Search
Close this search box.

Ketahui Pendengaran dan Perkembangan Bahasa Pada Bayi dari waktu ke waktu

bayi Pusat Alat Bantu Dengar Indonesia - Brilliant Hearing Ketahui Pendengaran dan Perkembangan Bahasa Pada Bayi dari waktu ke waktu

Komunikasi bayi adalah cara bayi berinteraksi dan menyampaikan kebutuhan atau perasaan mereka kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun bayi belum dapat berbicara, mereka menggunakan berbagai bentuk komunikasi non-verbal yang cukup efektif.

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang pendengaran dan komunikasi pada bayi, kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin memberikan penawaran istimewa bagi Anda atau buah hati Anda yang mengalami masalah pendengaran. Sebagai penyedia alat bantu dengar, kami menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs brillianthearing.id.

Perkembangan komunikasi bayi dipengaruhi oleh kemampuan indera pendengarannya. Pendengaran bayi adalah aspek penting dalam perkembangan mereka, karena mendukung perkembangan bahasa, komunikasi, dan keterikatan emosional. Bayi memiliki kemampuan pendengaran yang cukup baik sejak lahir, meskipun masih terus berkembang selama beberapa bulan pertama kehidupan.

Pada waktu bayi baru lahir biasanya ia lebih banyak menangis sebagai cara mengekspresikan emosi yang ia rasakan. Seiring perkembangan serta pertumbuhan bayi, ia akan mulai mengeluarkan ocehan-ocehan seperti ingin menyampaikan sesuatu setelah berusia 2—3 bulan pertama.

Perkembangan bahasa bayi akan terus berlanjut hingga bayi bisa bicara kata pertamanya, misalnya “mama” atau “papa” yakni sekitar usia 9—12 bulan. Mulai sejak itulah bayi akan lebih sering mengoceh guna menggambarkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan, pikirkan, dan inginkan.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah fase perkembangan bahasa bayi sejak lahir hingga 12 bulan yang perlu orangtua ketahui.

1. Usia 0-3 Bulan

Bayi telah menangis bahkan sejak lahir. Ketika baru lahir, tangisan bayi menandakan bahwa paru-parunya terisi oleh udara. Ternyata, tangisan merupakan salah satu respons dari bayi terhadap lingkungan luarnya. Bayi menangis untuk menyampaikan kebutuhan dasar seperti lapar, lelah, sakit, atau ketidaknyamanan.

promo coba alat bantu dengar gratis
Pendengaran anda bermasalah namun masih ragu mau pakai alat bantu dengar?
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!

Bayi yang menangis karena lapar biasanya terdengar lebih nyaring daripada tangisan lainnya, jeda beberapa saat, dan bunyi siulan pendek. Saat bayi menangis karena marah, suara tangisan akan terdengar seperti saat ada udara yang dipaksa masuk ke tenggorokan. Jika bayi tiba-tiba menangis intens dan disertai tatapan tajam atau jeritan, biasanya dia merasa tidaknyaman atau kesakitan.

Di fase ini, pendengaran bayi dapat dilihat melalui responsnya terhadap suara. Bayi baru lahir sudah dapat mendengar dan akan bereaksi terhadap suara keras dengan refleks kaget, seperti mengedipkan mata, menangis, atau menggeliat. Bayi juga lebih suka mendengar suara manusia, terutama suara ibu mereka yang sudah mereka kenali sejak dalam kandungan.

Selain menangis, bayi juga mulai menunjukkan kontak mata dan berbagai ekspresi wajah dengan orang-orang di sekitar mereka yang merupakan awal dari interaksi sosial, seperti tersenyum sebagai respons terhadap perhatian atau suara yang menyenangkan. Bayi juga mulai menggugu dengan mengeluarkan suara-suara lembut, seperti “aah” atau “ooh,” sebagai bentuk eksplorasi vokal.

Baca juga: Apa Keratitis Otitis pada Anak? 4 Cara Mengatasi Infeksi Pendengaran Otitis

2. Usia 4-6 Bulan

Pada fase ini, bayi biasanya mulai belajar mengoceh. Tahap perkembangan bahasa bayi yang satu ini memperlihatkan bahwa suara dari ocehannya terbentuk dari suara udara yang diolah di tenggorokan.

