Apa yang Terjadi Selama Tes Audiometri?

Apa yang Terjadi Selama Tes Audiometri?

Tes audiometri menguji kemampuan Anda untuk mendengar suara. Suara bervariasi, berdasarkan pada kekerasan (intensitas) mereka dan kecepatan getaran gelombang suara (nada).

Pendengaran terjadi ketika gelombang suara merangsang saraf-saraf telinga bagian dalam. Suara kemudian berjalan melalui jalur saraf menuju otak.

Gelombang suara dapat mencapai telinga bagian dalam melalui saluran telinga, gendang telinga, dan tulang-tulang telinga tengah (konduksi udara). Mereka juga dapat melewati tulang-tulang di sekitar dan di belakang telinga (konduksi tulang).

Jika Anda ingin melakukan konsultasi untuk mencari tahu permasalahan gangguan pendengaran Anda , bisa percayakan pada tenaga profesional dari Brilliant Hearing ! Bisa home visit juga!

Prosedur Tes Audiometri

Secara umum, pemeriksaan audiometri dilakukan dengan cara memasangkan earphone pada pasien dan meminta pasien menekan tombol yang diberikan oleh dokter ketika mendengar suara.

Sekecil apa pun suara yang muncul, pasien harus menekan tombol tersebut untuk memberikan sinyal pada dokter bahwa pasien mendengar suara.

Tes audiometri biasanya berlangsung dalam waktu satu jam. Tidak perlu khawatir ketika menjalani pemeriksaan ini karena tidak akan menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman.

Pada saat prosedur, pasien akan menjalani beberapa tes. Di antaranya adalah sebagai berikut:

promo coba alat bantu dengar gratis
Pendengaran anda bermasalah namun masih ragu mau pakai alat bantu dengar?
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
  • Tes audiogram: dokter akan mengeluarkan gelombang suara tertentu yang akan didengar pasien melalui earphone
  • Tes audiometri percakapan: pasien akan diminta mengulangi kata-kata yang didengarnya melalui earphone
  • Tes gendang telinga: dokter memasang perangkat ke dalam telinga dan memompa udara ke dalamnya. Lalu, monitor akan memperlihatkan seberapa baik suara yang ditangkap telinga dalam tekanan yang berbeda

Berikut adalah tahapan yang harus dilalui ketika menjalani pemeriksaan audiometri:

  • Sesi konsultasi awal
  • Pasien diperiksa di ruang kedap suara. Dokter akan berada di ruang sebelahnya untuk menjalankan tes dan melihat perkembangan hasil tes melalui monitor
  • Pasien mengenakan earphone
  • Dokter akan memperdengarkan suara dengan beragam intensitas untuk menguji kemampuan pendengaran

Baca juga: Audiometri ABR: Menilai Jalur Saraf Pendengaran

Audiogram untuk Tes Audiometri

Pemeriksaan audiometri biasanya dilakukan dalam ruangan kedap suara. Anda akan diminta untuk mengenakan perangkat earphone yang terhubung dengan mesin audiometri (audiometer).

Audiometer tersebut akan mengirimkan gelombang suara dengan nada dan intensitas yang berbeda ke dalam telinga. Audiometer adalah alat elektronik yang terdiri dari:

  • penghasil nada murni,
  • pengukur fungsi koklea,
  • peredam untuk berbagai suara nyaring,
  • mikrofon untuk pengujian bicara, dan
  • earphone untuk pengujian pendengaran melalui rangsangan udara.

Selama menjalani pemeriksaan audiometri, dokter akan melakukan beberapa tes. Setiap tes dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga dapat mengetahui fungsi pendengaran secara lebih spesifik.

Menurut U.S. National Library of Medicine, berikut ini adalah 3 jenis tes yang mungkin Anda jalani saat melakukan audiometri:

1. Audiometri Pure Tone

Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan telinga saat mendengar suara dengan volume minimum. Pada tes ini, pasien mendengarkan berbagai nada dengan frekuensi dan volume yang berbeda.

Pasien akan diminta untuk mengangkat tangan atau menekan tombol pada alat setiap mendengar suara dengan volume rendah.

Alat bernama oksilator juga akan dipasang pada telinga pasien untuk menguji apakah tulang telinga dapat menerima getaran suara dengan baik.

2. Audiometri ucapan

Tes pendengaran ini menguji kemampuan Anda untuk mendengar kata-kata yang diucapkan dalam volume dan interval berbeda.

Untuk menguji kemampuan pendengaran, Anda akan diminta untuk mengulangi kata-kata tersebut dengan tepat.

Dalam tes ini, dokter atau audiologis juga meminta Anda mengucapkan kembali kata-kata yang disampaikan menggunaan latar noise (suara berisik) untuk mengukur kejelasan pendengaran.

3. Pengujian konduksi tulang (immittance audiometry)

Pemeriksaan audiometri ini dapat mengukur fungsi gendang telinga dan kemampuan telinga bagian tengah untuk mengalirkan gelombang suara.

Sebelum tes ini berlangsung, sebuat alat akan dimasukkan ke dalam telinga.

Melalui alat tersebut, udara akan dipompa agar menambah tekanan di dalam telinga sehingga ikut mengubah nada yang didengarkan.

Mesin audiometri akan memonitor seberapa baik kualitas suara yang didengar saat terjadi perubahan tekanan udara di dalam telinga.

