Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sangat umum di masyarakat. Menurut data dari International Diabetes Federation, pada tahun 2021 terdapat sekitar 537 juta orang dewasa yang menderita diabetes di seluruh dunia. Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, termasuk pendengaran.
Penyakit Diabetes
Definisi diabetes:
Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan baik, hormon yang diproduksi oleh pankreas yang membantu mengatur kadar gula darah.
Penyebab diabetes:
Diabetes terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi produksi insulin oleh pankreas atau penggunaannya oleh tubuh. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes antara lain adalah obesitas, kurangnya aktivitas fisik, usia, riwayat keluarga, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Gejala diabetes:
Beberapa gejala umum dari diabetes meliputi sering merasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, lelah, penglihatan kabur, dan infeksi yang sering terjadi. Namun, beberapa orang dengan diabetes dapat tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Komplikasi diabetes:
Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantungdan pembuluh darah, kerusakan ginjal, neuropati, retinopati, dan kerusakan pendengaran. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, termasuk di telinga. Diabetes juga dapat menyebabkan infeksi telinga yang berulang-ulang, yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes dan memperhatikan tanda-tanda kerusakan pendengaran yang mungkin terjadi.
Kerusakan Pendengaran
Definisi kerusakan pendengaran:
Kerusakan pendengaran adalah kondisi yang terjadi ketika kemampuan seseorang untuk mendengar suara terganggu. Kondisi ini dapat mempengaruhi salah satu atau kedua telinga dan dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba.
Jenis-jenis kerusakan pendengaran:
Terdapat dua jenis kerusakan pendengaran, yaitu kerusakan pendengaran konduktif dan kerusakan pendengaran sensorineural. Kerusakan pendengaran konduktif terjadi ketika suara tidak dapat mencapai koklea (bagian telinga dalam yang mengandung sel rambut pendengaran) karena adanya hambatan pada saluran telinga, gendang telinga atau tulang-tulang telinga. Sementara itu, kerusakan pendengaran sensorineural terjadi ketika sel-sel rambut pendengaran di koklea atau saraf pendengaran rusak, sehingga tidak dapat mengirimkan sinyal suara ke otak.
Penyebab kerusakan pendengaran:
Terdapat beberapa penyebab kerusakan pendengaran, antara lain infeksi telinga, paparan suara yang berlebihan, penuaan, trauma fisik pada telinga, penggunaan obat-obatan tertentu, dan penyakit kronis seperti diabetes. Infeksi telinga seperti otitis media, dapat menyebabkan kerusakan pendengaran konduktif sementara paparan suara yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran sensorineural. Penuaan juga merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran sensorineural karena sel rambut pendengaran secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Beberapa obat-obatan seperti antibiotik dan kemoterapi juga dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Sedangkan pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, termasuk di telinga yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Kaitan Penyakit Diabetes dengan Kerusakan Pendengaran
Hubungan antara diabetes dan kerusakan pendengaran:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kerusakan pendengaran dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes. Hal ini mungkin terjadi karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, termasuk di telinga. Diabetes juga dapat menyebabkan infeksi telinga yang berulang-ulang, yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran.
Mekanisme terjadinya kerusakan pendengaran pada penderita diabetes:
Kerusakan pendengaran pada penderita diabetes disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peradangan dan kerusakan pembuluh darah yang terjadi pada telinga bagian dalam. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di telinga, sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel rambut pendengaran di koklea. Selain itu, peradangan yang terjadi pada saraf pendengaran juga dapat menyebabkan kerusakan pendengaran.
Faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinyakerusakan pendengaran pada penderita diabetes:
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusakan pendengaran pada penderita diabetes antara lain:
- Durasi diabetes yang lama: Semakin lama seseorang menderita diabetes, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami kerusakan pendengaran.
- Kadar gula darah yang tinggi: Tingginya kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, termasuk di telinga.
- Hipertensi: Penderita diabetes yang juga mengalami tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kerusakan pendengaran.
- Merokok: Merokok dapat memperburuk kerusakan pendengaran pada penderita diabetes.
- Obesitas: Kegemukan dapat memperburuk kondisi diabetes dan meningkatkan risiko kerusakan pendengaran.
