Audiometri di Institusi Pendidikan: Menjaga Kemampuan Belajar Siswa

Sekolah menjadi tempat penting bagi anak untuk menimba ilmu. Namun, bagaimana jika anak mengalami masalah pada pendengaran mereka sehingga menyulitkan mereka untuk menjalani kehidupan sekolah dengan normal? Itulah mengapa peran audiometri di institusi pendidikan dibutuhkan. 

Gangguan pendengaran seringkali berdampak pada kehidupan penderitanya, termasuk anak-anak. Tidak jarang, anak dengan gangguan pendengaran memiliki perkembangan yang sedikit lebih terlambat daripada anak dengan pendengaran yang normal. 

Audiolog Pendidikan

Ruang kelas merupakan lingkungan auditori-verbal dimana mendengarkan adalah hal utama untuk belajar. Oleh karena itulah, ketika anak mengalami masalah pada  pendengaran mereka, mereka juga cenderung kesulitan untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Itulah sebabnya, peran audiolog pendidikan dibutuhkan. 

Educational Audiology Association (EAA) menjelaskan bahwa audiolog pendidikan adalah para profesional dengan kualifikasi khusus untuk memastikan semua siswa memiliki kemampuan untuk mengakses informasi auditori di lingkungan pendidikan mereka. 

Peran audiolog pendidikan ini sangat dibutuhkan untuk siswa dengan tingkat dan jenis gangguan pendengaran apapun, baik itu neuropati pendengaran, gangguan pendengaran unilateral atau berfluktuasi, maupun gangguan pemrosesan pendengaran. Audiolog pendidikan akan berhubungan langsung dengan orang tua, guru, perawat, dan tenaga layanan terkait lainnya sebagai bagian dari tenaga pendidikan. 

Untuk menjadi audiolog, diperlukan pendidikan dan pelatihan yang mencakup fokus ilmiah, diagnostik, dan rehabilitatif yang kuat. Mereka terikat dengan etika profesional dan persyaratan lisensi. 

Sebagai audiolog pendidikan, mereka akan lebih berfokus pada efek dari gangguan pendengaran dan proses mendengar pada kemampuan anak-anak dan remaja untuk mengakses komunikasi dan pembelajaran.

Peran Audiolog Pendidikan

Audiolog memiliki beberapa peran umum. Apa saja itu? Berikut adalah penjelasannya. 

promo coba alat bantu dengar gratis
Pendengaran anda bermasalah namun masih ragu mau pakai alat bantu dengar?
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
  • Menilai kemampuan siswa dalam mengakses informasi di dalam kelas untuk menghubungkan informasi diagnostik, akomodasi pendidikan, dan perencanaan program. 
  • Memandu penyediaan dan pengelolaan akomodasi serta teknologi alat bantu dengar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengakses pembelajaran. 
  • Memberikan edukasi kepada siswa mengenai gangguan pendengaran yang dialami. 
  • Memilih dan menyesuaikan amplifikasi untuk ruang kelas dan penggunaan lain yang berhubungan dengan sekolah. 
  • Memastikan amplifikasi bekerja dengan baik dan efektif dengan memberikan pelatihan dan dukungan kepada siswa serta personil sekolah. 
  • Mendukung pengembangan keterampilan mendengar, pelatihan pendengaran, dan kemampuan untuk membaca ujaran melalui konsultasi, kolaborasi, atau remediasi langsung untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bagi siswa dengan gangguan pendengaran. 
  • Memberikan edukasi kepada siswa dan personil sekolah mengenai pencegahan gangguan pendengaran. 

Audiometri di Institusi Pendidikan

Audiometri di Institusi Pendidikan

Audiologi di institusi pendidikan ini memiliki beberapa layanan. Beberapa layanan dalam praktik audiologi pendidikan ini meliputi Akustik Ruang Kelas, Teknologi Bantuan Pendengaran, Skrining Pendengaran, Kebisingan dan Pencegahan Gangguan Pendengaran, Layanan Audiologi di bawah 504, Rehabilitasi Pendengaran, Layanan Audiologi Pendidikan di bawah IDEA, Kemitraan Klinis Pendidikan, dan Peran dalam EHDI dan Pengawasan Pendengaran. 

Layanan-layanan audiolog pendidikan tersebut akan dibahas lebih lanjut pada penjelasan di bawah ini. 

1. Akustik Ruang Kelas

Layanan audiologi pendidikan yang pertama yaitu terkait dengan akustik ruang kelas. Perlu Anda ketahui bahwa lingkungan dan desain di dalam dan sekitar ruang kelas memiliki pengaruh pada kemampuan siswa untuk mendengar dan memahami pembicaraan dengan jelas. 

Seberapa baik siswa mendengar akan berdampak pada penerimaan dan penyimpanan informasi. Potensi hilangnya informasi yang disampaikan oleh guru bisa bergantung pada dinding, permukaan lantai dan langit-langit kelas, serta ukuran dan konfigurasi ruang kelas. 

