan lain untuk mengurangi gejala.
5. Gendang Telinga Pecah
Gendang telinga pecah merupakan kondisi medis ketika gendang telinga yang merupakan membran tipis yang memisahkan telinga bagian dalam dan telinga bagian luar mengalami robek atau pecah.
Gendang telinga pecah bisa mengakibatkan gangguan pendengaran, pusing, sakit telinga, dan keluarnya cairan dari telinga.
Gendang telinga pecah dapat terjadi karena berbagai sebab, mulai dari infeksi telinga, adanya tekanan eksternal yang kuat pada telinga, mengalami cedera kepala atau telinga.
Larangan Sebelum Melakukan Tes Audiometri
Saat ingin melakukan Tes Audiometri, sebaiknya Anda konsultasikan betul-betul kondisi kesehatan serta riwayat medis yang Anda miliki kepada dokter.
Beberap hal di bawah ini harus Anda ketahui sebelum memutuskan untuk melakukan tes pendengaran:
- Gejala sakit seperti flu atau infeksi telinga perlu Anda beri tahu ke dokter terlebih dahulu, karena dapat mempengaruhi hasil tes
- Yang kedua adalah mengenai penggunaan obat-obatan. Beberap jenis obat tertentu dapat mempengaruhi hasil tes pendengaran, sebaiknya Anda beri tahu juga mengenai kondisi Anda ke pada dokter.
Prosedur Sebelum Melakukan Tes Audiometri
Saat hendak melakukan tes pendengaran, dokter akan memeriksa pasiennya terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu. Tujuannya untuk mengecek kondisi organ dalam pasien, terutama dalam telinga.
Dokter selanjutnya akan menemukan keanehan atau tanda jika adanya gangguan, pada tahap inilah dokter akan memutuskan jika pasien qualified atau tidak untuk melanjutkan prosedur test pendengaran.
Yang pasti dokter amat sangat menjaga kondisi pasiennya, agar nanti paska melakukan tes, tidak terjadi efek samping seperti komplikasi kesehatan.
Anda bisa melihat jika dokter Anda bertanggung jawab atau tidak, seperti dengan melihat peralatan kebersihan yang ia bersihkan, bagaimana dokter tersebut memperlakukan Anda dan obat apa saja yang dokter dunakan.
Pemeriksaan telinga seharusnya tidak ada rasa sakit apapun karena dokter sudah melakukan bius pada pasiennya. Jadi perlu diwaspadai jika saat melakukan tes pendengaran Anda mengalami rasa sakit.
Baca juga: Peran Audiologi Dalam Rehabilitasi Gangguan Pendengaran: Pemanfaatan Hasil Tes
Fungsi Tes Audiometri
Tes Audiometri sangat dianjurka bagi penderita gangguan pendengaran. Setidaknya ada dua hal yang didapatkan setelah Anda melakukan tes Audiometri:
- Mengetahui ambang batas pendengaran
- Mendeteksi jika seseorang telah mengidap gangguan pendengaran
Seperti yang kita tahu, seiring bertambahnya usia seseorang, gangguan pendengaran juga lebih rentan untuk dialami kita semua. Tes Audiometri menjadi salah satu solusi untuk mencari tahu gangguan pendengaran tersebut.
Proses mendengar sendiri terjadi ketika gelombang suara dirambatkan dengan baik di dalam telinga.
Dalam hal ini, terjadi proses pengubahan getaran gelombang suara menjadi sinyal saraf yang bisa diproses oleh otak sebagai suara. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan proses tersebut terganggu yamh kemudian disebut sebagai gangguan pendengaran.
Berikut faktor penyebab gangguan pendengaran pada umumnya:
- Infeksi telinga
- Gendanga teling pecah
- Efek samping obat tertentu
- Penumpukan kotoran telinga
- Proses penuaan
- Cidera kepala atau telinga
- Paparan suara yang terlalu keras
Gangguan pendengaran bisa bersifat permanen atau sementara. Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda untuk menjaga telinga Anda.
Baca juga: Menentukan Langkah Berikutnya: Keputusan Berdasarkan Hasil Tes Audiometri
Penutup
- Alat Bantu Dengar
Audio Service Volta HP T & Audio Service Volta P T: Rp2,650,000
Audio Service Mood 3 G4, Audio Service HP3 G4, dan Audio Service P3G4 : Rp4,980,000
Audio Service Mood 6 G4 & Audio Service P6 G4: Rp6,894,000
Cek juga layanan kami