- Usia: Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami kerusakan pendengaran, terlebih lagi jika juga menderita diabetes.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes, menghindari faktor risikoyang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran, serta memeriksakan diri secara rutin ke dokter spesialis telinga jika mengalami gangguan pendengaran. Penderita diabetes juga disarankan untuk menjaga kesehatan telinga dengan cara menjaga kebersihan telinga, menghindari paparan suara yang berlebihan, dan menghindari penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memperburuk kondisi pendengaran. Dengan menjaga kesehatan telinga dan mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes, diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan pendengaran yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita.
Pencegahan dan Pengobatan Kerusakan Pendengaran pada Penderita Diabetes
Cara-cara mencegah kerusakan pendengaran pada penderita diabetes:
- Kontrol kadar gula darah: Penderita diabetes harus memantau dan mengontrol kadar gula darahnya secara rutin untuk mencegah kerusakan pada pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, termasuk di telinga.
- Hindari paparan suara yang berlebihan: Penderita diabetes harus menghindari paparan suara yang berlebihan yang dapat memperburuk kondisi pendengaran.
- Hindari penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan seperti antibiotik dan kemoterapi dapat memperburuk kerusakan pendengaran pada penderita diabetes, oleh karena itu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut.
- Menghindari faktor risiko: Hindari faktor risiko seperti merokok, hipertensi, dan obesitas yang dapat memperburuk kondisi diabetes dan meningkatkan risiko kerusakan pendengaran.
Jenis-jenis pengobatan kerusakan pendengaran pada penderita diabetes:
- Terapi pendengaran: Terapi pendengaran seperti penggunaan alat bantu dengar (hearing aid) dapat membantu penderitadiabetes yang mengalami kerusakan pendengaran untuk mendengar suara dengan lebih jelas. Terapi pendengaran lainnya seperti cochlear implant juga dapat membantu penderita yang mengalami kerusakan pendengaran yang parah.
- Obat-obatan: Obat-obatan seperti kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan pada telinga dan merangsang pertumbuhan sel-sel rambut pendengaran yang rusak.
- Operasi: Pilihan pengobatan lainnya adalah melalui operasi, seperti operasi untuk memperbaiki kerusakan pada gendang telinga atau tulang-tulang telinga yang rusak.
- Terapi rehabilitasi pendengaran: Terapi rehabilitasi pendengaran dapat membantu penderita diabetes yang mengalami kerusakan pendengaran untuk mengembalikan kemampuan mendengar dan memahami suara dengan lebih baik.
- Perubahan gaya hidup: Penderita diabetes juga dapat melakukan perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan yang sehat, menghindari rokok, dan melakukan aktivitas fisik yang cukup untuk membantu menjaga kesehatan pendengaran.
Pilihan pengobatan tergantung pada jenis dan tingkat kerusakan pendengaran yang dialami oleh penderitadiabetes. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis telinga untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Selain itu, penderita diabetes juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan pendengaran secara teratur untuk memantau kondisi pendengarannya dan mengambil tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat jika terjadi kerusakan pendengaran. Dengan mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan telinga secara rutin, diharapkan dapat membantu penderita diabetes untuk menghindari atau mengatasi kerusakan pendengaran yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Baca juga: Sindrom Usher, Penyakit Langka Menyebabkan Gangguan Pendengaran
Kesimpulan
Artikel ini membahas tentang kaitan antara penyakit diabetes dengan kerusakan pendengaran. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, termasuk di telinga, yang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Artikel ini juga membahas tentang jenis-jenis kerusakan pendengaran, penyebab kerusakan pendengaran, mekanisme terjadinya kerusakan pendengaran pada penderita diabetes, faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusakan pendengaran pada penderita diabetes, serta cara-cara mencegah dan mengobati kerusakan pendengaran pada penderita diabetes.
Temukan Produk Alat Bantu Dengar terbaik
Brilliant Hearing hadir untuk menyediakan alat bantu dengar bagi individu dari segala usia dan menghubungkan generasi melalui komunikasi yang lebih baik. Kami memahami bahwa gangguan pendengaran dapat mengisolasi dan mencegah individu untuk berpartisipasi penuh dalam percakapan dan aktivitas, terutama dengan orang yang dicintai dari generasi yang berbeda. Itulah mengapa kami berkomitmen untuk menyediakan solusi pendengaran yang dapat dipersonalisasi dan membantu menjembatani kesenjangan komunikasi.
Cek produk kami :