Potensi hilangnya informasi yang disampaikan guru akan meningkat seiring jarak antara murid dan guru bertambah, tingkat kebisingan di dalam ruangan yang tinggi, dan ketika ruangan bergema. 

Audiolog memiliki peran untuk memberikan informasi kepada staf dan personil kelas bahwa akustik kelas yang buruk dapat berdampak negatif pada pembelajaran. Selain itu, audiolog pendidikan juga memiliki peran dalam membuat strategi untuk meningkatkan akustik kelas dan akomodasi untuk meningkatkan akses komunikasi. 

Audilog pendidikan menjadi tim personalia sekolah yang berperan untuk menilai akustik kelas dan menentukan modifikasi ruang kelas untuk memenuhi kebutuhan pendengaran siswa. Mereka memiliki peran untuk menilai tingkat kebisingan latar belakang, waktu gema, dan dampak hal tersebut pada kemampuan siswa untuk mengakses informasi di dalam kelas. 

2. Teknologi Bantuan Pendengaran

Teknologi bantuan pendengaran terus berkembang dan meningkatkan kemampuan mendengar pada orang-orang dengan gangguan pendengaran. Audiolog memiliki peran untuk menentukan dan memilih alat bantu dengar serta melakukan pemasangan, validasi, dan pengelolaan alat bantu dengar yang sesuai untuk anak dan remaja. 

Siswa, staf sekolah, dan personil kelas harus sudah menerima edukasi dan pelatihan mengenai fungsi, penggunaan yang tepat, dan keterbatasan teknologi bantu pendengaran. Hal tersebut bertujuan agar manfaat dari teknologi tersebut dapat diperoleh oleh anak dan remaja secara maksimal. 

IDEA juga mensyaratkan pemeriksaan alat bantu dengar dan implan koklea. Oleh karena itulah, audiolog pendidikan harus membuat serta mengelola rencana pemantauan bagi siswa dengan alat bantu dengar, implan koklea, alat bantu dengar dengan penahan tulang, serta teknologi alat bantu dengar. 

3. Skrining Pendengaran

Dalam pembelajaran di kelas, kebanyakan instruksi dan pembelajaran melibatkan aktivitas mendengar. Kemampuan mendengar ini penting untuk memberikan instruksi serta memberikan dasar untuk pengembangan bahasa lisan dan literasi. 

Oleh karena itulah, penting untuk melakukan skrining pendengaran agar kondisi kesehatan pendengaran dapat diketahui. Skrining pendengaran ini sebaiknya dilakukan secara rutin selama masa balita, usia prasekolah, dan usia sekolah. 

Audiolog pendidikan ini memiliki peran untuk mengelola program pemeriksaan pendengaran. Program pemeriksaan pendengaran yang berjalan dengan efisien, hemat biaya, dan sukses dapat mengidentifikasi dengan tepat semua anak dengan gangguan pendengaran, serta dapat memberikan rujukan, intervensi, dan pengawasan yang tepat.

4. Pendidikan Kebisingan dan Pencegahan Gangguan Pendengaran

Layanan berikutnya yang diberikan oleh audiolog pendidikan adalah pendidikan mengenai kebisingan dan pencegahan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran dapat disebabkan karena beberapa hal, salah satunya paparan kebisingan. 

Kini, banyak anak-anak dan remaja yang memiliki akses mudah untuk mendengarkan melalui speaker atau earbud, atau bersentuhan langsung dengan suara bising di lingkungan mereka. Oleh karena itulah, tidak heran ada banyak anak-anak dan remaja memiliki masalah pendengaran akibat paparan kebisingan. 

Banyak anak-anak dan remaja belum memiliki kebiasaan yang baik mengenai paparan kebisingan dan efeknya. Hal tersebut bisa disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat dan penyebaran informasi, materi, serta kurikulum yang efektif. 

Maka dari itulah, peran audiolog pendidikan diperlukan. Audiolog memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan edukasi mengenai kebisingan dan pencegahan gangguan pendengaran. 

Edukasi ini penting dilakukan guna mengembangkan kebiasaan mendengar yang sehat untuk melindungi pendengaran. Edukasi ini dapat direncanakan dan dikoordinasikan oleh audiolog yang bekerja di sekolah sebagai bagian dari tenaga pendidikan. 

5. Layanan Audiologi di bawah 504

Audiolog bertugas untuk melakukan diagnosa mengenai gangguan pendengaran dan penurunan proses mendengar. Namun, beberapa anak mungkin tidak memiliki syarat untuk mendapatkan layanan pendidikan khusus di bawah Individuals with Disabilities Education Act (IDEA) karena mereka menunjukkan pencapaian perkembangan dan pendidikan yang sesuai untuk usianya. 

