Apakah Anda sering kali mendengarkan suara padahal suara tersebut tidak ada? Mungkin saja Anda mengalami halusinasi pendengaran. Berikut ini lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya halusinasi pendengaran, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi dan cara penanganannya.
Sebelum jauh untuk mengenal halusinasi pada indera lebih baik mengenal tentang pengertian halusinasi.
Halusinasi merupakan gangguan persepsi yang membuat seseorang dapat mendengar, merasa, mencium aroma, serta melihat sesuatu yang kenyataannya tidak ada. Di kondisi tertentu halusinasi dapat mengakibatkan ancaman pada diri sendiri bahkan orang lain.
Halusinasi adalah sebuah sensasi yang diciptakan oleh pikran tanpa adanya sumber yang nyata. Mengalami halusinasi termasuk mengalami gangguan yang dapat berpengaruh pada indera dalam tubuh seperti indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa, indera penglihatan, dan indera peraba.
Halusinasi biasanya terjadi hanya ada dalam pikiran. Penderita gangguan halusinasi seringkali memiliki keyakinan kuat terkait dengan apa yang dialami. Hal ini menimbulkan persepsi nyata sehingga tidak jarang dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupan sehari – hari. Bahkan orang yang memiliki halusinasi dapat memiliki perilaku yang menyimpang.
Menurut beberapa tokoh tentang halusinasi sebagai berikut:
Stuart & Sundenn (1998)
Halusinasi merupakan gangguan penyerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat individu sadar dengan baik.
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!
Townsend (2002)
Halusinasi disebut dengan salah persepsi indrawi yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata, mungkin melibatkan salah satu dari lima indra.
Macam – Macam Halusinasi
Terdapat macam – macam halusinasi yang terjadi dapat dikenali berdasarkan ciri – ciri dan penyebabnya. Berikut ini macam – macam halusinasi.
1. Halusinasi penglihatan
Salah satu halusinasi ialah halusinasi penglihatan atau visual melibatkan indera penglihatan. Hal ini terjadi seakan – akan seorang penderitanya akan melihat suatu benda namun sebenarnya tidak ada.
Halusinasi penglihatan ini dapat melihat berupa objek, pola visual, manusia, atau cahaya. Contoh seseorang mengalami halusinasi penglihatan seperti melihat seseorang yang sebenarnya tidak ada di ruangan atau melihat kedipan lampu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.
2. Halusinasi penciuman atau olfaktorik
Kemudian terdapat halusinasi penciuman yang melibatkan indera penciuman. Hal ini terjadi ketika seseorang mungkin mencium aroma wangi atau bau yang tidak sedap atau bahkan merasa dirinya memiliki bau busuk padahal kenyataannya tidak.
3. Halusinasi pengecap atau gustatorik
Selanjutnya terdapat halusinasi pengecap yang melibatkan indera perasa sehingga seseorang akan merasakan sensasi sesuatu yang dimakan atau diminum memiliki rasa yang aneh. Hal ini terjadi ketika seseorang mengeluh merasakan atau mengecap rasa logam secara terus menerus. Halusinasi pengecap sering terjadi menandakan gejala penderita epilepsi.
4. Halusinasi sentuhan atau taktil
Kemudian terdapat halusinasi sentuhan yang melibatkan perasaan sentuhan atau gerakan pada tubuh. Contoh dari halusinasi sentuhan adalah ketika Anda merasakan seolah disentuh atau digelitik seseorang padahal tidak ada orang lain disekitaran Anda.
Mungkin juga dapat terjadi ketika Anda merasakan ada serangga yang sedang merayap di kulit atau organ tubuh Anda atau mungkin merasa seolah ada semburan api yang membakar wajah Anda padahal hal tersebut tidak terjadi.
5. Halusinasi pendengaran
Terakhir adalah halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang terjadi menyebabkan seseorang merasakan mendengar suara – suara yag tidak didengar oleh orang lain. Hal ini terjadi ketika Anda merasakan mendengar suara orang berbicara kepada Anda padahal kenyataannya tidak ada.
Halusinasi pendengaran biasanya menandakan gejala skizofrenia, gangguan bipolar, atau demensia. Kondisi ini juga dapat terjadi akibat gangguan pendengaran. Oleh karena itu, penting sebelum gangguan pendengaran parah segera konsultasikan pendengaran Anda atau mungkin Anda dapat menggunakan alat bantu dengar dari pusat alat bantu dengar.
