Sakit di Belakang Telinga, Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya Secara Tepat!

sakit di belakang telinga

Sakit di belakang telinga sering kali dianggap sebagai keluhan ringan yang akan sembuh dengan sendirinya. Padahal, area di belakang telinga menyimpan banyak struktur penting, mulai dari tulang mastoid, otot leher, pembuluh darah, hingga jaringan saraf yang saling terhubung dengan kepala dan rahang. Oleh karena itu, rasa nyeri di area ini tidak boleh dianggap sepele, terutama jika muncul berulang atau semakin memburuk.

Sebelum mengulas secara lengkap mengenai sakit di belakang telinga kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin menyampaikan tawaran spesial kepada Anda yang sedang menghadapi masalah pendengaran. Sebagai penyedia perangkat bantu pendengaran, kami menyajikan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Untuk detail lebih lanjut, silakan kunjungi situs kami di brillianthearing.id.

Dalam dunia medis, sakit di belakang telinga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada telinga itu sendiri maupun berasal dari organ lain di sekitarnya. Nyeri ini dapat muncul secara tiba-tiba atau perlahan, bersifat tumpul, berdenyut, hingga menusuk seperti tersengat listrik. Setiap jenis nyeri biasanya berkaitan dengan penyebab yang berbeda.

Mengetahui penyebab sakit di belakang telinga sangat penting agar penanganan yang dilakukan tepat sasaran. Penanganan yang salah atau terlambat dapat memperparah kondisi dan meningkatkan risiko komplikasi. Untuk itu, simak penjelasan lengkap mengenai penyebab dan cara mengatasi sakit di belakang telinga berikut ini.

Baca Juga: Mengenal Noise-Induced Hearing Loss, Gangguan Pendengaran Akibat Suara Bising

Penyebab Sakit di Belakang Telinga dan Penanganannya

1. Paparan Suara Keras

Paparan suara keras dalam waktu lama atau secara mendadak, seperti suara ledakan atau musik bervolume tinggi (misalnya sound horeg), dapat memberikan tekanan berlebih pada telinga bagian dalam dan tengah. Kondisi ini bisa memicu iritasi saraf pendengaran yang efeknya menjalar hingga ke belakang telinga.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), suara keras dapat menyebabkan trauma akustik yang memicu peradangan jaringan di sekitar telinga dan kepala. Akibatnya, seseorang dapat merasakan nyeri, sensasi penuh, hingga gangguan pendengaran sementara atau permanen.

Penanganan:
Hindari paparan suara keras, gunakan pelindung telinga, dan istirahatkan pendengaran. Jika nyeri berlanjut, konsultasi ke dokter THT sangat disarankan.

2. Infeksi Telinga (Otitis Media dan Otitis Eksterna)

Infeksi telinga merupakan penyebab umum sakit di belakang telinga. Infeksi ini bisa terjadi pada telinga tengah (otitis media) maupun telinga luar (otitis eksterna). Peradangan yang terjadi dapat menyebabkan nyeri yang menjalar hingga ke area belakang telinga.

Gejala yang sering menyertai antara lain demam, telinga terasa penuh, keluarnya cairan, hingga penurunan kemampuan mendengar. Infeksi ini sering muncul setelah pilek atau infeksi saluran pernapasan atas.

Penanganan:
Infeksi telinga membutuhkan penanganan medis berupa antibiotik atau obat tetes telinga sesuai anjuran dokter.

3. Mastoiditis

Mastoiditis adalah infeksi serius pada tulang mastoid yang terletak tepat di belakang telinga. Kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari otitis media yang tidak tertangani dengan baik.

Gejalanya meliputi nyeri hebat di belakang telinga, pembengkakan, kemerahan, demam tinggi, hingga keluarnya cairan dari telinga. Jika dibiarkan, mastoiditis dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga penyebaran infeksi ke otak.

Penanganan:
Mastoiditis memerlukan penanganan medis segera, biasanya dengan antibiotik dosis tinggi atau tindakan operasi pada kasus berat.

4. Gangguan Sendi Rahang (TMJ Disorder)

Gangguan sendi temporomandibular (TMJ) merupakan penyebab nyeri yang sering disalahartikan sebagai sakit telinga. Letak sendi rahang yang sangat dekat dengan telinga membuat nyeri rahang terasa menjalar ke belakang telinga.

Menurut Cleveland Clinic, TMJ sering terjadi akibat kebiasaan menggertakkan gigi, stres, atau posisi rahang yang tidak seimbang. Nyeri biasanya muncul saat mengunyah, membuka mulut, atau berbicara.

Penanganan:
Istirahatkan rahang, hindari makanan keras, gunakan kompres hangat, dan konsultasi ke dokter gigi bila perlu.

