Apakah Anda mengenal tentang prosedur terkait masalah pendengaran? Yuk Ketahui perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti, dua prosedur yang berbeda untuk memperbaiki masalah telinga. Mengenal prosedur ini untuk dapat membuat keputusan medis yang tepat terkait pendengaran Anda. Simak penjelasannya berikut ini dari Brilliant Hearing Pusat alat bantu dengar!
Miringoplasti dan timpanoplasti adalah dua prosedur medis yang sering kali membingungkan banyak orang. Keduanya terkait dengan telinga, tetapi memiliki tujuan dan teknik yang berbeda. Dalam artikel ini, akan dibahas perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti secara mendetail.
Apa Itu Miringoplasti dan Timpanoplasti?
Miringoplasti merupakan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki atau memulihkan gendang telinga yang bocor atau rusak. Tindakan miringoplasti juga disebut sebagai operasi perbaikan pada lubang perforasi gendang telinga atau membran timpani.
Biasanya, prosedur miringoplasti dilakukan untuk mengatasi masalah seperti infeksi telinga kronis atau cedera pada gendang telinga.
Di sisi lain, timpanoplasti adalah prosedur yang lebih luas yang tidak hanya memperbaiki gendang telinga, tetapi juga memperbaiki struktur telinga tengah, yang berperan penting dalam pendengaran.
Timpanoplasti merupakan istilah yang lebih luas dibandingkan dengan miringoplasti. Tindakan timpanoplasti merupakan perbaikan atau operasi lubang gendang telinga dengan atau tanpa rekonstruksi tulang pendengaran.
Kedua prosedur ini berbeda dalam teknik dan hasil yang diharapkan. Perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti adalah miringoplasti biasanya lebih sederhana dan hanya memfokuskan pada area gendang telinga. Sementara itu, timpanoplasti melibatkan intervensi yang lebih kompleks, termasuk kemungkinan pemasangan implan atau pengobatan lebih lanjut terhadap masalah pendengaran yang ada.
Tindakan Miringoplasti dan Timpanoplasti
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti tentunya ada meskipun keduanya merupakan tindakan operasi untuk masalah pendengaran. Kedua proses tersebut merupakan tindakan operasi telinga ketika terjadi kerusakan pada lubang di gendang telinga.
Di belakang gendang telinga terdapat tulang – tulang pendengaran kecil atau ossicles yang menyalurkan suara. Apabila tulang – tulang ini mengalami kerusakan dan juga gendang telinga maka tulang – tulang tersebut dapat diperbaiki bersamaan dengan lubang pada gendang telinga.
Terdapat banyak cara yang berbeda untuk memperbaiki lubang pada gendang telinga. Hal yang paling sering yaitu sepotong kecil fasia temporalis atau lapisan fibrosa diatas otot di belakang telinga, lemak, atau tulang rawan dari daun telinga atau telinga bagian luar digunakan untuk mengisi lubang tersebut. Tindakan ini disebut dengan cangkok.
Cangkok memiliki fungsi sebagai perancah yang memungkinkan gendang telinga tumbuh kembali. Beberapa bahan yang digunakan untuk cangkok juga dapat larut seperti mial plester kertas atau busa gel.
Tindakan seperti timpanoplasti melibatkan pemeriksaan tulang pendengaran (ossicles) dan mungkin melibatkan pembuangan bagian – bagian tulang pendengaran jika tulang tersebut sakit. Pendengaran dapat dipulihkan menggunakan tulang rawan atau jaringan tubuh lainnya ataua implan pada telinga tengah buatan.
Selanjutnya meskipun perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti sangat jelas. Miringoplasti maupun timpanoplasti dapat dilakukan dengan membuat sayatan di belakang telinga. Di bagian depan telinga atau dengan melakukan operasi melalui liang telinga.
Kapan Miringoplasti dan Timpanoplasti Diperlukan?
Perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti adalah miringoplasti merupakan tindakan untuk memperbaiki dengan cara menambal lubang gendang telinga sedangkan timpanoplasti dilakukan untuk memperbaiki sistem aerasi dari tuba eustachius sampai dengan tulang temporal serta memperbaiki sistem penghantaran mekanik gelombang suara serta menciptakan kondisi yang bersih dan kering.
Penting untuk memahami kapan masing-masing prosedur ini diperlukan. Miringoplasti biasanya direkomendasikan jika ada kebocoran pada gendang telinga yang mengakibatkan infeksi berulang atau kehilangan pendengaran ringan. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan tersebut agar fungsi pendengaran dapat kembali normal.
Sementara itu, timpanoplasti lebih diperlukan ketika terdapat kerusakan lebih parah di telinga tengah yang mempengaruhi kemampuan pendengaran secara keseluruhan. Jika seseorang mengalami masalah pendengaran yang lebih serius akibat gangguan di telinga tengah, timpanoplasti menjadi solusi yang lebih tepat.
Tindakan timpanoplasti ini juga terdapat beberapa jenis dan tipe seperti tipe I yaitu miringoplasti dengan pemeriksaan rantai tulang pendengaran, tipe II perbaikan gendang telinga dengan pencangkokan inkus atau sisa maleus, tipe III pencangkokan pada suprastruktur stapes, tipe IV pencangkokan pada pelat telapak kaki stapes, dan tipe V pencangkokan pada fenestrasi di kanal setengah lingkaran horizontal.