Selain tes yang disebutkan di atas, pemeriksaan audiometri terkadang dilengkapi dengan tes pendengaran melalui garpu tala.

Dokter atau audiologis akan menempatkan alat garpu tala di belakang telinga Anda.

Selanjutnya, alat oksilator akan mencatat besarnya getaran yang mampu ditangkap telinga setiap kali garpu tala dibunyikan.

Baca juga : Audiometri Impedansi: Mendeteksi Gangguan Pada Saluran Telinga Tengah

Cara Membaca Hasil Tes Audiometri

Setelah tes selesai, dokter atau audiologis akan menyampaikan analisis hasil tes kepada Anda secara langsung.

Pemeriksaan audiometri menunjukkan hasil normal pada kondisi seperti berikut ini:

  • Telinga bisa mendengarkan suara bervolume rendah, bisikan, atau pergerakan detik jam.
  • Telinga mampu mendengarkan suara dari garpu tala yang mengalir melalui udara dan menggetarkan tulang telinga.
  • Pada tes audiometri yang lebih spesifik, telinga menunjukan fungsi pendengaran yang normal apabila mampu mendengarkan nada berkisar 250 – 8.000 Hz.

Sementara itu, pemeriksaan yang menunjukan hasil tidak normal dapat menandakan adanya gangguan fungsi pendengaran.

Ketidakmampuan mendengar nada murni di bawah 25 dB mengindikasikan hilangnya pendengaran.

Namun, hasil pemeriksaan yang tidak normal bukan berarti menandakan Anda kehilangan pendengaran sepenuhnya. Kerusakan pada fungsi pendengaran dapat dibagi ke dalam beberapa derajat.

Anda mungkin hanya kehilangan kemampuan mendengar suara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, tetapi tidak sepenuhnya tuli atau mengalami kemampuan fungsi telinga untuk mendengar.

Hasil Tes Audiometri yang Tidak Normal

Hasil pemeriksaan audiometri yang tidak normal dapat menjadi informasi penting agar dokter bisa mendiagnosis penyebabnya.

Kondisi gangguan pendengaran berikut ini bisa memengaruhi hasil tes audiometri yang tidak normal:

  • neuroma akustik,
  • trauma akustik,
  • infeksi telinga kronis,
  • gangguan pendengaran akibat pertambahan usia,
  • tuli akibat suara ledakan yang keras,
  • labirinitis,
  • laparan suara keras secara terus menerus, salah satunya dari musik bervolume kencang,
  • penyakit Ménière,
  • pertumbuhan tulang yang tidak normal di telinga tengah (otosklerosis), dan
  • kerusakan gendang telinga.

Tujuan dan Fungsi Tes Audiometri

Prosedur ini akan memeriksa fungsi pendengaran Anda, seperti:

  • transmisi suara (fungsi telinga tengah),
  • transmisi suara saraf (fungsi koklea), dan
  • kemampuan diskriminasi bicara (integrasi pusat).

Melalui tes ini Anda dapat mengetahui seberapa baik kemampuan telinga untuk menangkap suara. Hasil pemeriksaan audiometri diukur dalam desibel (dB) untuk intensitas suara dan Hertz (Hz) untuk nada suara.

Pemeriksaan audiometri juga dapat menunjukkan tanda-tanda gangguan serius pada fungsi telinga, seperti kehilangan pendengaran (tuli) tahap awal.

Oleh karena itu, tes audiometri dapat membantu dokter mendiagnosis berbagai penyebab hilangnya kemampuan pendengaran seperti berikut:

  • cacat lahir,
  • infeksi telinga kronis,
  • kondisi bawaan seperti otosklerosis (pertumbuhan struktur tulang telinga yang tidak sehingga telinga tidak berfungsi dengan baik),
  • cedera di telinga,
  • penyakit telinga bagian dalam seperti penyakit Ménière atau penyakit autoimun,
  • paparan suara keras secara teratur, dan
  • gendang telinga pecah.

Hilangnya kemampuan pendengaran terjadi ketika sel-sel rambut di koklea tidak bisa berfungsi dengan baik.

Koklea sendiri adalah bagian telinga dalam yang berperan penting dalam menerjemahkan gelombang dan getaran suara menjadi impuls untuk diteruskan ke otak.

Otak akan memproses informasi tersebut sehingga Anda bisa mengidentifikasi berbagai suara.

Baca juga: Menentukan Langkah Berikutnya: Keputusan Berdasarkan Hasil Tes Audiometri

Penutup

Dapatkan layanan terbaik untuk pendengaran Anda di Brilliant Hearing! Sebagai pusat alat bantu dengar berkualitas, kami menawarkan produk dengan garansi yang terjamin dan harga yang terjangkau.
Dengan pelayanan yang profesional dan perangkat terkini, kami siap membantu Anda mendapatkan kualitas pendengaran yang optimal. Kunjungi website kami untuk cek produk-produk kami!
  • Alat Bantu Dengar

Audio Service Volta HP T & Audio Service Volta P T: Rp2,650,000

Audio Service Mood 3 G4, Audio Service HP3 G4, dan Audio Service P3G4 : Rp4,980,000

Audio Service Mood 6 G4 & Audio Service P6 G4: Rp6,894,000

Cek juga layanan kami 

Bagikan :
Brillianthearing.id
Share to Friend/Family:
©️ Brilliant Hearing 2024
Kami Siap Membantu!