Itulah sebabnya, para siswa tersebut membutuhkan dukungan dari audiolog pendidikan untuk mengidentifikasi dan mengelola akomodasi yang diperlukan sehingga mereka bisa terus mencapai tolok ukur tersebut. Akomodasi dan dukungan tersebut seringkali disediakan di bawah Rencana 504. 

Anak-anak dengan gangguan pendengaran ringan, unilateral, frekuensi tinggi, dan penurunan proses mendengar mungkin masih mengalami kemajuan. Namun, tidak jarang mereka juga salah memahami instruksi, terganggu dalam situasi yang bising, dan kesulitan memproses beberapa petunjuk langkah yang akhirnya berdampak pada prestasi akademik. 

6. Rehabilitasi Pendengaran

Rehabilitasi pendengaran bertujuan untuk membantu seseorang dengan masalah pendengaran dan proses mendengar untuk meningkatkan kemampuan pendengaran mereka dalam berkomunikasi dan belajar. Untuk anak-anak, rehabilitasi pendengaran ini sangat penting dalam proses memperoleh kemampuan bahasa lisan. 

Menurut IDEA, audiolog pendidikan memiliki peran untuk menangani rehabilitasi anak-anak penderita gangguan pendengaran dengan menyediakan aktivitas habilitasi, seperti habilitasi bahasa, pelatihan pendengaran, membaca ucapan, evaluasi pendengaran, dan konservasi wicara. 

Meskipun begitu, audiolog pendidikan memiliki layanan rehabilitasi pendengaran yang bervariasi. Biasanya, tanggung jawab rehabilitasi pendengaran ini dibagi dengan ahli patologi wicara-bahasa dan pendidik atau konsultan tunarungu. 

Dalam perannya untuk melakukan rehabilitasi pendengaran, audiolog juga berperan untuk menyesuaikan alat bantu dengar dan teknologi alat bantu dengar. Selain itu, mereka juga akan menginstruksikan siswa, orang tua, dan staf sekolah mengenai fungsi, penggunaan, perawatan, dan keterbatasan alat tersebut. 

Audiolog pendidikan juga akan mengembangkan tujuan IEP yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan mendengar, penggunaan amplifikasi, dan konseling mengenai advokasi diri. Layanan ini dapat diberikan langsung kepada siswa atau melalui konsultasi dengan staf sekolah. 

7. Kemitraan Audiologi Pendidikan dan Klinis

Audiolog pendidikan dan audiolog klinis berbagi tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pendengaran anak-anak yang mereka layani. Kerjasama tersebut diperlukan akomodasi yang tepat dapat diimplementasikan dengan efektif untuk mengelola kebutuhan komunikasi anak. 

Asesmen berbasis sekolah dan klinis ini memiliki tujuan yang saling melengkapi. Misalnya, evaluasi klinis difokuskan untuk diagnosis gangguan pendengaran demi tujuan intervensi medis atau bedah dan pemilihan alat bantu dengar. 

Sementara audiolog pendidikan dapat memperluas penilaian untuk mengevaluasi performa mendengar di dalam kelas untuk mengatasi akomodasi. Bisa dikatakan jika gabungan keahlian khusus dari audiolog pendidikan dan klinis akan memberikan perawatan terbaik untuk anak-anak yang bersangkutan. 

8. Peran Audiolog Pendidikan dalam EHDI dan Pengawasan Pendengaran Berkelanjutan pada Anak-Anak

Audiolog pendidikan memiliki peran untuk memantau anak usia dini guna mengetahui adanya gangguan pendengaran. 

Dalam sistem EHDI, audiolog pendidikan memiliki peran penting dalam melakukan identifikasi dan pengawasan berkelanjutan mengenai gangguan pendengaran. Mereka juga berperan dalam memberikan bantuan teknis, konsultasi, dan pelatihan kepada tim Child Find untuk memastikan praktik terbaik dalam identifikasi dini gangguan pendengaran pada usia lanjut. Audilog pendidikan harus menjadi bagian dari sistem komunitas yang memastikan bahwa tujuan EHDI terpenuhi. 

Audiolog pendidikan yang bekerja dengan penyedia intervensi dini akan membantu keluarga untuk memahami gangguan pendengaran dan dampaknya pada komunikasi dan perkembangan bicara, bahasa, dan penggunaan serta perawatan amplifikasi yang mereka pilih. 

Pemantauan secara terus menerus pada perkembangan kemampuan pendengaran akan memberikan data penting dalam pembahasan mengenai teknologi, pilihan komunikasi, dan penempatan pendidikan. 

Penutup

Demikian penjelasan mengenai audiometri di institusi pendidikan. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, ya. 

Bagi Anda yang sedang mencari alat bantu dengar, Anda bisa mengunjungi pusat jual alat bantu dengar. Ada banyak pilihan alat bantu dengar dengan harga terjangkau. Dengan mengedepankan kualitas, alat bantu dengar disini dirancang untuk memberikan kualitas suara yang luar biasa dan tentunya mudah dioperasikan oleh penggunanya.

Bagikan :
Kami Siap Membantu!