Kotoran Batu di Telinga, Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya

kotoran batu di telinga

Kotoran batu di telinga sering kali dianggap sepele, padahal kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari jika dibiarkan terlalu lama. Banyak orang baru menyadari keberadaannya ketika telinga terasa penuh, pendengaran menurun, atau muncul dengingan yang tidak biasa. Sayangnya, cara penanganan yang keliru justru dapat memperparah kondisi tersebut.

Sebelum mengulas secara lengkap mengenai kotoran batu di telinga, kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin menyampaikan tawaran spesial kepada Anda yang sedang menghadapi masalah pendengaran. Sebagai penyedia perangkat bantu pendengaran, kami menyajikan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Untuk detail lebih lanjut, silakan kunjungi situs kami di brillianthearing.id.

Dalam istilah medis, kotoran batu di telinga dikenal sebagai serumen prop, yaitu penumpukan kotoran telinga (serumen) yang mengeras dan menyumbat saluran telinga. Serumen sebenarnya memiliki fungsi penting untuk melindungi telinga dari debu, kuman, dan benda asing. Namun, ketika jumlahnya berlebihan atau tidak keluar secara alami, serumen bisa mengeras seperti batu.

Pemahaman yang tepat mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi kotoran batu di telinga sangat penting agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai kondisi tersebut, termasuk langkah aman yang bisa dilakukan serta hal-hal yang sebaiknya dihindari.

Baca Juga: Sakit Gigi Sampai Telinga Karena Apa? Cek Segera Penyebabnya!

Apa Itu Kotoran Batu di Telinga?

Kotoran batu di telinga adalah istilah awam untuk menggambarkan kotoran telinga yang menumpuk, mengeras, dan sulit dikeluarkan secara alami. Secara medis, kondisi ini disebut serumen prop. Serumen diproduksi oleh kelenjar minyak dan kelenjar keringat di saluran telinga luar sebagai mekanisme perlindungan alami.

Pada kondisi normal, serumen akan terdorong keluar secara perlahan melalui gerakan rahang saat berbicara atau mengunyah. Namun, pada beberapa orang, proses ini tidak berjalan optimal sehingga serumen menumpuk, mengering, dan akhirnya mengeras menyerupai batu.

Jika tidak ditangani dengan benar, kotoran batu di telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara hingga keluhan lain yang mengganggu kenyamanan.

Penyebab Penumpukan Kotoran Batu di Telinga

1. Produksi Serumen Berlebih

Salah satu penyebab utama kotoran batu di telinga adalah produksi serumen yang berlebihan. Beberapa orang secara alami memiliki kelenjar telinga yang lebih aktif, sehingga menghasilkan kotoran telinga dalam jumlah besar. Ketika produksi ini tidak diimbangi dengan pengeluaran alami, serumen akan menumpuk dan mengeras.

2. Pembersihan Telinga yang Tidak Tepat

Kebiasaan membersihkan telinga menggunakan cotton bud atau benda lain justru sering menjadi penyebab serumen prop. Alih-alih mengeluarkan kotoran, cotton bud dapat mendorong serumen semakin ke dalam saluran telinga. Lama-kelamaan, kotoran tersebut mengeras dan membentuk kotoran batu di telinga.

3. Struktur Saluran Telinga

Bentuk saluran telinga yang sempit atau berlekuk juga dapat menghambat keluarnya serumen secara alami. Selain itu, jenis serumen yang kering dan keras lebih mudah menumpuk dibandingkan serumen yang lunak. Faktor anatomi ini sering kali tidak disadari, tetapi berperan besar dalam terjadinya sumbatan telinga.

Gejala Kotoran Batu di Telinga yang Perlu Diwaspadai

Penumpukan kotoran batu di telinga dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa penuh atau tersumbat di telinga, seolah-olah ada benda asing yang mengganjal di dalam saluran telinga. Kondisi ini biasanya muncul secara bertahap dan sering kali membuat telinga terasa tidak nyaman.

Selain itu, penurunan pendengaran juga menjadi tanda umum adanya kotoran batu di telinga. Suara yang masuk ke telinga terdengar lebih pelan, teredam, atau seperti tertutup, sehingga telinga terasa “pekak”. Pada beberapa kasus, penderita baru menyadari adanya sumbatan ketika sulit mendengar percakapan atau suara di sekitarnya.

Gejala lain yang bisa muncul adalah telinga berdenging atau tinnitus. Dengkuran atau bunyi berdenging ini dapat terdengar secara terus-menerus maupun sesekali, terutama ketika penumpukan kotoran sudah cukup parah dan menekan bagian dalam saluran telinga. Kondisi ini tentu dapat mengganggu konsentrasi dan kenyamanan.

