Apa Itu Tuli Konduktif? Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya!

tuli konduktif

Tuli konduktif adalah salah satu jenis gangguan pendengaran yang terjadi ketika suara tidak dapat diteruskan dengan baik menuju telinga bagian dalam. Kondisi ini bisa membuat seseorang sulit mendengar suara pelan, bahkan suara keras pun terdengar samar.

Sebelum mengulas secara lengkap mengenai anatomi telinga manusia, kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin menyampaikan tawaran spesial kepada Anda yang sedang menghadapi masalah pendengaran. Sebagai penyedia perangkat bantu pendengaran, kami menyajikan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Untuk detail lebih lanjut, silakan kunjungi situs kami di brillianthearing.id.

Tuli konduktif dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, terutama mereka yang sering mengalami infeksi telinga atau memiliki kebiasaan membersihkan telinga dengan cara yang salah.

Secara umum, tuli konduktif terjadi karena adanya hambatan di telinga bagian luar atau tengah, seperti sumbatan kotoran telinga, cairan akibat infeksi, hingga adanya kelainan struktural pada telinga.

Proses pendengaran yang seharusnya berlangsung lancar jadi terganggu karena gelombang suara tidak bisa mencapai saraf pendengaran di telinga bagian dalam. Akibatnya, otak tidak dapat menerima sinyal suara dengan sempurna.

Gangguan pendengaran seperti tuli konduktif perlu ditangani dengan cepat karena bisa berdampak pada kualitas hidup seseorang. Mulai dari kesulitan berkomunikasi hingga menurunnya konsentrasi akibat suara sekitar tidak terdengar dengan jelas.

Baca Juga: Penjelasan 5 Penyebab Telinga berdarah yang Penting Anda Ketahui

Proses Pendengaran dan Terjadinya Gangguan

Proses mendengar berawal dari masuknya gelombang suara ke liang telinga, yang kemudian membuat tulang-tulang pendengaran di telinga tengah bergetar. Getaran tersebut merangsang sel-sel saraf di telinga bagian dalam untuk mengirimkan sinyal ke otak, sehingga otak dapat menafsirkan suara yang didengar. Pada penderita tuli konduktif, proses ini terganggu karena adanya hambatan di sepanjang jalur penghantaran suara tersebut.

Jika salah satu bagian telinga—baik luar, tengah, atau dalam—mengalami gangguan, suara yang masuk menjadi tidak maksimal. Misalnya, kotoran telinga yang menumpuk bisa menutup saluran pendengaran dan mencegah suara mencapai gendang telinga.

Dalam beberapa kasus, infeksi atau penumpukan cairan di telinga tengah juga menjadi penyebab utama terjadinya tuli konduktif.

Penyebab Terjadinya Tuli Konduktif

Beberapa faktor dapat menyebabkan tuli konduktif, di antaranya adalah:

  1. Sumbatan kotoran telinga
    Penumpukan kotoran (serumen) dapat menghambat gelombang suara yang masuk ke gendang telinga. Ini sering terjadi karena kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud atau benda lain yang justru mendorong kotoran semakin dalam.
  2. Infeksi telinga tengah (otitis media)
    Infeksi ini sering menyebabkan cairan atau nanah menumpuk di telinga tengah, menghambat getaran suara, dan membuat pendengaran berkurang.
  3. Infeksi saluran eustachius
    Saluran ini menghubungkan telinga tengah dengan hidung. Jika tersumbat akibat pilek, alergi, atau peradangan, tekanan di telinga bisa meningkat dan memicu tuli konduktif.
  4. Kelainan bentuk telinga
    Beberapa orang mengalami cacat bawaan lahir atau cedera pada telinga yang menyebabkan struktur pendengaran tidak bekerja optimal.
  5. Tumor atau otosklerosis
    Adanya pertumbuhan jaringan abnormal, baik tumor maupun pengerasan tulang (otosklerosis), dapat mengganggu penghantaran suara di telinga bagian tengah.

Gejala Umum yang Perlu Diperhatikan

Tanda-tanda tuli konduktif biasanya cukup jelas, di antaranya:

  • Suara terdengar lebih pelan atau teredam, seperti berasal dari kejauhan.
  • Kesulitan mendengar percakapan, terutama di tempat ramai.
  • Telinga terasa penuh atau tersumbat.
  • Kadang disertai nyeri atau rasa berdenging (tinnitus).
  • Mengalami gangguan keseimbangan ringan akibat tekanan di telinga.