Gejala Halusinasi
Mengalami halusinasi dapat diketahui berdasarkan gejalanya. Halusinasi penglihatan dapat dikenali ketika penderita merasakan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada dapat bentuk benda, manusia, atau cahaya. Untuk halusinasi pendengaran dapat diketahui gejalanya melalui suara seperti suara perintah, ancaman yang sebenarnya tidak ada.
Halusinasi juga dapat terjadi pada indera penciuman menyebabkan penderitanya mencium bau wangi atau bau tidak sedap yang sebenarnya bau tersebut tidak ada. Selain itu, halusinasi juga dapat terjadi pada indera pengecap misalnya ketika lidah merasakan rasa logam pada makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Halusinasi sentuhan juga dapat terjadi pada seseorang ketika seseorang tersebut merasakan sentuhan yang sebenarnya tidak ada. Terakhir ada gejala halusinasi kinestik dimana penderita merasa badannya bergerak dalam sebuah ruang dan anggota badannya bergerak.
Mengenal Halusinasi Pendengaran
Halusinasi pendengaran adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara yang tidak ada sumbernya. Suara – suara tersebut misalnya suara orang, suara langkah kaki, suara ketukan pintu yang mana orang lain tidak mendengarnya. Bahkan suara yang Anda dengan tidak nyata.
Penyebab terjadinya halusinasi pendengaran dapat bervariasi, mulai dari kondisi psikologis hingga masalah kesehatan fisik. Ciri utama mengalami halusinasi pendengaran ialah tidak mendengar suara yang tidak didengar orang lain.
Halusinasi pendengaran dapat terjadi pada salah satu dari lima indera yang ada pada tubuh. Namun biasanya yang seringkali terjadi oleh banyak orang adalah halusinasi pendengaran yang dapat dialami oleh siapa saja.
Memahami penyebab halusinasi pendengaran sangat penting untuk mencari pengobatan yang tepat.
Penyebab Terjadinya Halusinasi Pendengaran
Halusinasi dapat terjadi akibat beberapa faktor penyebab seperti gangguan kejiwaan, depresi berat, gangguan mental, gangguan saraf dan otak (parkinson, migrain dengan aura, delirium, stroke, epilepsi), obat – obatan terlarang, demam pada anak atau pada usia lanjut, gangguan tidur (narkolepsi), penyakit berat (HIV/AIDS, kanker otak, gagal ginjal, gangguan hati), cedera kepala, gangguan elektrolit, dan kelainan asam basa.
Salah satu penyebab terjadinya halusinasi pendengaran adalah gangguan mental, seperti skizofrenia. Penderita skizofrenia sering mengalami persepsi yang salah terhadap suara, yang bisa berupa suara yang mengkritik atau berbicara tentang mereka. Dalam beberapa kasus, stres yang berlebihan atau trauma emosional juga dapat memicu halusinasi ini.
Selain faktor psikologis, penyebab terjadinya halusinasi pendengaran juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa obat, terutama yang mempengaruhi sistem saraf pusat, dapat menginduksi halusinasi. Penggunaan alkohol dalam jumlah berlebihan juga dapat berkontribusi pada kondisi ini, sehingga penting untuk memperhatikan pola konsumsi zat.
Kondisi kesehatan fisik juga memainkan peran dalam terjadinya halusinasi pendengaran. Misalnya, infeksi telinga atau masalah pendengaran lainnya dapat mengubah cara otak memproses suara. Penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer, juga dapat menyebabkan halusinasi pendengaran, karena kerusakan otak memengaruhi persepsi suara.
Penyebab terjadinya halusinasi pendengaran juga dapat terjadi akibat gangguan pendengaran itu sendiri sehingga menimbulkan suara aneh atau suara musik termasuk ketika mengalami tinnitus.
Secara keseluruhan, penyebab terjadinya halusinasi pendengaran sangat beragam. Penting untuk mengidentifikasi faktor penyebab agar penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Tahapan Halusinasi Pendengaran
Terdapat beberapa tahapan seseorang mengalami halusinasi. Berikut ini tahapan dari halusinasi termasuk halusinasi pendengaran.
