Jangan Remehkan, Ini 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan pada Telinga

Kesalahan yang Sering Dilakukan pada Telinga

Informasi penting mengenai beberapa kesalahan yang sering dilakukan pada telinga. Kesehatan telinga sering kali menjadi hal yang kurang diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang lebih fokus pada kesehatan organ lain seperti jantung, paru-paru, atau kulit, namun lupa bahwa telinga juga memiliki peran penting dalam menjaga kualitas hidup.

Sebelum mengulas secara lengkap mengenai beberapa kesalahan yang sering dilakukan pada telinga, kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin menyampaikan tawaran spesial kepada Anda yang sedang menghadapi masalah pendengaran. Sebagai penyedia perangkat bantu pendengaran, kami menyajikan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Untuk detail lebih lanjut, silakan kunjungi situs kami di brillianthearing.id.

Fungsi pendengaran yang optimal sangat menunjang komunikasi dan aktivitas sosial seseorang. Oleh karena itu, menjaga kesehatan telinga menjadi hal yang tidak bisa diremehkan. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan yang justru dapat membahayakan telinga tanpa disadari.

Beberapa kebiasaan yang dianggap sepele ternyata bisa menimbulkan masalah serius pada telinga. Misalnya, kebiasaan membersihkan telinga secara sembarangan atau mendengarkan musik dengan volume terlalu keras. Tindakan ini mungkin terlihat biasa, tetapi dampaknya bisa berakibat fatal bagi kesehatan pendengaran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan terhadap telinga agar bisa menghindarinya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah enam kesalahan yang paling sering dilakukan orang terhadap telinga, yang sebaiknya Anda hindari agar kesehatan pendengaran tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: Tips Cepat Dalam Belajar Bahasa Isyarat yang Efektif untuk Pemula

1. Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud

Membersihkan telinga dengan cotton bud menjadi kebiasaan yang dilakukan hampir setiap orang. Namun, ahli kesehatan telinga mengingatkan bahwa penggunaan cotton bud yang dimasukkan terlalu dalam dapat membahayakan telinga. Brett Comer, MD, asisten profesor THT di Universitas Kentucky, menjelaskan bahwa penggunaan cotton bud yang salah dapat menyebabkan luka kecil di saluran telinga.

Luka ini bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri yang menyebabkan infeksi. Selain itu, penggunaan cotton bud juga bisa menyebabkan gendang telinga berlubang atau bahkan mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam. Akibatnya, pendengaran bisa terganggu dan menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan.

Padahal, kotoran telinga memiliki fungsi penting untuk menjaga saluran telinga tetap lembap dan mencegah infeksi. Kotoran ini juga bersifat antibakteri alami yang melindungi telinga dari bakteri dan jamur.

Oleh karena itu, membersihkan telinga sebaiknya hanya dilakukan pada bagian tepi luar, tanpa harus memasukkan cotton bud terlalu dalam. Jika merasa kotoran telinga menumpuk atau menyebabkan ketidaknyamanan, lebih baik periksakan ke dokter spesialis THT untuk pembersihan yang aman.

2. Membersihkan Telinga dengan Ear Candle

Terapi ear candle kerap dianggap sebagai cara ampuh untuk membersihkan kotoran telinga. Namun, penelitian menunjukkan bahwa metode ini tidak terbukti efektif dan justru bisa membahayakan telinga.

Richard Rosenfeld, MD, ketua THT di SUNY Downstate Medical Center, New York, menegaskan bahwa penggunaan ear candle dapat menyebabkan luka bakar pada telinga. Selain itu, panas dari lilin bisa membuat lubang pada gendang telinga yang menimbulkan gangguan pendengaran permanen.

Meskipun ear candle banyak dipromosikan sebagai metode alami, risikonya lebih besar daripada manfaatnya. Sebaiknya hindari cara ini dan pilih metode pembersihan yang lebih aman. Jika merasa ada sumbatan pada telinga, berkonsultasilah dengan dokter agar mendapatkan penanganan medis yang tepat dan profesional.

