Search
Close this search box.

7 Jenis Penyakit THT Ringan hingga Berat

7 Jenis Penyakit THT Ringan hingga Berat

Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) adalah bagian tubuh yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Ketika terjadi gangguan atau penyakit pada bagian THT, hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

Ada banyak jenis penyakit THT yang dapat terjadi, mulai dari yang ringan hingga yang serius dan membutuhkan penanganan medis yang intensif.

Berikut ini, Brilliant Hearing akan membahas 7 jenis penyakit THT yang paling umum terjadi dan gejalanya. Mari kita simak informasinya lebih lanjut!

7 Jenis Penyakit THT

1. Sinusitis

Sinusitis adalah suatu kondisi medis yang umum terjadi di mana sinus, yaitu rongga udara yang terletak di sekitar hidung, menjadi meradang dan bengkak.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, alergi, atau bahkan tekanan pada sinus akibat aliran udara yang terhalang.

Saat sinus meradang dan bengkak, sinus tidak dapat mengalirkan lendir dengan lancar, sehingga lendir menumpuk dan menyebabkan gejala seperti sakit kepala, demam, hidung tersumbat, batuk, dan rasa sakit di wajah. Gejala ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat pasien merasa tidak nyaman.

Oleh karena itu, penting bagi seseorang yang mengalami gejala sinusitis untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

promo coba alat bantu dengar gratis
Pendengaran anda bermasalah namun masih ragu mau pakai alat bantu dengar?
Manfaatkan Fasilitas Coba alat bantu dengar dari Brilliant Hearing ini Yuk !!!

2. Tinnitus

Tinnitus adalah kondisi medis yang membuat seseorang mendengar suara atau bunyi yang tidak berasal dari lingkungan sekitarnya.

Bunyi tersebut bisa terdengar seperti berdengung, berdesing, atau berdentum di telinga, dan bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap. Meskipun tinnitus bukan suatu penyakit, kondisi ini dapat sangat mengganggu dan bahkan mengganggu kualitas hidup seseorang.

Tinnitus bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kerusakan pada sistem pendengaran, paparan suara yang berlebihan, infeksi telinga, perubahan hormon, masalah kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Orang yang mengalami tinnitus dapat merasakan stres dan kecemasan karena suara yang terus-menerus mengganggu mereka. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan kesulitan dalam konsentrasi dan tidur. Beberapa orang bahkan mengalami depresi karena tinnitus yang tidak kunjung hilang.

3. Maniere’s Disease

Meniere’s Disease atau Penyakit Meniere adalah suatu kondisi medis yang memengaruhi keseimbangan dan pendengaran seseorang.

Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan volume cairan di dalam telinga bagian dalam, yang disebut dengan endolimfe. Hal ini mengakibatkan tekanan berlebih pada organ pendengaran, seperti gendang telinga dan saraf pendengaran.

Gejala utama yang dialami oleh penderita Meniere’s Disease adalah rasa pusing atau vertigo, tinnitus atau suara berdengung di telinga, dan gangguan pendengaran.

Rasa pusing yang dialami bisa sangat parah dan berlangsung selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Penderita juga bisa mengalami mual, muntah, dan sakit kepala.

4. Otitis Media

Otitis Media adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika terjadi peradangan pada telinga tengah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang masuk ke telinga tengah melalui saluran pernapasan bagian atas.

Seiring dengan peradangan, akan terjadi penumpukan cairan di dalam telinga tengah, yang menyebabkan gangguan pendengaran.

Otitis Media terjadi lebih sering pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa, karena saluran Eustachius pada anak-anak masih pendek dan miring, sehingga lebih mudah untuk terjadi infeksi dan penumpukan cairan.

Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa, terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki alergi.

5. Tonsilitis

Tonsilitis adalah suatu kondisi medis yang sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini terjadi ketika amandel atau tonsil, yaitu jaringan kecil yang terletak di dekat mulut dan tenggorokan, meradang dan membengkak.

Hal ini dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Tonsilitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, yang dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

Infeksi dapat menyebabkan amandel menjadi meradang dan membengkak, sehingga menyulitkan dalam menelan dan menyebabkan rasa sakit di tenggorokan.

6. Vertigo

Ketidakseimbangan atau vertigo adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan sensasi berputar atau bergerak yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem vestibular di telinga dalam, yang merupakan sistem yang mengontrol keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh.

Ketidakseimbangan dapat terjadi secara tiba-tiba atau berkembang secara perlahan, dan gejalanya bisa berupa rasa mual, muntah, dan kehilangan keseimbangan. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain usia, cedera kepala, dan riwayat keluarga.

Penanganan ketidakseimbangan tergantung pada penyebabnya, namun dapat meliputi obat-obatan, terapi fisik, dan latihan vestibular untuk membantu meningkatkan keseimbangan.

7. Epistaksis

Epistaksis atau perdarahan hidung adalah kondisi medis yang terjadi ketika terjadi pendarahan di dalam rongga hidung.

Pendarahan tersebut dapat terjadi di bagian depan hidung atau di belakang hidung dan dapat terjadi secara tiba-tiba atau berulang-ulang. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.

Epistaksis dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera pada hidung, hidung yang kering dan teriritasi, tekanan darah yang tinggi, penggunaan obat-obatan tertentu seperti antikoagulan, infeksi pada hidung, dan adanya polip hidung.

Selain itu, kondisi medis lainnya seperti leukemia, penyakit hati, dan kelainan pembekuan darah juga dapat menyebabkan terjadinya epistaksis.

Bagikan :

Produk Kami

Artikel Lainnya

Brillianthearing.id
Share to Friend/Family:
©️ Brilliant Hearing 2024
Kami Siap Membantu!