5. Masalah Gigi dan Gusi

Infeksi gigi berlubang, gusi bengkak, atau impaksi gigi bungsu dapat menyebabkan nyeri yang menjalar hingga ke belakang telinga. Hal ini terjadi karena saraf wajah, rahang, dan telinga saling terhubung melalui saraf trigeminal.

Menurut American Family Physician, lebih dari 60% kasus nyeri telinga yang bukan berasal dari telinga ternyata disebabkan oleh masalah gigi.

Penanganan:
Perawatan gigi seperti tambal, cabut gigi, atau pengobatan infeksi gusi sangat diperlukan untuk menghilangkan nyeri.

6. Neuralgia (Nyeri Saraf)

Neuralgia merupakan nyeri akibat iritasi atau kerusakan saraf. Neuralgia oksipital dan genikulatum dapat menyebabkan nyeri tajam di belakang telinga yang terasa seperti sengatan listrik.

Nyeri ini sering muncul sepihak dan dapat dipicu oleh sentuhan ringan atau gerakan leher.

Penanganan:
Pengobatan meliputi obat pereda nyeri saraf dan terapi khusus sesuai rekomendasi dokter.

7. Otot Leher Tegang (Sternocleidomastoid)

Otot sternokleidomastoid (SCM) membentang dari belakang telinga ke leher dan dada. Ketegangan pada otot ini akibat postur tubuh buruk atau stres dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke belakang telinga.

Penanganan:
Perbaiki postur tubuh, lakukan peregangan leher, dan istirahatkan otot secara rutin.

8. Kolesteatoma

Kolesteatoma adalah pertumbuhan jaringan abnormal di telinga tengah yang dapat merusak tulang pendengaran dan tulang mastoid. Meski bukan kanker, kondisi ini berbahaya jika tidak ditangani.

Gejalanya meliputi nyeri di belakang telinga, infeksi telinga berulang, dan gangguan pendengaran.

Penanganan:
Biasanya memerlukan tindakan operasi untuk mengangkat jaringan abnormal.

9. Eagle Syndrome

Eagle syndrome adalah kondisi langka akibat tulang styloid yang memanjang dan menekan saraf di sekitar telinga dan leher. Nyeri dapat menjalar ke belakang telinga, rahang, dan tenggorokan.

Nyeri sering muncul saat menelan, berbicara, atau memutar kepala.

Penanganan:
Penanganan medis diperlukan, mulai dari obat pereda nyeri hingga operasi pada kasus tertentu.

Cara Mengatasi Sakit di Belakang Telinga

1. Kompres Hangat atau Dingin

Membantu meredakan nyeri akibat peradangan dan ketegangan otot.

2. Minum Obat Pereda Nyeri

Paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk nyeri ringan hingga sedang.

3. Perbaiki Postur dan Istirahatkan Leher

Peregangan rutin membantu mengurangi ketegangan otot.

4. Istirahatkan Rahang

Hindari makanan keras jika nyeri berasal dari gangguan TMJ.

5. Gunakan Obat Sesuai Anjuran Dokter

Terutama jika penyebabnya adalah infeksi atau gangguan serius.

6. Segera Konsultasi ke Dokter

Jika nyeri tidak membaik, semakin parah, atau disertai gejala lain seperti demam dan gangguan pendengaran.

Kesimpulan

Sakit di belakang telinga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari paparan suara keras, infeksi telinga, gangguan sendi rahang, masalah gigi, ketegangan otot leher, hingga kondisi serius seperti mastoiditis, kolesteatoma, dan Eagle syndrome. Karena banyaknya struktur penting di area ini, nyeri yang muncul tidak boleh diabaikan.

Cara mengatasi sakit di belakang telinga harus disesuaikan dengan penyebabnya. Nyeri ringan umumnya dapat diatasi dengan kompres, obat pereda nyeri, dan istirahat. Namun, jika nyeri berlangsung lama atau disertai gejala serius, pemeriksaan medis sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.

Jika Anda menghadapi kesulitan pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar  telah siap memberikan solusi yang optimal untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menawarkan beragam perangkat pendengaran berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, seperti Signia Intuis, Audio Service, dan masih banyak lagi. Langkah pertama dalam menjaga kesehatan pendengaran Anda adalah mengunjungi situs web kami dan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami sediakan.

Baca Juga: 8+ Rekomendasi Makanan yang Bagus Dikonsumsi Saat Flu, Membantu Proses Penyembuhan dan Imun Tubuh

Bagikan :

Pusat Alat Bantu Dengar

alat bantu dengar basic

Basic

Mulai dari 1 Jutaan

Improve

Mulai dari 4 Jutaan

Active

Mulai dari 5 Jutaan

alat bantu dengar advance

Advance

Mulai dari 15 Jutaan

Signature

Mulai dari 22 Jutaan

Aksesoris

Lengkap Tersedia Disini

Artikel Lainnya