Bagaimana Stress dan Gangguan Pendengaran Dapat Saling Berkaitan?

stress dan gangguan pendengaran

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui tingkat stress dan gangguan pendengaran seseorang. Tingkat stres bisa diketahui melalui pemeriksaan air liur, tes darah, hingga pemeriksaan sampel rambut. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemeriksaan air liur cenderung lebih mudah dilakukan, tetapi hasilnya bisa dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Sebelum mengulas secara lengkap mengenai gejala dan penyebab kanker telinga, kami sebagai pusat alat bantu dengar ingin menyampaikan tawaran spesial kepada Anda yang sedang menghadapi masalah pendengaran. Sebagai penyedia perangkat bantu pendengaran, kami menyajikan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Untuk detail lebih lanjut, silakan kunjungi situs kami di brillianthearing.id.

Tes darah mampu memberikan informasi yang lebih rinci, namun memerlukan tenaga medis terlatih dan proses yang lebih rumit. Sementara itu, analisis sampel rambut bisa mencerminkan riwayat stres dalam jangka waktu lebih panjang, meski memerlukan waktu lama dalam pengolahannya.

Baru-baru ini, sekelompok peneliti menemukan cara terbaru untuk mengetahui tingkat stres yang dialami, yaitu melalui pemeriksaan kotoran telinga. Metode ini dianggap lebih praktis dan akurat dibandingkan metode lainnya, terutama karena stabilitas kotoran telinga yang lebih tahan terhadap pengaruh luar.

Baca Juga: Mengapa Kita Bisa Memiliki Kotoran di Telinga?

Hubungan Kortisol dan Stres

Kortisol adalah hormon yang berperan saat seseorang mengalami stres. Hormon ini akan melonjak sebagai tanda stres dan menurun saat tubuh kembali rileks. Kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Fungsi utama kortisol adalah membantu tubuh mengelola stres dengan meningkatkan kadar gula darah, menekan peradangan, serta mengatur metabolisme.

Namun, jika hormon ini diproduksi secara berlebihan akibat stres berkepanjangan, dapat berdampak negatif pada berbagai organ tubuh, termasuk sistem saraf dan pendengaran. Stres sebaiknya tidak dianggap sepele begitu saja. Selain bisa mengetahui tingkat stres dari kotoran telinga, nyatanya kondisi ini juga bisa berdampak buruk pada pendengaran.

Penurunan fungsi pendengaran akibat stres sering kali tidak disadari, karena gejalanya muncul secara perlahan dan bisa menyerupai gangguan kesehatan lainnya.

Penelitian Tentang Kotoran Telinga dan Tingkat Stres

Penemuan Penggunaan Kotoran Telinga

Seorang dosen di Institut Ilmu Saraf Kognitif dan Institut Psikiatri University College London, Andrés Herane-Vives dan rekan-rekannya menemukan bahwa kotoran telinga bisa digunakan untuk menganalisis kadar hormon stres kortisol.

Penelitian ini menjadi terobosan baru dalam dunia medis karena memanfaatkan sesuatu yang selama ini dianggap kotor dan tidak berguna sebagai indikator kesehatan mental. Dengan begitu, metode ini bisa menjadi cara sederhana untuk mengetahui kondisi kesehatan mental seseorang, terutama yang mengalami depresi dan gangguan kecemasan.

Cara mengetahui hormon kortisol melalui kotoran telinga disebut lebih efektif jika dibandingkan dengan pemeriksaan air liur, darah, serta sampel rambut. Efektivitas ini didasarkan pada stabilitas komposisi kotoran telinga yang tidak mudah berubah meskipun terpapar udara atau bakteri. Hal ini membuat hasil pengukuran kadar kortisol lebih akurat dan bisa diandalkan sebagai dasar penilaian kondisi stres seseorang.

Stabilitas Kotoran Telinga

Pasalnya, kotoran telinga cenderung lebih stabil serta tahan terhadap kontaminasi bakteri. Kondisi ini berbeda dengan air liur atau darah yang dapat mengalami perubahan komposisi secara cepat jika terpapar lingkungan luar.

Hal itu bisa membantu saat sampel kotoran telinga dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Metode pengambilan sampel kotoran telinga yang digunakan adalah menggunakan jarum suntik dan metode swab atau usap. Dari hasil penilaian, metode usap disebut lebih baik karena kadar kortisol yang terkonsentrasi di kotoran telinga bisa lebih cepat dianalisis.

Selain itu, metode usap juga lebih nyaman bagi pasien karena tidak melibatkan alat tajam yang bisa menimbulkan rasa sakit atau cedera pada saluran telinga. Sementara kotoran telinga yang diambil menggunakan alat suntik harus dikeringkan terlebih dahulu, yang membuat proses pemeriksaan menjadi lebih lama dan kompleks.

Penemuan ini baru saja dilaporkan di jurnal Heliyon pada 2 November lalu. Penelitian ini menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari dokter, psikolog, hingga praktisi kesehatan lainnya.