3. Mendengarkan Musik dengan Earphone

Mendengarkan musik menggunakan earphone memang menyenangkan, terutama saat beraktivitas di luar rumah atau bekerja. Namun, penggunaan earphone dengan volume yang terlalu keras dapat merusak pendengaran secara perlahan.

National Institute on Deafness mencatat bahwa sekitar 15% orang Amerika Serikat berusia 20-69 tahun mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara keras, termasuk dari earphone. Musik yang didengar dengan volume tinggi bisa merusak sel-sel rambut halus di dalam telinga, yang berperan dalam proses pendengaran.

Richard Rosenfeld menegaskan bahwa jika orang di sekitar Anda bisa mendengar suara musik dari earphone Anda, itu artinya volumenya terlalu tinggi. Untuk menjaga kesehatan pendengaran, disarankan agar volume musik tidak melebihi 60% dari kapasitas maksimal perangkat. Selain itu, batasi waktu penggunaan earphone, maksimal satu jam setiap sesi dengan istirahat selama beberapa menit agar telinga tidak mengalami kelelahan.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Telinga Sebelum Terlambat!

4. Mengorek Telinga dengan Jari

Kebiasaan mengorek telinga dengan jari sering kali dilakukan tanpa disadari, padahal tindakan ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan telinga. Brett Comer, MD, menjelaskan bahwa jari manusia mengandung banyak bakteri, bahkan kuku yang tampak bersih pun dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri mikroskopis. Ketika kuku atau jari dimasukkan ke dalam telinga, bakteri tersebut dapat masuk dan memicu infeksi yang serius.

Risiko infeksi pada telinga akan semakin tinggi bagi penderita diabetes atau pradiabetes. Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah kecil sehingga mengganggu aliran darah ke telinga. Akibatnya, sel-sel tubuh yang bertugas melawan infeksi tidak dapat bekerja dengan optimal, membuat proses penyembuhan menjadi lebih lambat dan meningkatkan risiko komplikasi jika infeksi terjadi.

Untuk mencegah infeksi telinga, sebaiknya hindari kebiasaan mengorek telinga dengan jari atau benda lain yang tidak steril. Gunakan cara yang lebih aman seperti membersihkan bagian luar telinga dengan kain lembut atau konsultasikan ke dokter jika merasa telinga kotor dan membutuhkan pembersihan lebih menyeluruh. Dengan begitu, kesehatan telinga dapat tetap terjaga dengan baik.

5. Menindik Telinga Sendiri atau oleh Teman

Menindik telinga merupakan hal yang umum dilakukan, terutama di kalangan remaja sebagai bentuk ekspresi diri. Namun, menindik telinga secara mandiri atau meminta bantuan teman yang tidak memiliki keahlian dapat berisiko. Brett Comer, MD, mengungkapkan bahwa banyak kasus infeksi telinga terjadi karena proses penindikan yang tidak steril, di mana alat yang tidak higienis dapat menjadi sarana penyebaran bakteri penyebab infeksi.

Untuk mencegah risiko tersebut, sebaiknya lakukan penindikan di tempat profesional yang menggunakan peralatan steril dan ditangani oleh tenaga berpengalaman. Penindik profesional biasanya telah terlatih dalam menjaga kebersihan serta mengetahui prosedur yang aman, sehingga risiko terjadinya infeksi dapat diminimalkan.

Setelah proses penindikan selesai, perawatan area tindikan sangat penting agar tidak timbul masalah kesehatan. Bersihkan area tindikan secara rutin sesuai anjuran, hindari menyentuhnya dengan tangan kotor, dan perhatikan adanya gejala seperti bengkak, kemerahan, atau keluar nanah. Jika tanda-tanda infeksi tersebut muncul, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

6. Tidak Pergi ke Dokter Saat Sakit Telinga

Sakit telinga sering kali dianggap sebagai masalah ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya. Banyak orang mengabaikan rasa nyeri tersebut tanpa mengetahui bahwa sakit telinga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius. Richard Rosenfeld, seorang pakar kesehatan, mengungkapkan bahwa nyeri telinga yang berlangsung terus-menerus dapat berkaitan dengan masalah pada rahang, gigi, atau bahkan menjadi indikasi awal kanker tenggorokan.