Jika gejala-gejala ini muncul, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter THT agar penyebab pastinya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.

Cara Mengatasi Tuli Konduktif

Penanganan tuli konduktif tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum menentukan metode pengobatan yang sesuai. Berikut beberapa cara mengatasinya:

1. Pembersihan Kotoran Telinga

Jika penyebab tuli konduktif berasal dari sumbatan kotoran telinga, dokter dapat melakukan irigasi menggunakan air garam steril atau minyak mineral untuk melunakkan dan mengeluarkan kotoran.

Prosedur ini harus dilakukan oleh dokter THT, karena pembersihan yang salah justru bisa melukai saluran telinga atau gendang telinga.

Bagi Anda yang ingin membersihkan telinga sendiri, sebaiknya gunakan cara yang aman sesuai anjuran dokter, dan hindari memasukkan benda keras atau kapas terlalu dalam.

2. Pengobatan Infeksi

Apabila penyebabnya adalah infeksi telinga, dokter akan memberikan antibiotik berupa tetes telinga atau obat minum. Pada kasus infeksi yang menyebabkan pembengkakan atau penumpukan cairan di telinga tengah, pembedahan kecil mungkin diperlukan untuk mengeluarkan nanah dan mencegah pecahnya gendang telinga.

3. Penggunaan Alat Bantu Dengar

Jika pendengaran sudah menurun cukup signifikan, penggunaan alat bantu dengar bisa menjadi solusi. Alat ini berfungsi memperkuat suara agar dapat diterima oleh saraf pendengaran dengan lebih baik. Jenis alat bantu dengar ada yang diletakkan di belakang telinga atau langsung di dalam saluran telinga.

4. Implan Koklea

Untuk kasus tuli konduktif yang parah dan tidak bisa ditangani dengan alat bantu dengar biasa, dokter dapat merekomendasikan implan koklea. Prosedur ini dilakukan melalui operasi untuk menanamkan alat di dalam telinga bagian dalam, yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik agar bisa diteruskan ke saraf pendengaran.

Cara Mencegah Tuli Konduktif

Pencegahan tentu lebih baik daripada pengobatan. Agar terhindar dari tuli konduktif, beberapa langkah berikut bisa dilakukan:

  • Hindari mendengarkan musik atau menonton televisi dengan volume terlalu keras.
  • Gunakan pelindung telinga (earplug atau earmuff) di lingkungan kerja yang bising.
  • Jangan memasukkan benda asing ke dalam telinga, termasuk cotton bud atau jari.
  • Rutin memeriksakan telinga ke dokter THT setidaknya setiap satu tahun sekali.
  • Segera periksa ke dokter bila telinga terasa sakit, penuh, atau pendengaran mulai berkurang.

Menjaga kebersihan dan kesehatan telinga merupakan langkah sederhana namun sangat penting untuk mencegah berbagai gangguan pendengaran, termasuk tuli konduktif.

Penutup

Tuli konduktif memang bisa menurunkan kemampuan pendengaran secara signifikan, tetapi kondisi ini masih bisa diobati apabila ditangani dengan cepat dan tepat.

Mengenali gejala awal, memahami penyebabnya, serta melakukan pemeriksaan rutin ke dokter THT merupakan kunci utama untuk mencegah gangguan pendengaran semakin parah.

Jangan sepelekan perubahan kecil pada kemampuan mendengar Anda. Bila suara terasa teredam atau telinga sering terasa penuh, segera lakukan pemeriksaan. Dengan penanganan yang tepat, telinga dapat kembali berfungsi normal, dan kualitas hidup pun tetap terjaga.

Jika Anda menghadapi kesulitan pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar  telah siap memberikan solusi yang optimal untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menawarkan beragam perangkat pendengaran berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, seperti Signia Intuis, Audio Service, dan masih banyak lagi. Langkah pertama dalam menjaga kesehatan pendengaran Anda adalah mengunjungi situs web kami dan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami sediakan.

Baca Juga: Penting! Ini Anatomi Telinga Manusia Beserta Fungsinya

Bagikan :

Pusat Alat Bantu Dengar

alat bantu dengar basic

Basic

Mulai dari 1 Jutaan

Improve

Mulai dari 4 Jutaan

Active

Mulai dari 5 Jutaan

alat bantu dengar advance

Advance

Mulai dari 15 Jutaan

Signature

Mulai dari 22 Jutaan

Aksesoris

Lengkap Tersedia Disini

Artikel Lainnya