Telinga berdengung, atau dalam istilah medis disebut tinnitus, merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Meskipun terdengar sepele, telinga berdengung dapat sangat mengganggu kenyamanan dan konsentrasi, terutama saat sedang beristirahat. Suara dengungan yang muncul bisa bervariasi—ada yang terdengar pelan, ada pula yang cukup keras hingga menimbulkan rasa cemas.
Sebelum mengulas secara lengkap mengenai penyebab telinga berdengung, kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin menyampaikan tawaran spesial kepada Anda yang sedang menghadapi masalah pendengaran. Sebagai penyedia perangkat bantu pendengaran, kami menyajikan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Untuk detail lebih lanjut, silakan kunjungi situs kami di brillianthearing.id.
Dalam banyak kasus, telinga berdengung tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, penting untuk mengetahui penyebab telinga berdengung agar Anda bisa mencegahnya sebelum menjadi gangguan kronis. Pemahaman yang tepat mengenai kondisi ini juga membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang efektif untuk menjaga kesehatan pendengaran.
Lantas, apa saja penyebab umum telinga berdengung dan bagaimana cara mencegahnya? Dilansir dari Alodokter, berikut penjelasan lengkapnya agar Anda lebih waspada terhadap kesehatan telinga.
Baca Juga: Berapa Frekuensi Pendengaran Manusia yang Dapat Diterima? Begini Penjelasan Lengkapnya
Simak 5 Penyebab Telinga Berdengung
1. Paparan Suara Kencang
Paparan suara keras dalam waktu lama merupakan salah satu penyebab utama telinga berdengung. Kondisi ini dikenal sebagai noise-induced hearing loss, yaitu gangguan pendengaran akibat kebisingan. Suara yang terlalu keras dapat merusak sel-sel rambut halus di koklea, yaitu organ dalam telinga yang berfungsi menangkap getaran suara.
Pekerja konstruksi, pilot, musisi, atau orang yang sering menghadiri konser musik berisiko tinggi mengalami gangguan ini. Bahkan, satu kali paparan suara sangat keras—seperti ledakan atau petasan—dapat menyebabkan telinga berdengung dalam waktu lama. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan pelindung telinga saat berada di lingkungan bising.
2. Penumpukan Kotoran dalam Telinga
Salah satu penyebab telinga berdengung yang sering diabaikan adalah penumpukan kotoran atau serumen. Ketika kotoran menumpuk, tekanan dalam telinga dapat berubah dan menimbulkan bunyi dengungan. Kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa penuh di telinga dan penurunan pendengaran sementara.
Untuk mencegah hal ini, bersihkan telinga secara rutin namun dengan cara yang benar. Hindari penggunaan cotton bud yang justru dapat mendorong kotoran lebih dalam. Sebaiknya gunakan metode irigasi telinga atau berkonsultasilah dengan dokter THT untuk pembersihan yang aman.
3. Infeksi Telinga
Infeksi pada telinga bagian tengah atau otitis media juga dapat memicu telinga berdengung. Infeksi ini biasanya menyebabkan perubahan tekanan di dalam telinga karena penumpukan cairan, sehingga muncul bunyi berdengung atau sensasi telinga tersumbat.
Selain berdengung, infeksi telinga bisa disertai gejala lain seperti nyeri, demam, atau keluarnya cairan dari telinga. Jika mengalami hal ini, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah kerusakan telinga permanen.
4. Penurunan Pendengaran karena Usia
Seiring bertambahnya usia, kemampuan saraf pendengaran akan menurun secara alami. Kondisi ini disebut presbikusis dan umum terjadi pada orang lanjut usia, terutama di atas 65 tahun. Salah satu gejala awalnya adalah telinga berdengung yang disertai penurunan kemampuan mendengar suara pelan.
Presbikusis tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya bisa dikendalikan dengan pemeriksaan rutin dan penggunaan alat bantu dengar. Menjaga gaya hidup sehat, seperti menghindari kebisingan dan memperbanyak konsumsi makanan bergizi, juga dapat memperlambat penurunan fungsi pendengaran.
5. Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit kronis juga dapat menjadi penyebab telinga berdengung. Misalnya penyakit jantung dan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, gangguan tulang telinga, atau tumor jinak pada saraf pendengaran. Selain itu, penyakit Meniere—gangguan pada telinga bagian dalam—sering kali menyebabkan telinga berdengung disertai pusing berputar (vertigo).
Cedera kepala atau rahang pun bisa memengaruhi sistem pendengaran dan memicu bunyi dengungan. Karena itu, penting untuk selalu memeriksakan kesehatan tubuh secara menyeluruh bila mengalami tinnitus yang tidak kunjung hilang.
Cara Mencegah Telinga Berdengung
Untuk menjaga agar telinga tidak berdengung, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melindungi telinga dari paparan suara keras. Gunakan pelindung telinga seperti earplug atau earmuff saat berada di tempat bising, misalnya konser musik, bandara, atau lokasi konstruksi. Suara keras yang didengar terus-menerus bisa merusak sel-sel rambut halus di dalam telinga, yang berfungsi menangkap gelombang suara. Kebiasaan sederhana ini dapat mencegah terjadinya gangguan pendengaran dan tinnitus.
Selanjutnya, batasi penggunaan earphone agar telinga tidak kelelahan. Dengarkan musik dengan volume tidak lebih dari 60% dari kapasitas maksimal, dan istirahatkan telinga setiap satu jam. Penggunaan earphone dalam waktu lama dengan volume tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran. Pilihlah earphone yang memiliki fitur peredam bising agar suara luar tidak memaksa Anda menaikkan volume terlalu keras.
Langkah ketiga yang tak kalah penting adalah menjaga kesehatan pembuluh darah dan pola hidup. Telinga memerlukan aliran darah yang lancar untuk berfungsi optimal. Rutin berolahraga, menjaga pola makan seimbang, serta mengontrol tekanan darah dapat membantu mencegah gangguan pendengaran. Makanan yang mengandung omega-3 seperti ikan laut, kacang-kacangan, dan alpukat juga baik untuk mendukung kesehatan telinga bagian dalam.
Selain itu, hindari kebiasaan memasukkan benda ke dalam telinga, termasuk cotton bud, jepit rambut, atau benda kecil lainnya. Meskipun tampak membantu membersihkan, tindakan ini justru dapat mendorong kotoran lebih dalam dan berisiko melukai saluran telinga. Bila merasa telinga tersumbat atau penuh, sebaiknya gunakan metode pembersihan aman seperti tetes telinga atau konsultasikan ke dokter THT agar penanganannya lebih tepat.
Terakhir, periksakan telinga secara rutin ke dokter THT, terutama jika Anda sering mengalami telinga berdengung atau penurunan kemampuan mendengar. Pemeriksaan berkala dapat membantu mendeteksi gangguan sejak dini sebelum menjadi lebih serius. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, Anda tidak hanya mencegah tinnitus, tetapi juga menjaga kualitas pendengaran agar tetap prima hingga usia lanjut.
Penutup
Telinga berdengung memang umum terjadi, namun jika kondisi ini berlangsung lama dan terasa mengganggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dengan mengetahui penyebab telinga berdengung dan cara mencegahnya, Anda dapat menjaga kesehatan pendengaran sekaligus mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
Jangan abaikan gejala sekecil apa pun pada telinga, karena pendengaran adalah salah satu anugerah penting yang patut dijaga dengan baik.
Jika Anda menghadapi kesulitan pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar telah siap memberikan solusi yang optimal untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menawarkan beragam perangkat pendengaran berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, seperti Signia Intuis, Audio Service, dan masih banyak lagi. Langkah pertama dalam menjaga kesehatan pendengaran Anda adalah mengunjungi situs web kami dan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami sediakan.
Baca Juga: Manfaat Asam Lemak Omega-3 untuk Kesehatan Telinga dan Pendengaran, Apa Hubungannya?