Baca Juga: Tips Cepat Dalam Belajar Bahasa Isyarat yang Efektif untuk Pemula

Dampak Stres terhadap Gangguan Pendengaran

Hubungan Stres dan Gangguan Pendengaran

Selain untuk mengetahui kadar kortisol atau hormon stres, nyatanya ada hubungan antara stres dengan pendengaran. Orang yang mengalami stres dalam jangka panjang disebut berisiko mengalami gangguan fungsi pendengaran, bahkan bisa berujung pada hilangnya pendengaran.

Kondisi ini terjadi karena stres kronis dapat memengaruhi aliran darah ke berbagai organ, termasuk telinga bagian dalam yang memiliki sel-sel rambut halus sebagai penerima getaran suara. Jika aliran darah terganggu, sel-sel tersebut bisa rusak dan menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Stres dan Penyakit Lain yang Berhubungan dengan Pendengaran

Apakah stres bisa menyebabkan seseorang kehilangan pendengaran? Jawabannya bisa. Meski tidak berkaitan secara langsung, gangguan mental seperti stres bisa berdampak pada seluruh kondisi tubuh, termasuk pada pendengaran.

Stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, mulai dari tekanan darah tinggi, diabetes, hingga penyakit jantung. Ketiga penyakit ini diketahui memiliki dampak buruk terhadap kesehatan pembuluh darah, termasuk yang menyuplai darah ke telinga bagian dalam.

Stres juga bisa memicu tinnitus, yaitu sensasi denging atau suara berdengung di telinga tanpa adanya sumber suara dari luar. Kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang, terutama jika berlangsung dalam waktu lama.

Pengaruh Stres Terhadap Sistem Saraf dan Fungsi Tubuh

Stres dalam jangka panjang menyebabkan tubuh tidak bisa menerima sinyal yang jelas dari otak. Ketika seseorang terus-menerus berada dalam kondisi stres, sistem saraf otonom akan terus-menerus aktif, sehingga tubuh sulit mencapai kondisi rileks. Alhasil, tubuh kesulitan untuk mengenali dan kembali ke kondisi normal. Hal itu semakin lama akan meningkatkan kelainan dan gangguan-gangguan pada fungsi tubuh.

Fungsi pendengaran yang sangat bergantung pada keseimbangan antara sistem saraf dan peredaran darah menjadi salah satu bagian yang paling rentan terganggu. Setelahnya, risiko penyakit kronis akan meningkat dan memicu komplikasi, salah satunya kehilangan kemampuan mendengar. Kerusakan pendengaran akibat stres ini umumnya bersifat permanen, sehingga pencegahan menjadi langkah terbaik yang harus diutamakan.

Cara Mengontrol Stres untuk Menjaga Pendengaran

Mengontrol stres dengan menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, dan latihan meditasi bisa membantu menjaga tubuh tetap sehat. Selain itu, penting untuk menjaga asupan makanan bergizi yang kaya akan antioksidan untuk melawan radikal bebas yang bisa memperburuk kondisi tubuh saat stres.

Dengan begitu, risiko terjadinya gangguan pendengaran juga bisa dikurangi. Upaya lain yang dapat dilakukan meliputi membatasi paparan suara bising, mengenakan pelindung telinga saat berada di lingkungan yang berisik, serta rutin memeriksakan kesehatan pendengaran ke dokter spesialis THT. Dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh, kualitas hidup yang baik dan pendengaran yang optimal bisa tetap dipertahankan hingga usia lanjut.

Kesimpulan

Stres yang dibiarkan berlarut-larut tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga dapat merusak fungsi pendengaran. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda stres sejak dini dan mengelolanya dengan baik agar kesehatan tubuh, termasuk pendengaran, tetap terjaga. Jika Anda mengalami gejala yang cukup parah, segera konsultasikan ke dokter pendegaran terdekat agar dapat arahan dari yang ahli. Semoga bermanfaat.

Jika Anda menghadapi kesulitan pendengaran, kami sebagai pusat alat bantu dengar  telah siap memberikan solusi yang optimal untuk Anda. Di Brilliant Hearing, kami menawarkan beragam perangkat pendengaran berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Langkah pertama dalam menjaga kesehatan pendengaran Anda adalah mengunjungi situs web kami dan memilih dari berbagai pilihan terbaik yang kami sediakan

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Telinga Sebelum Terlambat!

Bagikan :

Pusat Alat Bantu Dengar

alat bantu dengar basic

Basic

Mulai dari 1 Jutaan

Improve

Mulai dari 4 Jutaan

Active

Mulai dari 5 Jutaan

alat bantu dengar advance

Advance

Mulai dari 15 Jutaan

Signature

Mulai dari 22 Jutaan

Aksesoris

Lengkap Tersedia Disini

Artikel Lainnya

Kami Siap Membantu!