Dengan demikian, memahami perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti membantu dalam menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Alasan Untuk Melakukan Miringoplasti dan Timpanoplasti
Perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti tentunya keduanya sangat berbeda. Miringoplasti untuk memperbaiki lubang atau perforasi gendang telinga yang tidak sembuh dengan waktu dan perawatan non operatif.
Seseorang dengan penderita perforasi gendang telinga akan mengalami gangguan pendengaran dan beberapa akan menderita infeksi berulang atau keluarnya cairan atau kebocoran cairan dari telinga yang disebabkan perforasi. Tindakan miringoplsti untuk memperbaiki pendengaran, mencegah adanya infeksi, dan membuat telinga pasien kering.
Bagi anak – anak dan orang dewasa yang mengalami perforasi gendang telinga kronis, maka tindakan miringoplasti tidak dapat dilakukan. Miringoplasti tidak dilakukan pada anak – anak hingga mereka cukup umur untuk dapat menjaga telinga tetap kering dan bebas dari infeksi serta mengikuti petunjuk pemulihan setelah operasi.
Sedangkan timpanoplasti dilakukan untuk berbagai kelainan pada telinga tengah termasuk mengalami perforasi jangka panjang gendang telinga, erosi, atau penyakit tulang pendengaran atau ossicles dan kolesteatoma yang terbatas di telinga tengah.
Tindakan timpanoplasti juga dapat dilakukan bersamaan dengan operasi pada tulang mastoid untuk kolesteatoma yang telah tumbuh melampaui telinga tengah atau mastoidektomi.
Prosedur dan Pemulihan Miringoplasti dan Timpanoplasti
Baik miringoplasti maupun timpanoplasti memiliki prosedur dan waktu pemulihan yang berbeda. Miringoplasti biasanya dilakukan secara rawat jalan dan memerlukan waktu pemulihan yang relatif singkat. Pasien biasanya bisa kembali ke aktivitas normal dalam beberapa hari.
Sebaliknya, timpanoplasti mungkin memerlukan rawat inap dan pemulihan yang lebih lama. Prosedur ini juga bisa melibatkan lebih banyak risiko, termasuk komplikasi dari anestesi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami prosedur yang paling sesuai berdasarkan kondisi masing-masing individu.
Perlu diketahui bahwa sebelum menjalani operasi, telinga idealnya harus bebas dari infeksi. Pasien akan diperiksa oleh dokter bedah dan menjalani tes pendengaran dasar dengan ahli audiologi. Dokter bedah akan berbicara mengenai resiko dan manfaat dari tindakan pembedana miringoplasti dan timpanoplasti.
Pasien diharapkan kritis dengan mengajukan pertanyaan dan memutuskan tindakan pembedahan apa yang akan dijalani. Menjelang tindakan operasi, pasien akan diminta untuk menjaga telinga tepta kering. Hal ini untuk memastikan tidak ada infeksi pada saat operasi.
Sebelum tindakan pembedahan tentunya akan diberikan anestesi penuh atau umum. Jadi akan minim rasa sakit.
Untuk tindakan operasi dari miringoplasti dan timpanoplasti ini dilakukan selama 30 menit untuk perbaikan sederhana hingga 3 jam untuk perbaikan rumit dengan rekonstruksi pendengaran.
Resiko Tindakan Miringoplasti dan Timpanoplasti
Setelah mengetahui perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti, sebelum melakukan tindakan ini tentunya membawa resiko masing – masing. Resiko utama dari pembedahan ialah kegagalan perbaikan.
Resiko tindakan operasi terjadi apabila pasien mengalami infeksi atau pergerakan cangkokan setelah pembedahan. Tingkat keberhasilan penutupan perforasi berkisar antara 70 hingga 90 % tergantung pada ukuran dan lokasi perforasi dan faktor – faktor lain.
Perforasi yang besar dapat melibatkan sebagian besar gendang telinga memiliki peluang lebih rendah untuk berhasil diperbaiki. Setelah tindakan operasi, penting bagi pasien untuk menjaga telinga tetap kering dan menghindari perubahan tekanan pada telinga untuk memberikan peluang keberhasilan terbaik. Hindari aktivitas fisik seperti olahraga berat, mengangkat beban berat, mengejan, dan meniup hidung.
Selain itu, terdapat resiko lainnya selain kegagalan operasi seperti perdarahan, rasa nyeri, infeksi, perubahan rasa sementara, peningkatan pendengaran yang buruk atau memburuknya pendengaran, tinnitus atau telinga berdenging, bekas luka, dan resiko lain dari pembedahan dan anestesi seperti pembekuan darah dan reaksi alergi.
Memahami perbedaan miringoplasti dan timpanoplasti sangat penting untuk menentukan pengobatan yang tepat bagi masalah telinga. Kedua prosedur ini memiliki tujuan dan metode yang berbeda, sehingga konsultasi dengan dokter spesialis telinga sangat dianjurkan.
Jika Anda takut dengan tindakan operasi, mengalami kerusakan pada gendang telinga yang menyebabkan penurunan tingkat pendengaran, maka Anda dapat memilih alternatif seperti menggunakan alat bantu dengar untuk meningkatkan pendengaran.
Membutuhkan alat bantu dengar, dapat Anda dapatkan melalui pusat alat bantu dengar.
Salah satu pusat alat bantu dengar terbaik adalah Brilliant Hearing. Brilliant hearing merupakan pusat alat bantu dengar berkualitas, bergaransi, serta memiliki harga yang terjangkau. Dapatkan solusi alat bantu dengar terbaik dari Brilliant Hearing!