Pada tahap yang lebih lanjut, kotoran batu di telinga juga dapat menimbulkan nyeri atau rasa tidak nyaman. Rasa sakit biasanya muncul akibat tekanan kotoran yang mengeras pada dinding saluran telinga. Jika berbagai gejala tersebut muncul dan tidak kunjung membaik, besar kemungkinan telah terjadi serumen prop yang membutuhkan penanganan khusus agar tidak menimbulkan gangguan yang lebih serius.

Cara Mengatasi Kotoran Batu di Telinga Secara Aman

1. Melunakkan Kotoran Telinga

Langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kotoran batu di telinga adalah melunakkan serumen. Anda dapat meneteskan minyak zaitun, baby oil, atau gliserin sebanyak 2–3 tetes ke telinga yang bermasalah. Lakukan secara rutin selama beberapa hari agar kotoran menjadi lebih lunak dan mudah keluar.

2. Menggunakan Obat Tetes Telinga

Obat tetes telinga khusus yang tersedia di apotek juga dapat membantu memecah dan melunakkan kotoran telinga. Umumnya, obat ini mengandung asam asetat atau karbamid peroksida. Gunakan sesuai petunjuk pada kemasan agar aman dan efektif dalam mengatasi kotoran batu di telinga.

3. Irigasi Telinga dengan Hati-Hati

Setelah kotoran telinga menjadi lunak, irigasi atau penyemprotan air hangat dapat membantu membersihkannya. Prosedur ini harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati. Irigasi sebaiknya dihindari jika terdapat riwayat cedera atau gangguan pada gendang telinga, karena berisiko menimbulkan komplikasi.

4. Konsultasi ke Dokter THT

Jika kotoran batu di telinga tidak kunjung keluar atau keluhan sering berulang, langkah paling aman adalah berkonsultasi dengan dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter memiliki alat dan teknik khusus untuk mengeluarkan serumen secara profesional, baik melalui ekstraksi maupun irigasi medis yang aman.

Hal yang Harus Dihindari Saat Membersihkan Telinga

Banyak orang masih melakukan cara yang keliru dalam membersihkan telinga. Beberapa hal yang harus dihindari antara lain:

  • Menggunakan cotton bud, jepit rambut, atau benda tajam lainnya.
  • Mengorek telinga terlalu dalam karena dapat mendorong kotoran semakin ke dalam.
  • Membersihkan telinga secara berlebihan yang justru merangsang produksi serumen lebih banyak.

Tindakan-tindakan tersebut tidak hanya memperparah kotoran batu di telinga, tetapi juga berisiko melukai saluran telinga dan gendang telinga.

Pencegahan Kotoran Batu di Telinga

Untuk mencegah terjadinya serumen prop, cukup bersihkan telinga bagian luar saja tanpa memasukkan benda ke dalam saluran telinga. Biarkan mekanisme alami telinga bekerja. Jika Anda memiliki riwayat kotoran telinga yang mudah menumpuk, pemeriksaan rutin ke dokter THT dapat menjadi langkah pencegahan yang bijak.

Penutup

Kotoran batu di telinga bukanlah kondisi berbahaya jika ditangani dengan cara yang tepat. Namun, kebiasaan membersihkan telinga yang salah sering kali menjadi penyebab utama masalah ini. Dengan memahami penyebab, gejala, serta cara mengatasi kotoran batu di telinga secara aman, Anda dapat menjaga kesehatan pendengaran dengan lebih baik.

Jika Anda menghadapi kesulitan pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar  telah siap memberikan solusi yang optimal untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menawarkan beragam perangkat pendengaran berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, seperti Signia Intuis, Audio Service, dan masih banyak lagi. Langkah pertama dalam menjaga kesehatan pendengaran Anda adalah mengunjungi situs web kami dan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami sediakan.

Baca Juga: Sedang Bengkak di Belakang Telinga? Tenang, Cek Penyebab dan Cara Penangananya!

Bagikan :

Pusat Alat Bantu Dengar

alat bantu dengar basic

Basic

Mulai dari 1 Jutaan

Improve

Mulai dari 4 Jutaan

Active

Mulai dari 5 Jutaan

alat bantu dengar advance

Advance

Mulai dari 15 Jutaan

Signature

Mulai dari 22 Jutaan

Aksesoris

Lengkap Tersedia Disini

Artikel Lainnya