Perkembangan pendengaran di fase ini ditandai oleh kemampuannya membedakan nada dan intonasi suara. Mereka mungkin tertawa atau tersenyum saat mendengar suara yang ceria.

Perlu diketahui apabila bayi biasanya mengoceh ketika merasa senang saat berada di sisi orang yang merawatnya. Bayi juga mulai meniru suara atau intonasi yang mereka dengar dari orang tua atau pengasuh sekaligus mulai menunjukkan tanda-tanda mengenali nama mereka dan mungkin menoleh atau bereaksi saat dipanggil.

Di tahap ini juga, pendengaran bayi mulai lebih aktif mencari dan menoleh ke arah sumber suara yang menarik perhatian mereka.

Baca juga: Kista Daun Telinga: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Cara Pengobatannya 

3. Usia 7-12 Bulan

Sebelum bisa berbicara dengan lancar, bayi sebenarnya telah memahami kata-kata yang belum bisa mereka ucapkan. Seperti halnya ketika bayi sudah mampu mengetahui namanya sendiri pada perkembangan bayi usia 5 atau 6 bulan.

Memasuki usia 7 bulan, ucapan bayi mulai terdengar masuk akal. Pasalnya, ia sedang berusaha mencoba nada dan pola bicara seperti apa yang diucapkan orang-orang terdekatnya, walaupun masih belum tepat.

Kemampuan bicaranya juga akan semakin baik karena si Kecil tidak hanya sekadar bicara saja. Melainkan berusaha mengaitkan suatu makna dengan dirinya secara bertahap. Contohnya, Anda akan mendengar kata pertamanya yang mudah diucapkan tapi mengandung makna, yakni “mama” atau “papa”. Perkembangan bahasa bayi ini kemungkinan akan terjadi pada usia 8 bulan hingga usia 11 bulan.

Selain kemampuannya mengucapkan kata-kata sederhana, bayi juga mulai belajar memahami dan merespons perintah sederhana, seperti “tidak” atau “datang ke sini.” Bayi juga mulai menggunakan intonasi yang berbeda untuk menunjukkan berbagai emosi atau kebutuhan.

Selanjutnya, akan terus muncul kata-kata menarik dengan pengucapan yang mudah dari si Kecil. Proses ini akan berlanjut seterusnya seiring dengan bantuan orang di sekitarnya yang mengajaknya bicara.

Baca juga: Obat Tetes Telinga: Petunjuk dan Cara Pemakaian yang Tepat

Tips untuk Mendukung Perkembangan Komunikasi Bayi

Untuk melatih perkembangan bayi Anda, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan sejak Si Kecil baru lahir agar tidak mengalami keterlambatan bicara, yaitu:

  1. Berbicara dengan Bayi: Berbicara dengan bayi Anda secara rutin, bahkan sejak lahir, membantu mereka belajar kata-kata dan intonasi.
  2. Membaca Buku: Membaca buku kepada bayi membantu memperkenalkan mereka pada kosakata baru dan konsep-konsep dasar.
  3. Menjawab dengan Cepat: Menanggapi tangisan atau ocehan bayi dengan segera dan penuh perhatian menunjukkan bahwa komunikasi mereka efektif dan dihargai.
  4. Menggunakan Bahasa Tubuh: Menggunakan gestur, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh untuk memperkuat komunikasi verbal.

Dengan memahami cara-cara bayi berkomunikasi dalam tulisan di atas, semoga para orang tua dapat lebih efektif merespons kebutuhan dan membangun hubungan yang kuat dengan bayi Anda.

Apabila Anda menyadari adanya masalah dalam pendengaran Si Kecil, Anda bisa berkonsultasi dengan Brilliant Hearing. Pastikan anak Anda tidak mengalami gangguan pendengaran yang menyebabkan keterlambatan komunikasinya. Semoga bermanfaat.

Jika Anda mengalami masalah pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar siap memberikan solusi terbaik untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menyediakan berbagai alat bantu dengar berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Kunjungi situs web kami untuk memulai langkah pertama dalam merawat kesehatan pendengaran Anda dengan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami tawarkan.

Bagikan :

Produk Kami

Artikel Lainnya

Brillianthearing.id
Share to Friend/Family:
©️ Brilliant Hearing 2024
Kami Siap Membantu!