1. Sleep disorder
Seseorang yang mengalami halusinasi akan merasakan banyak masalah, berusaha menghindar dari lingkunga, takut diketahui orang lain apabila memiliki banyak masalah. Masalah akan terasa semakin sulit sebab kurang support system dan persepsi terhadap masalah sangat buruk.
Penderita akan mengalami susah tidur dan berlangsung secara terus menerus sehingga seringkali menghayal.
2. Comforthing
Pada tahapan kedua, penderita akan mengalami kecemasan, kesepian, rasa bersalah, takut, dan mencoba untuk fokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan kecemasan. Penderita akan tersenyum, tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata cepat, diam, respon verbal lambat, dan sulit berkonsentrasi.
3. Condemning
Pada tahapan ketiga, penderita akan mulai lepas kendali dan mengambil jarak diri dengan sumber yang dipersepsikan. Pada tahapan ini penderita akan asyuk sendiri, kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita.
4. Controling
Pada tahapan keempat, seseorang penderitanya akan mengalami pengalaman kesepian jika halusinasi berhenti. Bahkan penderita taat pada perintah halusinasinya, sulit berhubungan dengan orang lain, dan kurang respon terhadap lingkungan.
5. Conquering
Pada tahapan terakhri penderita akan merasa panik akan kondisi dirinya. Bahkan memiliki resiko ingin mencederai diri seperti bunuh diri dan tidak mampu memberi respon pada lingkungan.
Cara Mengatasi Halusinasi Pendengaran
Penyebab Terjadinya Halusinasi Pendengaran memiliki banyak faktor. Untuk mengatasi halusinasi ini dapat dilakukan dengan tindakan diagnosa halusinasi oleh dokter. Dokter akan menanyakan berbagai keluhan, riwayat penyakit, pengobatan, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik.
Dokter bahkan akan melakukan pemeriksaan darah dan urine, elektroensefalogam (pemeriksaan aktivitas listrik otak), pemindaian CT scan dan MRI. Kemudian dokter akan memberikan pengobatan berdasarkan penyebab yang terjadi.
Dokter juga akan memberikan obat – obatan seperti antipsikotik dan psikoterapi selanjutnya dievaluasi terkait kondisi penderitanya. Bahkan dokter juga akan menyarankan perilaku kognitif untuk membantu penderitanya menghadapi takut dan paranoid.
Pencegahan halusinasi ini dapat dilakukan juga dengan cara mengelola stress dengan baik, menghindari penggunaan narkoba, membatasi mengonsumsi minuman alkohol, tidur yang cukup, menghindari aktivitas berlebihan, tidak menyimpan sakit hati, mencari kesibukan, jangan biarkan diri melamun, bergaul, membaca atau menulis.
Bagi seseorang yang mengalami halusinasi pendengaran dapat mencoba memperhatikan lingkungan, tetap tenang, menggunakan distraction, jujur, dan mempertahankan rutinitas.
Lingkungan memberikan peranan besar dalam kehidupan sehari – hari. Hindari pengaturan ruangan yang bising dan kacau sebab dapat meningkatkan halusinasi. Anda juga harus tetap tenang. Pastikan bahwa Anda menjalankan rutinitas dengan baik dan normal agar tidak gampang mengalami halusinasi.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami halusinasi pendengaran dengan tingkat yang parah, disarankan untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Demikian informasi mengenai penyebab terjadinya halusinasi pendengaran. Semoga dari informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Apabila Anda mengalami gangguan pendengaran, lebih baik segera diberikan penanganan. Sebab gangguan pendengaran juga dapat memicu penyebab terjadinya halusinasi pendengaran.
Memberikan penanganan yang tepat pada gangguan pendengaran adalah aspek penting. Bagi Anda yang membutuhkan alat bantu dengar untuk mengatasi gangguan pendengaran, Anda dapat mempercayakan pemilihan alat bantu dengar di Pusat alat bantu dengar.
Salah satu pusat alat bantu dengar berkualitas, bergaransi, serta terjangkau adalah Brilliant Hearing. Pusat alat bantu dengar ini sebagai solusi terbaik untuk masalah pendengaran Anda!
Tunggu apalagi? Segera dapatkan alat bantu dengar terbaik dengan kualitas mumpuni harga terjangkau dari Brilliant Hearing.
