Tersedia sekitar 15% orang dewasa di Amerika Serikat yang menghadapi gangguan pendengaran dalam tingkat tertentu, dan tiga perempat dari mereka dapat mengalami perbaikan dengan menggunakan alat bantu dengar.
Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami masalah pendengaran, sementara beberapa orang merasakan adanya stigma terkait penggunaan alat bantu dengar.
Hal ini dapat dimengerti, terutama karena salah satu jenis gangguan pendengaran yang umum terjadi adalah presbikusis, yaitu penurunan pendengaran terkait usia.
Beberapa orang mungkin enggan mengakui efek penuaan yang sedang terjadi, sementara yang lain mungkin menganggap kehilangan pendengaran sebagai hal yang wajar. Terlebih lagi, otak manusia dapat beradaptasi secara perlahan dengan gangguan pendengaran yang terjadi.
Berikut Brilliant Hearing bahas lebih lanjut dalam artikel berikut ini.
Kenapa Gangguan Pendengaran Sulit Dideteksi
Meskipun terdapat berbagai jenis gangguan pendengaran yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu bentuk yang paling umum adalah akibat kombinasi penuaan dan paparan suara keras.
Dalam jenis kehilangan pendengaran ini, tidak ada satu peristiwa tunggal yang secara tiba-tiba menyebabkan kehilangan pendengaran.
Sebaliknya, efek tersebut terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun. Pendengaran secara perlahan memburuk seiring waktu, dan otak beradaptasi mengikuti proses tersebut. Tidak ada titik spesifik di mana terasa ada penurunan “volume” secara mendadak.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Namun, karena itu, gangguan pendengaran juga dapat menyebabkan perubahan bertahap lainnya yang mungkin tidak disadari.
Saat memahami percakapan menjadi lebih sulit, secara alami Anda mungkin mulai menghindari situasi di mana pendengaran Anda terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya isolasi sosial dan perubahan dalam kualitas hidup Anda saat Anda kehilangan interaksi sosial yang pernah dinikmati sebelumnya.
5 Tanda Anda Butuh Alat Bantu Dengar
Karena perubahan dalam pendengaran Anda terjadi secara bertahap, penting untuk mengetahui dan memperhatikan tanda-tanda bahwa telinga Anda tidak menangkap seperti dulu. Itu tidak selalu masalah volume.
Memahami ucapan seringkali bergantung pada rentang frekuensi yang sempit. Itu mengarah ke yang pertama dari lima tanda.
1. Mendengarkan Suara Bising atau Bergumam
Definisi ucapan mengacu pada serangkaian bunyi dengan frekuensi tinggi, seperti yang dihasilkan oleh huruf b, f, s, t, sh, dan th.
Vokal mengandung bunyi dengan frekuensi rendah yang lebih mudah didengar, namun tanpa adanya bunyi frekuensi tinggi yang mengidentifikasinya sebagai kata-kata, pemahaman ucapan menjadi sulit.
Kehilangan pendengaran pada frekuensi tinggi umumnya terjadi pertama kali. Anda masih bisa mendengar suara orang, tetapi Anda mungkin tidak dapat memahaminya.
2. Anda Mulai Menghindari Tempat-tempat Bising
Menghadapi restoran yang ramai bisa menjadi tantangan tersendiri, di mana kebisingan latar belakang semakin meredam frekuensi-suara yang penting bagi pemahaman Anda. Jika Anda selalu berusaha mencari meja yang paling tenang, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan penggunaan alat bantu dengar.
3. Sulit Menggunakan Telepon
Meskipun telah mengalami peningkatan dengan adanya ponsel pintar dan sinyal digital, tetap sulit untuk mendapatkan informasi dengan jelas melalui telepon saat tidak ada petunjuk visual seperti bahasa tubuh dan gerakan bibir. Anda bahkan mungkin tidak menyadari bahwa Anda mengandalkan teknik ini.
4. Tidak Menikmati Musik
Aktivitas audio apa pun dapat kehilangan kilau saat pendengaran Anda menurun, termasuk musik, mendengarkan radio, atau menikmati podcast.
5. Tidak Menikmati Acara Sosial
Ketika pertemuan sosial yang Anda nantikan sekarang membuat Anda takut, mungkin karena pendengaran Anda. Ketika Anda pergi tetapi pulang dengan perasaan kehabisan energi, itu mungkin karena upaya yang diperlukan untuk mengatasi gangguan pendengaran.
Bisa Mendengar Seseorang Bicara, tapi Gak Paham Yang Dibicarakan
Salah satu jenis gangguan pendengaran umum adalah ketika seseorang memiliki pendengaran normal atau hampir normal dalam suara-suara dengan nada rendah dan sedang, seperti vokal, tetapi mengalami kesulitan mendengar suara-suara dengan nada tinggi, seperti konsonan.
Vokal seperti “o, ooh, ah, a, e” umumnya memiliki energi yang terkonsentrasi pada frekuensi rendah dan mudah didengar. Sebaliknya, bunyi konsonan dengan nada tinggi seperti “s, sh, f, th” cenderung lebih lemah dan sulit didengar. Namun, bunyi konsonan dengan nada tinggi ini sangat penting untuk kejelasan dan pemahaman dalam berbicara.
Dalam situasi percakapan normal, suara mungkin terdengar cukup keras tetapi kurang jelas, sehingga kemampuan Anda untuk memahami apa yang dikatakan terganggu. Masalah ini akan lebih terlihat ketika Anda mendengarkan di lingkungan dengan latar belakang yang berisik atau ketika Anda berada dalam jarak yang lebih jauh dari pembicara.
Apa Keuntungan Menggunakan Alat Bantu Dengar?
Berbeda dengan kacamata, alat bantu dengar tidak dapat mengembalikan pendengaran Anda menjadi normal. Sebaliknya, alat bantu dengar bekerja dengan memperkuat suara dalam rentang nada tertentu di mana terdapat gangguan pendengaran.
Rentang tersebut mencakup suara-saura seperti ucapan manusia, suara lingkungan seperti dering bel, nyanyian burung, percakapan dari meja sebelah di restoran, atau kebisingan lalu lintas yang ramai.
Meskipun teknologi alat bantu dengar saat ini sangat canggih, perangkat tersebut masih dianggap sebagai “alat bantu” dan tidak dapat memisahkan sinyal ucapan yang diinginkan dari kebisingan latar belakang seperti yang dapat dilakukan oleh otak kita dan dua telinga yang berfungsi normal.
Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi strategi komunikasi saat menggunakan alat bantu dengar di lingkungan yang sulit untuk mendengar.
