Gangguan pendengaran adalah masalah kesehatan yang umum dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun, di tengah-tengah informasi yang beredar tentang gangguan pendengaran, terdapat beberapa mitos yang sebaiknya tidak dipercaya begitu saja.
Dalam artikel ini, Brilliant Hearing akan membahas 5 mitos yang seringkali muncul terkait gangguan pendengaran. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
5 Mitos Gangguan Pendegaran
Berikut adalah 5 mitos yang seringkali berkembang terkait gangguan pendengaran:
1. Hanya orang tua yang mengalami gangguan pendengaran
Mitos yang mengatakan bahwa gangguan pendengaran hanya terjadi pada orang yang sudah lanjut usia adalah salah besar dan tidak benar.
Walaupun memang benar bahwa risiko gangguan pendengaran semakin besar seiring dengan bertambahnya usia, tetapi fakta menunjukkan bahwa gangguan pendengaran juga dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang masih berusia muda.
Anak-anak dan orang dewasa yang masih berusia muda juga bisa mengalami gangguan pendengaran akibat berbagai faktor seperti infeksi telinga, paparan suara yang berlebihan, atau bahkan karena faktor genetik.
Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memahami bahwa gangguan pendengaran dapat terjadi pada siapa saja, tidak peduli berapa usia mereka.
2. Pendengaran bisa pulih dengan sendirinya.
Jangan anggap sepele kondisi gangguan pendengaran. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang sesuai, bisa berdampak pada kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis THT atau profesional medis terpercaya lainnya untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Dalam menghadapi kondisi gangguan pendengaran, menunda penanganan justru bisa memperburuk kondisi.
Konsultasi dengan dokter spesialis THT dapat membantu Anda memahami kondisi Anda, mengidentifikasi penyebab, serta menentukan opsi pengobatan yang sesuai dan tepat.
3. Hanya orang yang bekerja di lingkungan bising yang berisiko mengalami gangguan pendengaran
Walaupun lingkungan yang bising memang dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran, pandangan yang menyatakan bahwa hanya orang yang bekerja di lingkungan bising saja yang berisiko mengalami gangguan pendengaran merupakan mitos yang perlu diluruskan.
Faktanya, hal ini dapat terjadi pada siapa saja yang terpapar suara yang terlalu keras dalam jangka waktu yang lama.
Bahkan, kebiasaan yang sering dianggap sepele seperti menggunakan headphone dengan volume yang terlalu keras saat mendengarkan musik atau suara yang bising dari kendaraan di jalanan juga dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.
Jika kita terpaksa bekerja di lingkungan yang bising, sebaiknya menggunakan alat pelindung telinga untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi.
Selain itu, hindari penggunaan headphone dalam waktu yang lama atau dengan volume yang terlalu keras. Pastikan juga untuk memberikan waktu istirahat bagi telinga untuk memulihkan diri dari paparan suara yang terlalu keras.
4. Gangguan pendengaran hanya terjadi pada satu telinga saja Mitos ini juga salah
Gangguan pendengaran yang dialami seseorang bisa terjadi pada kedua telinga secara bersamaan atau hanya pada salah satu telinga saja.
Beberapa kondisi yang dapat memengaruhi kedua telinga secara bersamaan meliputi penyakit Meniere, kerusakan saraf pendengaran, dan paparan suara yang terlalu keras dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan, gangguan pendengaran yang hanya terjadi pada satu telinga saja biasanya disebabkan oleh infeksi telinga, cedera pada telinga, atau sumbatan pada saluran telinga.
Gangguan pendengaran yang hanya terjadi pada satu telinga saja tidak boleh diabaikan, meskipun keluhan pendengaran masih bisa dirasakan pada telinga yang satunya. Sebab, gangguan pendengaran pada satu telinga dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan merugikan aktivitas sehari-hari.
5. Gangguan pendengaran tidak berbahaya, Mitos terakhir ini sangatlah berbahaya
Gangguan pendengaran bukanlah masalah kecil yang dapat diabaikan begitu saja. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berdampak serius pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
Terlebih lagi, kondisi ini bisa mempengaruhi interaksi sosial dan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Gangguan pendengaran yang tidak ditangani dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk menikmati kegiatan sehari-hari, seperti menonton televisi, mendengarkan musik, atau bahkan berbicara dengan orang lain.
Orang yang mengalami gangguan pendengaran seringkali mengalami kesulitan dalam memahami pembicaraan yang berlangsung di sekitar mereka, yang bisa membuat mereka merasa kesepian, stres, dan terisolasi secara sosial.
Selain itu, gangguan pendengaran yang tidak diobati juga bisa berdampak negatif pada kesehatan secara umum. Orang yang mengalami gangguan pendengaran mungkin mengalami kesulitan dalam merespons situasi darurat atau bahkan kesulitan mendengar suara alarm.
Gangguan pendengaran juga bisa menyebabkan masalah keseimbangan dan koordinasi tubuh, yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera.
Jenis-jenis Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran adalah kondisi medis yang terjadi ketika kemampuan telinga untuk mendengar suara berkurang. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ada beberapa jenis gangguan pendengaran yang perlu diketahui, di antaranya adalah:
1. Gangguan Pendengaran Sensorineural
Jenis gangguan pendengaran ini terjadi ketika ada kerusakan pada bagian dalam telinga atau saraf pendengaran. Sebagai akibatnya, suara yang dihasilkan akan terdengar redup atau sulit untuk didengar.
Kerusakan pada telinga dalam atau saraf pendengaran bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penuaan, paparan suara bising, dan infeksi.
2. Gangguan Pendengaran Konduktif
Jenis gangguan pendengaran ini terjadi ketika ada masalah pada bagian telinga luar atau tengah. Misalnya, ketika gendang telinga rusak, saluran telinga tersumbat, atau ada cairan di telinga tengah.
Dalam kondisi ini, suara yang dihasilkan akan terdengar sangat redup atau tidak jelas.
3. Gangguan Pendengaran Kombinasi
Jenis gangguan pendengaran ini adalah kombinasi antara gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Kondisi ini bisa terjadi ketika ada masalah pada bagian dalam dan bagian luar atau tengah telinga secara bersamaan. Sebagai akibatnya, kemampuan pendengaran akan terganggu secara signifikan.