Karena itu, penting untuk tidak mengabaikan sakit telinga yang berlangsung lama atau terasa semakin parah. Jika rasa sakit pada telinga berlangsung lebih dari dua hari, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat. Selain itu, gejala lain seperti telinga berdengung atau terasa tersumbat yang tak kunjung hilang juga perlu mendapat perhatian medis.

Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mencegah timbulnya komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. Dengan pemeriksaan dini, dokter dapat mengidentifikasi penyebab gangguan pada telinga dan memberikan perawatan sesuai kebutuhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar kesehatan telinga tetap terjaga dengan baik.

7. Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud Terlalu Dalam

Membersihkan telinga dengan cotton bud memang sering dianggap sebagai cara praktis untuk menghilangkan kotoran telinga. Namun, tindakan ini justru berisiko jika dilakukan terlalu dalam. Banyak orang tidak menyadari bahwa membersihkan telinga terlalu dalam dengan cotton bud dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami alasan mengapa kebiasaan ini dilarang demi menjaga kesehatan telinga.

Salah satu alasan utama membersihkan telinga terlalu dalam dengan cotton bud dilarang adalah karena dapat mendorong kotoran telinga lebih jauh ke dalam saluran telinga. Alih-alih membersihkan, cotton bud justru membuat kotoran telinga menumpuk dan menyebabkan sumbatan atau impaksi. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa penuh di telinga, gangguan pendengaran, dan dalam beberapa kasus, rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Selain itu, penggunaan cotton bud yang terlalu dalam dapat melukai saluran telinga yang memiliki kulit tipis dan sensitif. Gesekan yang terlalu keras bisa menyebabkan iritasi, peradangan, atau bahkan infeksi telinga. Lebih parah lagi, jika cotton bud masuk terlalu dalam dan mengenai gendang telinga, risiko pecahnya gendang telinga bisa terjadi, yang dapat menyebabkan rasa sakit hebat dan gangguan pendengaran serius.

Karena itu, cara membersihkan telinga yang aman adalah dengan cukup membersihkan bagian luar telinga menggunakan kain lembut atau tisu basah. Jika telinga terasa tersumbat atau produksi kotoran telinga berlebihan, lebih baik berkonsultasi dengan dokter THT agar pembersihan dapat dilakukan dengan aman. Memahami risiko penggunaan cotton bud yang berlebihan akan membantu mencegah gangguan pendengaran dan menjaga kesehatan telinga secara optimal.

Penutup

Kesehatan telinga sangat penting untuk menunjang kualitas hidup. Enam kesalahan di atas sering kali dianggap sepele, namun dampaknya bisa berakibat fatal bagi pendengaran. Oleh karena itu, mulai sekarang biasakan menjaga kebersihan telinga dengan cara yang benar dan hindari kebiasaan yang dapat merusaknya. Jika mengalami masalah telinga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar kesehatan pendengaran tetap terjaga.

Jika Anda menghadapi kesulitan pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar  telah siap memberikan solusi yang optimal untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menawarkan beragam perangkat pendengaran berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Langkah pertama dalam menjaga kesehatan pendengaran Anda adalah mengunjungi situs web kami dan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami sediakan

Baca Juga: Bagaimana Stress dan Gangguan Pendengaran Dapat Saling Berkaitan?

Bagikan :

Pusat Alat Bantu Dengar

alat bantu dengar basic

Basic

Mulai dari 1 Jutaan

Improve

Mulai dari 4 Jutaan

Active

Mulai dari 5 Jutaan

alat bantu dengar advance

Advance

Mulai dari 15 Jutaan

Signature

Mulai dari 22 Jutaan

Aksesoris

Lengkap Tersedia Disini

Artikel Lainnya

Kami Siap Membantu!