Labirinitis – Gejala, penyebab dan mengobati

Labirinitis - Gejala, penyebab dan mengobati

Labirinitis adalah kondisi medis yang terjadi ketika terjadi peradangan pada labirin, bagian dalam telinga yang mengatur keseimbangan dan koordinasi gerakan.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti pusing, mual, dan gangguan pendengaran. Penyebab labirinitis dapat bervariasi, mulai dari infeksi virus, infeksi telinga tengah, hingga efek samping obat-obatan tertentu.

Penting bagi kita untuk memahami gejala, penyebab, serta cara mengobati labirinitis agar dapat menangani kondisi ini dengan tepat. Dalam artikel ini, Brilliant Hearing akan membahas secara lebih lengkap tentang labirinitis, mulai dari gejala hingga cara mengobatinya.

Labirinitis

Neuritis vestibular, atau yang lebih dikenal dengan labirinitis, terjadi akibat peradangan pada telinga bagian dalam yang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan

. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan, vertigo, kehilangan pendengaran, dan mual. Labirin, yang menjadi fokus peradangan pada labirinitis, mengirimkan sinyal yang keliru ke otak saat terjadi iritasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala dan penyebab labirinitis serta cara mengobatinya.

Seberapa Umum Kondisi Ini?

Labirinitis adalah kondisi yang umumnya menyerang lebih banyak wanita daripada pria. Infeksi telinga dalam terjadi juga dapat mempengaruhi pasien pada usia berapapun.

Penyakit tersebut dapat diatasi dengan cara mengurangi faktor risiko. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Gejala 

Gejala labirinitis mungkin muncul secara tiba-tiba, biasanya silih berganti, dan berlangsung selama kurang dari semenit sampai beberapa jam atau hari. Orang dapat menderita vertigo, yang biasanya memburuk dengan berpindah posisi dengan cepat.

promo coba alat bantu dengar gratis
Pendengaran anda bermasalah namun masih ragu mau pakai alat bantu dengar?
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!

Gejala lainnya meliputi:

  • Pusing
  • Merasa goyah
  • Hilang keseimbangan
  • Mual
  • Telinga berdenging (tinnitis)
  • Lelah
  • Merasa sakit
  • Muntah

Pendengaran secara perlahan menjadi normal pada sebagian besar orang, biasanya dalam waktu dua minggu. Namun, pada kasus tertentu, radang telinga ini dapat berlangsung selama lebih dari enam minggu.

Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.

Diagnosis

Labirinitis biasanya menghilang dalam beberapa minggu. Terdapat beberapa jenis obat yang dapat membantu mengurangi vertigo dan gejala lainnya, termasuk antihistamin, obat pusing seperti skopolamin dan meclizine, obat anti-mual dan muntah seperti proklorperazin, obat penenang seperti diazepam, kortikosteroid, dan obat antivirus.

Jika seseorang mengalami muntah yang parah, mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Biasanya, gejala yang parah akan mereda dalam seminggu, dan sebagian besar pasien akan pulih dalam waktu dua hingga tiga bulan. Namun, pada orang dewasa yang lebih tua, pusing cenderung berlangsung lebih lama. Dalam kasus yang sangat jarang, gangguan pendengaran dapat bersifat permanen.

Jadi, jika Anda mengalami tanda atau gejala labirinitis, segera periksakan diri ke dokter. Dengan diagnosis dini dan perawatan yang tepat, pemulihan dapat dipercepat, risiko kerusakan permanen pada telinga bagian dalam dapat dikurangi, dan risiko komplikasi serius lainnya dapat dicegah.

Apa penyebab labirinitis?

Labirinitis adalah peradangan pada labirin membran. Dikutip dari National Center for Biotechnology Information, kondisi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau penyakit lain. Berikut penjelasannya.

1. Labirinitis Viral

Salah satu penyebab umum dari labirinitis adalah infeksi virus pada saluran pernapasan atas. Infeksi virus seperti rubella atau cytomegalovirus dapat menyebabkan peradangan pada labirin dan seringkali menjadi penyebab utama dari tuli bawaan.

2. Labirinitis Bakteri

Labirinitis bakteri biasanya disebabkan oleh meningitis bakterial atau otitis media. Pada anak-anak yang menderita meningitis akibat bakteri, gangguan pendengaran atau vestibular (telinga dalam dan otak) dapat menjadi gejala yang timbul.

Faktor-faktor yang Meningkatkan Risiko Labirinitis

Ada banyak faktor risiko penyebab labirinitis, yaitu:

  • Terlalu banyak minum alkohol
  • Kelelahan
  • Riwayat alergi
  • Baru menderita penyakit yang disebabkan oleh virus, penyakit pernapasan, atau infeksi telinga
  • Merokok
  • Stres
  • Mengonsumsi obat-obatan dengan resep atau tanpa resep tertentu (seperti aspirin)

Pilihan Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk labirinitis bergantung pada penyebab dan keparahan kondisi tersebut. Jika labirinitis disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut.

Sedangkan jika labirinitis disebabkan oleh virus, maka pengobatan umumnya berfokus pada mengurangi gejala seperti mual, vertigo, dan kehilangan keseimbangan.

Terapi fisik dan rehabilitasi dapat membantu memperbaiki keseimbangan dan koordinasi pada pasien yang mengalami gangguan vestibular.

Obat-obatan seperti kortikosteroid, antihistamin, atau obat anti-mabuk juga dapat diresepkan untuk membantu meredakan gejala. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan pengobatan yang tepat.

  • Obat-obatan kortikosteroid, seperti prednison. obat ini diberikan untuk membantu meredakan peradangan pada telinga bagian dalam. Biasanya, obat ini diresepkan bagi penderita dengan gejala labirinitis yang tergolong parah.
  • Obat supresan terhadap sistem vestibular, khusus untuk kasus vertigo parah.
  • Obat-obatan anti-mual, jika pasien merasakan gejala mual.
  • Antibiotik, apabila kondisi yang dialami disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Obat penenang, seperti diazepam.
  • Obat antihistamin, seperti fexofenadine, diphenhydramine atau loratadine untuk meringankan gejala labirinitis karena infeksi virus.

Pengobatan di Rumah

Selain itu, ada juga beberapa perawatan rumahan  yang dapat membantu meredakan gejalanya, seperti:

  • Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
  • Menghindari konsumsi alkohol.
  • Berbaring pada tubuh bagian samping saat merasa pusing.
  • Menghindari cahaya terang.
  • Menciptakan lingkungan yang tidak bising serta tidak membuat stres.

Pada kasus-kasus labirinitis yang berlangsung lama, dokter akan memeriksa apakah sudah terjadi kerusakan pendengaran permanen.

Jika begitu, dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu dengar, atau terapi fisik yang disebut rehabilitasi sistem vestibular. Terapi ini berguna untuk meningkatkan keseimbangan tubuh serta mengurangi rasa pusing.

Bagikan :
Kami Siap Membantu!