Kenapa Ada Orang yang Terlalu Peka Terhadap Suara?
Pernah lihat atau bahkan mengalami sendiri reaksi berlebihan terhadap suara yang buat orang lain biasa aja? Misalnya, suara piring jatuh yang buatmu langsung panik atau suara mengunyah orang lain bikin kamu pengen kabur?
Itu bisa jadi tanda kamu mengalami gangguan kepekaan suara. Dan ternyata, menurut Hearing Health Foundation, ada 5 jenis gangguan kepekaan suara yang berbeda.
1. Hyperacusis – Saat Semua Suara Terdengar Terlalu Keras
Hyperacusis adalah kondisi ketika suara normal seperti klakson, suara motor, atau tawa jadi terasa terlalu keras atau bahkan menyakitkan di telinga.
Gejalanya bisa meliputi:
- Ketidaknyamanan mendengar suara sehari-hari
- Rasa nyeri atau kelelahan di telinga
- Menghindari situasi sosial karena takut suara keras
Biasanya, hyperacusis muncul akibat paparan suara keras berulang, trauma kepala, atau kondisi seperti migrain, autisme, atau Bell’s palsy.
2. Recruitment – Saat Suara Tiba-Tiba Terasa Melompat
Pernah merasa suara pelan terdengar normal, tapi begitu agak keras jadi “lompat” dan tidak nyaman? Itu bisa jadi recruitment. Ini adalah efek dari kerusakan pada sel-sel rambut di koklea.
Rekrutmen berbeda dengan hyperacusis karena lebih sering dialami oleh mereka yang punya gangguan pendengaran sensorineural.
Gejalanya:
- Tiba-tiba suara jadi sangat keras padahal sedikit lebih tinggi dari biasanya
- Sulit membedakan kenyaringan dengan kenyamanan
3. Misophonia – Ketika Suara Kecil Jadi Sangat Mengganggu
Misophonia bukan soal volume, tapi soal jenis suara. Biasanya suara-suara seperti:
- Orang mengunyah
- Mengklik pena
- Mengetuk meja
Suara-suara ini bisa menimbulkan reaksi emosional yang kuat seperti marah, cemas, atau jijik. Banyak orang dengan misophonia merasa sangat tertekan di situasi sosial karena sulit menghindari pemicu tersebut.
4. Phonophobia – Takut Terhadap Suara
Phonophobia adalah ketakutan irasional terhadap suara keras atau suara tertentu. Bisa berkaitan dengan trauma masa kecil atau gangguan kecemasan.
Orang dengan phonophobia bisa:
- Panik saat mendengar suara keras (misalnya kembang api atau petir)
- Menghindari tempat ramai atau acara tertentu
- Mengalami serangan panik hanya karena antisipasi terhadap suara
Kondisi ini lebih ke arah gangguan psikologis, tapi dampaknya ke kehidupan sehari-hari sangat nyata.
5. Auditory Defensiveness – Respons Emosional yang Tinggi Terhadap Suara
Auditory defensiveness sering ditemukan pada anak-anak dengan spektrum autisme atau gangguan sensorik lainnya. Anak-anak ini mungkin:
- Menutup telinga saat ada suara tertentu
- Menangis atau marah karena suara yang tidak disukai
- Menolak ikut aktivitas karena takut akan suara di lingkungan
Berbeda dari phonophobia yang berakar pada ketakutan, auditory defensiveness lebih ke reaksi sistem saraf terhadap rangsangan suara.
Apa Penyebab Gangguan Kepekaan Suara?
Masing-masing gangguan punya penyebab yang berbeda, tapi faktor-faktor umumnya antara lain:
- Cedera kepala
- Gangguan saraf
- Gangguan pendengaran
- Paparan suara keras
- Stres dan trauma
Beberapa gangguan ini juga muncul sebagai bagian dari kondisi medis seperti autisme, PTSD, atau migrain kronis.
Apakah Bisa Disembuhkan?
Tidak selalu bisa “disembuhkan”, tapi bisa dikelola dengan baik. Beberapa pendekatan yang bisa membantu antara lain:
- Terapi suara (sound therapy)
- Terapi perilaku kognitif (CBT)
- Terapi okupasi, terutama untuk anak-anak
- Penggunaan alat bantu dengar atau noise generator untuk menyeimbangkan suara
- Konseling dan pendampingan psikologis
Yang penting adalah mengenali gejala sejak dini dan konsultasi ke ahli pendengaran atau profesional kesehatan mental.
Kapan Harus Konsultasi?
Kalau kamu atau anggota keluarga:
- Merasa terganggu oleh suara yang biasa saja
- Mulai menghindari tempat atau situasi tertentu karena suara
- Merasa panik atau emosional hanya karena bunyi
Itu tandanya kamu perlu konsultasi. Jangan anggap enteng. Karena dengan penanganan yang tepat, kamu bisa tetap hidup nyaman dan produktif.
Penutup: Peka Boleh, Tapi Jangan Sampai Tersiksa
Menjadi sensitif terhadap suara bukan hal yang memalukan. Tapi jika kepekaan itu mengganggu kehidupan sehari-hari, saatnya kamu mencari bantuan.
Kabar baiknya, gangguan kepekaan suara bisa dikelola, dan kamu bisa menjalani hidup lebih tenang dan nyaman dengan pendekatan yang tepat.
Ditulis oleh Tim Brilliant Hearing
Kalau kamu merasa mulai sensitif terhadap suara, atau punya anak yang menunjukkan tanda-tanda kepekaan suara, yuk konsultasi ke Brilliant Hearing. Tim kami siap membantu melakukan evaluasi dan memberikan solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhanmu. Karena kenyamanan mendengar itu penting, dan kamu pantas mendapatkannya.